Setetes darah sangat berarti.ππ Minggu kemarin, saia mendapat telpon dari adik saia yang kerja di RSUD Arifin Achmad. Dia mengabarkan bahwa tante saia dirawat di salah satu ruangan di RSUD Arifin Achmad dan memerlukan 10 kantong darah golongan O. Dari cerita "setetes darah" ini saia menyadari bahwa tidak ada yang gratis terlebih menyangkut "setetes darah" dan demi orang yang tercinta, apapun dilakukan bukan ?? Dan dari cerita hampir seharian di PMI Kota Pekanbaru ada sedikit pelajaran yang saia peroleh, terlepas itu salah dan menyalahi aturan, tapi intinya...demi orang tercinta, hal itu bukanlah seberapa. Ini pengalaman pertama saia di PMI Kota Pekanbaru π Orang sudah puluhan bahkan ratusan kali mendonor, saia baru aja nyampe hehehehe.
Alur menjadi pendonor di PMI adalah pertama mengisi form donor darah. Berhubung darah golongan O tidak tersedia dan juga berhubung saia bergolongan darah yang sama begitu juga adik bungsu saia. Alur pertama, mengisi form donor darah. Dalam form donor darah dituliskan nama yang menerima donor darah yakni nama tante saia. Ada juga yang donor secara sukarela dan menjadi kegiatan rutin, terbukti seorang Bapak membawa kartu dan ketika saia mendengar obrolan singkatnya dengan tenaga medis yang mengetes awal. Kriteria donor darah berusia 17-60 tahun, tekanan darah antara 80
- 110 sistolik
antara 90-160 mmHg dan lain-lain.
Alur kedua, pemeriksaan awal. Darah diambil sedikit dari ujung jari tengah, mirip zaman SMA di labor Biologi dulu untuk melihat golongan darah dan dari kegiatan di labor Biologi itu saia sudah tahu golongan darah saia adalah O. Tapi karena ini prosedur resmi untuk donor darah di PMI, maka ada tenaga medis yang bertugas mengecek "kelayakan darah" yang didonorkan, apakah bisa menjadi pendonor dan dilanjutkan ke tahap pengambilan darah. Hasil pemeriksaan awal menyatakan darah adik bungsu saia memenuhi kriteria dan menunggu untuk pengambilan darah. Oh ya, yang menjadi pendonor bagi tante saia dari keluarga ada tulang/paman dan seorang anak tulang saia, dua orang sepupu saia dan 1 orang teman anak tante saia. Dari keterangan petugas informasi di PMI, saia peroleh jawaban 1 pendonor menghasilkan 1 kantong darah. Jadi kalau tante saia butuh 10 kantong darah berarti butuh 10 orang. Kekurangan orang yang menjadi pendonor ini ditolong sama orang yang mau atau bersedia menjadi pendonor tapi ingat hukum ekonomi tetap berlaku hehehehe. Ada penewaran, ada barang dan ada harga. Tapi itu tidak masalah ππ
Saia tidak bisa menjadi pendonor bagi tante saia berhubung tekanan darah saia 80 mmHg, dibawah ketentuan pendonor. Salah seorang tenaga medis menyatakan darah saia rhesusnya positif namun karena tekanan darahnya rendah, jadi belum bisa menjadi pendonor.
Tekanan darah saia memang rendah, dari zaman pemeriksaan kesehatan waktu berangkat haji 2004 dan juga ketika mengikuti seleksi di salah satu instansi dan pemeriksaan di RS Tentara tahun 2007, tekanan darah saia sudah divonis rendah. Salah seorang dokter yang memeriksa di RS Tentara dulu menyarankan saia mengubah pola hidup karena saia dari dulu suka begadang, karena saia harus menyelesaikan "tugas babu", hal ini mempengaruhinya kali. Dokter itu juga menyarankan saia memakan daging kambing.
Sementara adik bungsu saia, di pemeriksaan saat pengambilan darah, diketahui pembuluh darahnya kecil, ditakutkan oleh tenaga medis yang memeriksa, kalau dipaksakan ikut mendonor, mengakibatkan bengkak di tubuhnya. Jadi adik bungsu saia tidak bisa menjadi pendonor begitu juga salah satu dari anak tulang saia, golongan darahnya B. Hanya ada 1 orang anak tulang saia yang cocok menjadi pendonor. Adik saia yang lain lagi menstrusi, ada yang baru sebulan lalu donor darah dan ada yang lagi kerja diluar kota.
So dari pengalaman betapa berharganya pendonor darah makanya saia baru ngerti dan paham di salah satu group pengajian yang saia ikuti, pernah beberapa kali membaca kiriman dari anggota lain meminta bantuan donor darah. Bagi yang mau, bisa menolong secara sukarela dan dari pengalaman pertama saia kemarin, ada beberapa orang yang mau darahnya ditukar dengan imbalan, itu hak orang toh ???
Saia baru memikirkan tips dan juga info dari adik saia yang "hanya sibuk menelpon" untuk mendapatkan pendonor darah :
- Sebelum ke PMI, sebaiknya bawa "pasukan", seperti saia melihat satu atau dua mobil yang turun di depan PMI, membawa 7 orang didalam mobil. Orang yang dibawa adalah orang yang setuju untuk menjadi pendonor, terserah kesepakatan seperti apa, bukan urusan saia. Terpenting darah yang diinginkan untuk orang-orang yang dicintai terpenuhi.
- Adik saia memberikan solusi untuk mendatangi kampus-kampus, dulu zaman mereka kuliah, ada beberapa orang yang mendatangi kampus mereka mencari pendonor.
- Hukum ekonomi berlaku, ada penawaran !
Untuk menjadi pendonor darah lagi setelah berhasil menjadi pendonor darah adalah 2 bulan. Jadi butuh waktu 2 bulan lagi dari saat donor darah untuk anda bisa menjadi pendonor darah lagi. Terimakasih banyak atas sumbangan darah yang diberikan untuk Tante saia kemarin, semoga amal kebaikan mereka-mereka yang mendonor darah kemarin mendapat balasan yang setimpal dari-NYA. Aamiin. Selamat tahun baru masehi 2020. Have a nice day next year, semoga sehat walafiat. πππ