Saturday, November 25, 2017

Kayak monyet ya...udah rapi-rapi ditulis, dibuat huruf besar semua. Diposting ditimpa-timpa, kayak 😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈

Thursday, November 23, 2017

23112017

Istirahat kejap sambil menunggu Nyah yang katanya sudah otw ke tempat saia, malam-malam begini enaknya mencicipi segelas teh dan kue bolu pisang coklat. Kayaknya jaringan malam ini rada-rada lemon tea, lama lagi ya si Nyonya ??? Akhirnya...ya ditunggu muncul. Btw busway badan saia udah gerah, pengen mandi tapi si Nyah masih lama, masih nanya-nanya, saia masih jawab-jawab sambil curcol hehehehe.... Udah lumayan pr yang disiapkan malam hari ini, tadi barusan udah dibawa nyantai minum teh dan icip-icip bolu...Ndeehhhh lama ya, padahal saia mau mandei cusdei wednesdei. Lamakah lagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii dia memeriksanya ???? 

Daripada suntuk menunggu si Nyah yang asyik dengan laptopnya, bagusan main-main sama Bu Susi. Aplikasi permainan di FB makin hari, makin banyak variasi. "Malam Bu Susi, apa pesan ibu buat saya yang lagi suntuk malam ini ????" 







Wednesday, November 22, 2017

BANK DEDI

Menulis pengalaman sehari-hari adalah salah satu cara untuk mengukur seberapa pengalaman saia menjalani hidup. Aissshhh mengkeknya hehehehehehe. Cam pulut, pengen nyanyi tak tun tuang...tak tun tuang. Peristiwa demi peristiwa yang dialami dan dijalani bagi saia, bukanlah peristiwa super duper luar biasa tapi juga bukan luar binasa sehingga pengen melupakan begitu saja pengalaman remeh temeh sehari-hari. Dari hal kecil-kecil saia tahu, betapa susahnya menjadi besar dan ternyata belum bisa besar-besar juga usaha yang dilakukan, malah yang lain yang besar hehehehehehe, badan saia. Uang satu milyar pun dihitung dari yang kecil, pernah lihat teller bank ngitung duit pake tangan atau pake mesin, pasti dimulai dari angka terkecil. Ngak langsung...."dah udah semilyar.." 
So, kalau bagi sepersembilan puluh sembilan penduduk dunia merasa hal kecil dan remeh temeh tidak masuk hitungan, bagi gua yang kebagian 1/1 penduduk dunia lainnya menganggap remeh temeh punya arti tersendiri. Ternyata ada hal-hal besar dulunya dimulai dari hal-hal kecil bahkan hal-hal yang tidak disengaja bahkan yang terlupa. Contohnya penemuan penisilin oleh Alexander Fleming yang meninggalkan laboratoriumnya dan lupa mencuci cawan petri yang mengandung bakteri stephylocccus sehingga terkontaminasi dengan jamur penisilin.
Masih banyak lagi penemuan yang dimulai dari hal-hal kecil yang tidak terduga misalnya penemuan alat pacu jantung, dan lain-lain. Ngak usah jauh-jauh deh, dalam menggunakan laptop atau komputer, berhubung belajar komputer saat zaman dulu ngak sampai detil membahas semua fungsi keyboard komputer dan ternyata ketika menekan secara bersamaan Ctrl + ….sampai  sama seperti perintah "undo" atau ke lembar baru de el el. 
Kalau membandingkan dengan keadaan orang lain, bisa-bisa pusing pala barbie, otak cepat panas lama-lama gampang aus, ujung-ujungnya hati ikut-ikutan terbakar, iri dengki fitness dkk jadi gampang menyusup. Hari ini saia hanya membandingkan dengan kerjaan kemarin yang tidak satupun terlaksana gegara komputer bermasalah. Kata teknisinya karena salah satu aplikasi di komputer saia aktif terus dan secara berkala minta diupgrade, sedangkan aplikasi tersebut ternyata produk gagal yang ditarik oleh "pemiliknya", akhirnya komputer saia "terkunci", ngak bisa loading dan hanya termenung aja hehehehe. Disaat "terkunci" ngak bisa ngapa-ngapa juga, emang ngapa, kan ngak apa-apa, mestikah harus apa-apa juga, bukannya apa-apa ngak mengapa-ngapa juga ? Salah satu "toleransi berkomunikasi" adalah paham dan cepat tanggap dengan kalimat..."coba kau apakan dulu, jangan sampai apa kali, nanti apa pulak...."   
Emang Apa ??? Sampai-sampai kemarin saia mengulang kata-kata itu dan tersenyum sendiri...BANK DEDI...BANK DEDI..hmmmm...BANK DEDI... Saia lola alias loading lama kemarin gegara BANK DEDI. Who's he ??? 
Seorang nyah baru datang, baru jumpa dan baru ketemu wajah untuk pertama kalinyaSingkat cerita doi pengen semua urusannya cepat selesai dan doi cerita kalau tahun kemarin seharusnya dia sudah selesai tapi berhubung kerja, jadinya terbengkalai.....
Saia  :  Emang kerja dimana kemarin ?
Nyah  : Kerja di Bank Dedi, kak. 
Saia mendengar dan mengartikan begitu, sempat ngehang mirip komputer saia, setahu saia nama bank itu seperti BRI, BNI, Mandiri, BCA. Kalaupun seperti nama orang, yang saia pernah dengar adalah BPR Faiza. Bank Dedi ??? 
Saia    :   Bank Dedi itu dimana ?
Nyah   :  Ooohhh, abang tingkat dulu kak
               sekarang dia buka usaha bla..bla..bla... 
(Nyah saia menjawab dengan santai tanpa menyadari atau sadar ngak sih kemarin dengan keluguan mendekati kebegoaan saia kemarin ? BANK DEDI....BANK DEDI....BANG DEDI...BANG DEDI...
Saia   :  Eh ya dek, tolong ya....kita baru kenal 
             dan baru jumpa, jangan merasa saia langsung 
             paham semua perkerabatannya. 
             Saia pikir tadi itu nama bank, 
             ngak tahunya kenalan adek bernama Bank Dedi...
             Bang Dedi....Bank Dedi...Bang Dedi 

(Maaf kalimat ini dalam hati ngomongnya, hehehehehe....miskom begitu paling sering gegara saia terlalu fokus memikirkan komputer yang ngehang ditambah pr saia yang menjadi tertumpuk..... "Ada aqua ???" Tujuh pengalaman teremeh-temeh di dunia...saia, tapi saia suka😝😝😝😝 BANK DEDI...BANK DEDI.... Kerja dimana ??? Di Bang Dedi....BANK DEDI... Aishhhhh..tak tun tuang...tak tun tuang...



Monday, November 20, 2017

I Hate Monday and Moslem too

Mirip anak-anak kalau lagi ngak akur tetiba bersatu membahas masalah Novanto, sekejap kemudian sadar masih musuhan. Tarik pasukanlah, wak hehehehehehe... Ketua gengnya langsung buat garis dan jarak, so apalagi, status yang membedakan gengnya siapa. Pokoknya jangan mau dibohongi PAKAI KUDA hehehehehe, NKRI harga mati, kalau bersatu...harga diri, ngak sepaham bantai ramai-ramai. Perempuan pakai hijab dan ngak pakai hijab, sudah jelas bedanya...bukan pada akhalaqul karimahnya, karena akhalaqul karimah berasal dari kata-kata akhlak yang diartikan..... ------------------------------------------------

Akhlak berasal dari bahasa Arab, khilqun yang berarti kejadian, perangai, tabiat, atau karakter. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah sifat yang melekat pada diri seseorang dan menjadi identitasnya. Selain itu, akhlak dapat pula diartikan sebagai sifat yang telah dibiasakan, ditabiatkan, didarahdagingkan, sehingga menjadi kebiasaan dan mudah dilaksanakan, dapat dilihat indikatornya, dan dapat dirasakan manfaatnya (Nata, 2012: 208 dalam Hasanah 2016).  http://repository.iainpurwokerto.ac.id/118/4/fulltext.pdf    
--------------------------------------------------


Yang paling nampak adalah dari cara berpakaian. Wanita berhijab atau tidak dari jauh sudah kelihatan berbeda, kalau soal ahklak, saia cuma menjawab Wallahu A'lam Bishawab, hanya Allah yang mengetahui. Posisinya sekarang dibalik, betul-betul Allah sebaik-baik Zat yang mampu membolak-balikkan keadaan dan hati. Dulu idolanya menyinggung ulama, now ulama menyinggung idolanya gegara melepas hijab yang dipakainya setahun lebih dikit, sejak dilaunching ke publik tanggal 12 September 2016 dan kembali membuka hijab tanggal 9 November 2017. Sebenarnya banyak publik figure yang buka tutup hijab, saia ngak peduli itu hak beragama mereka. Pro kontra adalah hal biasa, episode pelepasan hijab mirip acara wis....udah, ya karena publik figure dan juga punya acara yang memiliki rating bagus, jadinya "alasan buka jilbab" lebih tampak terlihat, "artis aja buka hijab, kenapa kamu masih make ?" Ada banyak seribu alasan atau motivasi tersembunyi kena menggunakan hijab/jilbab/pakaian muslimah dan seribu alasan melepaskan, Allah sebaik-baik Zat yang mampu membolak-balikkan keadaan dan hati. 

Ngak mau sok bijaksini dan bijaksana, penduduk Indonesia yang kebanyakan non muslim dan 5 % muslim (apa sajalah, toh ini maunya) pastinya ada yang menghujat dan membela. Menggunakan jilbab/hijab itu tantangannya adalah ketika salah atau melenceng sejengkal aja, orang langsung menyalahkan hijabnya, bukan personal/individunya. Acara buka hijab idolanya ini mengingatkan video eksperimen sosial yang dilakukan Adam Saleh di Amrik, Pulling Hijab Off Experiement. Ya buka hijabnya paksa sihhh hehehee...berbeda dengan idolah yang memang merasa tidak ada bedanya, sama saja.. entahlah. Doi menggantung-gantung alasannya untuk episode berikutnya kali, Andai aku bukan Rina Nose Season II. Seandainya pun tidak ada bedanya makanya saia kasih video eksperimen yang suka saia tonton dulu, 10 hours of walking in New York City as a woman in hijab, atau muslim female in hijab abused in public, hijab Vs Non Hijab Saver, Why We Wear Hijab & Dress Modest, de el el.

Walaupun ada penolakan atas video tersebut yang menyatakan itu bukanlah karena apa yang wanita pakai melainkan karena pola pikir lelaki dan beri kebebasan kepada wanita untuk menentukan pilihan pakaian apa yang digunakannya. 

Seandainya bukan Rina Nose berjilbab duluan dan melepaskannya kemudian dengan alasan "serem" dan beberapa bahkan ribuan alasan yang menyertai buka tutup portal hijab/jilbab tersebut, seandainya para artis yang tertimpa masalah prostitusi kemarin dan ketika klarifikasi menggunakan hijab/jilbab di depan pers, seandainya seorang penulis beken se-Endonesah Raya menganggap ini sebagai acara wisuda dan lebih menekankan penghinaan seorang ulama untuk membedakan gengnya, seandainya mereka bukan siapa-siapa, hanya seorang mahasiswa atau siswa, atau seorang saia yang hanyalah ya oma...ya oma, pilihan pakaian yang digunakan mungkin seperti ini.........


-----------------------------------------------

Makna Penggunaan Jilbab di Kalangan Mahasiswi Muslim yang Tidak Berjilbab (Studi Deskriptif Pada Mahasiswi Fakultas Farmasi di Universitas Airlangga dan Mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Surabaya) 

Penelitian ini pada dasarnya meneliti masalah makna berjilbab pada mahasiswi muslim yang tidak berjilbab. Karena penggunaan jilbab sudah diperintahkan dan wajib digunakan dalam Islam. Untuk menganalisanya digunakan teori konstruksi sosial Berger dan konsep self indication oleh Blummer. Dalam teori Berger terdapat tiga tahapan konstruksi dan konsep self indication pada teori Blummer. Tipe penelitian deskriptif, dengan menggunakan data-data kualitatif. Diperoleh 5 informan utama melalui teknik aksidental, yaitu teknik pemilihan informan berdasarkan kebetulan namun sesuai dengan kriteria. Analisis temuan data yang diperoleh berdasarkan teori konstruksi, ialah internalisasi (proses individu memperoleh pengetahuan mengenai jilbab). Eksternalisasi (individu akan memberikan pandangan pada perempuan berjilbab). Obyektivasi (memunculkan pemaknaan baru dan tambahan). Konsep self indication, akan memperlihatkan tindakan sebagai hasil konstruksi. Hasil data yang diperoleh, informan yang memahami perintah untuk berjilbab sebagai kewajiban. Memaknai penggunaan jilbab dan perintahnya sebagai kewajiban karena sudah tercantum dalam Al Qur’an. Sedangkan informan yang memahaminya sebagai sesuatu yang dapat meminimalisir kejahatan, memaknainya sebagai sesuatu yang baik fungsinya. Selain itu adanya motivasi untuk berjilbab dari keluarga, lingkungan kuliah, pertemanan serta kendala-kendala yang ada bisa mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh informan. Yang mana tindakan tersebut akan berdampak pada keinginan informan untuk berjilbab atau tidak. (http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmnts4050b833f4full.pdf)


--------------------------------------------------------------------------------------

Muhamad Saprudin, Mushlihin, dan Sari Narulita 2016, Motivasi Pemakaian Jilbab Mahasiswi Islam Universitas Negeri Jakarta, Jurnal Studi Al-Qur’an; Membangun Tradisi Berfikir Qur’ani, Vol.12 , No. 2 , Tahun.2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor motivasi yang mendorong mahasiswi Islam Universitas Negeri Jakarta dalam memakai jilbab, khususnya yang baru memakai jilbab semenjak memasuki kampus tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Teori utama yang digunakan sebagai alat analisa dalam penelitian ini adalah teori yang diungkapkan oleh Drs. H. Abu Ahmadi, bahwa faktor yang mempengaruhi munculnya motivasi karena biogenetis, sosiogenetis, dan teogenetis. MenurutMuhammad Izzudin Taufiq, bahwa motivasi merupakan satu definisi keniscayaan yang menunjukkan keterguncangan yang timbul karena adanya ketidakseimbangan psikologis. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa faktor motivasi psikologis merupakan faktor utama mahasiswi Islam Universitas Negeri Jakarta dalam memutuskan untuk memakai jilbab.

-------------------------------------------------------

Besse Risnayanti, Hafied Cangara, 2011, Jilbab Sebagai Simbol Komunikasi Di Kalangan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Studi Komunikasi Nonverbal), Jurnal Komunikasi KAREBA, Vol. 1, No. 2 April – Juni 2011. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi mahasiswa Universitas Hasanuddin memakai jilbab dari aspek komunikasi non-verbal. Penelitian dilakukan dengan metodi deskriptif kualitatif dengan melibatkan 145 orang mahasiswi pemakai jilbab sebagai sampel, yang dilakukan dengan cara cluster sampling dengan quota 2 persen pemakaian jilbab tiap fakultas. Data diperoleh melalui angket yang diedarkan, wawancara mendalam, pengamatan langsung, dan studi pustaka, kemudian dianalisis secara kualitatif. Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini memakai konsep komunikasi non-verbal (isyarat) dan konsep interaksi simbolik dari Blumer. Hasilnya menunjukkan bahwa para mahasiswa yang memakai jilbab memiliki makna ideologi, penyesuaian dan jati diri. Dari konteks ideologi, Islam melalui Al-Qur’an mewajibkan kepada muslim perempuan yang sudah baligh dilarang memperlihatkan bagian tubuh yang bersifat pribadi kecuali muka dan tangan. Dari konteks adaptasi (penyesuaian) para mahasiswi yang berjilbab banyak dipengaruhi oleh lingkungan, kelompok, dan komunitas seperti orang tua dan keluarga. Sedangkan dari aspek jati diri, nampaknya selain sebagai simbol muslim juga sebagai perilaku yang lebih sopan dalam berpakaian.

---------------------------------------------------------------------

Elisa Lisdiyastuti, 2015, Jilbab Sebagai Identitas Diri Di Lingkungan Sekolah (Studi Fenomenologi Tentang Alasan Dan Dampak Pemakaian Jilbab Oleh Siswi Kelas Xi Sma Negeri 3 Sragen), Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui alasan siswi kelas XI SMA Negeri 3 Sragen mengenakan jilbab di sekolah (2) dan untuk mengetahui dampak pemakaian jilbab pada siswi kelas XI SMA Negeri 3 Sragen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Strategi penelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Sumber data diperoleh dari studi pustaka, peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, informan yaitu siswi kelas XI SMA Negeri 3 Sragen yang menggunakan jilbab. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam dan observasi langsung. Dalam menguji validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data atau sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif. Hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : (1) alasan pemakaian jilbab oleh siswi kelas XI SMA Negeri 3 Sragen sangatlah beragam, diantaranya karena syariat agama, motivasi dari lingkungan sekitar, untuk menunjang penampilan, dan karena adanya paksaan dari orang tua. (2) berbagai dampak yang ditimbulkan dari antusiasme siswi untuk mengenakan jilbab di sekolah, baik dampak positif maupun negatif. Adapun dampak positifnya adalah adanya pembentukan citra diri atau identitas diri bagi siswi yang mengenakan jilbab sebagai perempuan yang alim, terhormat dan mulia. Jilbab juga dapat memberikan ketenangan bagi siswi, siswi merasa lebih terjaga dirinya dari godaan laki – laki. Sedangkan dampak negatifnya adalah pemakaian jilbab yang tidak sesuai dengan syariat agama, beberapa siswi mengenakan jilbab secara “buka-tutup”atau tidak rutin (hanya di sekolah atau kegiatan tertentu saja), pemakaian jilbab tidak membangun keaktifan mereka dalam organisasi yang dapat mengembangkan pengetahuan mereka dalam bidang keagamaan. Pemakaian jilbab oleh para siswi ini merupakan sebuah peneguhan identitas yang dimilikinya. Mereka mengenakan jilbab untuk menunjukkan bahwa jilbab dijadikan sebagai identitas keagamaan, pemakaian jilbab sebagai suatu tindakan sosial, dan pemakaian jilbab membentuk identitas diri pada pemakainya.

Sunday, November 19, 2017

Buku Catatan

Buku Catatan
Keknya ini buku catatan saia yang ke 10 an, belum dihitung, hmmm kayaknya udah nyampe segitulah jumlahnya. Buku kecil ini ukurannya separuh dari buku tulis biasa dan sengaja beli yang isinya 200 lembar, biar rada lama habisnya. Kemarin baru dibeli tanggal 1 Juli 2017 tapi buku catatan ini udah lecek malah salah satu lem antara buku dan sampulnya sudah tanggal. Biasanya buku catatan ini memuat tugas membabu serta catatan gado-gado lainnya dan terkadang catatan pengingat lainnya misalnya alamat rumah, impian-impian yang entah kapan terwujud, pokoknya catat aja dulu hehehehe. Ngak terwujud pokoknya udah diniatin, mana tahu tahun depan terwujud, atau tahun berikutnya atau beberapa tahun berikutnya... Perubahan itu insyaAllah pasti ada seperti perubahan tulisan saia. Untuk mengecek perubahan tersebut, saia tinggal putar lemari lama dulu, lemari zaman saat saia SD dan masih ada sampai sekarang yang diletakkan di ruang makan rumah ortu. Dibelakang lemari itu ada tulisan saia, kalau ngak salah tulisan saat kelas II SD dan kalau melihat itu...."jelek banget tulisannya", biasanya posisi huruf A-nya sama kaki, ini ngak.... huruf A besarnya seperti orang melangkah, satu kakinya tinggi, satunya lagi pendek...tapi alhamdullillah masih terbaca hurufnya, ngak kebalik-balik seperti angka 4 seperti gambar kursi ( h ) atau huruf S nya seperti S yang lagi pusing, menghadap belakang. So, kalau ada yang sekarang jago nulis tapi jago juga membantai profesi guru, saia cuma bilang ckckckckck.... kali dulu belajar membaca dan menulis tinggal download langsung bisa atau belajar otodidak di rumah. Sudahlahhhh....berterimakasih aja ngak bisa apalagi bersyukur yak ??

 Sehebat apapun jabatan anda, ada jasa seorang guru dibelakangnya. Guru sekolah, guru ngaji sampai teman yang dianggap sebagai "guru" yang ngajari yang enggak-enggak. Kalau ingat "guru" abal-abal ini, gua punya seorang teman sebangku waktu kelas I SMA, wajahnya jawa, muncung minang, gaya batak...komplit dan gua suka gayanya. Teringat suatu hari si teman bernama tittttt..tittt.... mengajak mengambil rambutan di kebunnya yang terletak di Jalan Arengka sekarang. Dulu Jalan Arengka ini masih sunyi dengan bangunan ruko atau perkantoran, banyaknya tanah kosong yang masih ditumbuhi pepohonan, semak belukar dan ada juga yang sudah ditanami oleh pemiliknya seperti rambutan atau jeruk manis tapi dengan kondisi semak belukar yang masih ada, kali tanah atau lahannya jarang dibersihkan pemiliknya. Saat ke kebun rambutan dulu, ada empat atau lima orang teman yang ikut. Dulu naik angkot ke rumah salah satu teman yang tinggal dekat Jalan Arengka, baru dari rumahnya jalan kaki ke kebun rambutan. Sesampai di kebun, buah rambutannya sudah banyak yang matang dan kondisi buahnya juga mudah dijangkau, ngak perlu pake galah. Buahnya menjuntai tepat diatas kepala dan tinggal pilih mana yang mau dipetik. Asyik sibuk metik buah rambutan, teman yang punya kebun tiba-tiba berkata..."woi cepatlah...kita pulang lagi, cepat woi...." 


Saia dan teman-teman tidak peduli karena rambutannya belum sampai seplastik penuh diambil karena keasyikan mencicipi dulu. Si teman kelihatan gelisah..."udahlah, pulang lagi kita....cepatlah." Teman-teman lainnya protes dan ngak mau pulang... Si teman yang punya kebun berkilah ortunya marah kalau dia pulang kesorean nanti dan kami ???? Bodoh amat, tetap terus memetik rambutannya. Saia paling tahu teman ini, tidak pulang seharian juga tidak bakal di cariin ortunya. Entah sudah panik dan kami yang rada mada alias payah dibilangin, akhirnya teman yang punya rambutan itu berkata..."Cepatlah kita pulang, nanti datang orang yang punya kebun..." Mendengar kata-kata "orang yang punya kebun" spontan semua teriak, kaget. "Jadi ini bukan kebunmu..." Dengan santai teman itu berkata..."aku kan cuma ngajak ambil rambutan kemarin, emang ada kubilang kebunnya punya aku...." Serentak kami mencaci maki malah yang paling parah makian seorang teman yang rada judes..."anj*** kau, sialan ! Kalau tahu, aku ngak mau ikut.." Dan semua mencaci maki teman tersebut yang ketawa ngakak, kalau perlu ngakak guling-guling karena sukses mengerjai kami yang tanpa dosa, eleh. Pulangnya tetap kami membawa seplastik rambutan untuk oleh-oleh makan di jalan. Sepanjang jalan semua tertawa mengingat peristiwa kebun rambutan, terlebih si teman yang mengajak ke "kebunnya", sementara kami tertawa kecut sambil memaki-maki sambil mencicipi rambutan hasil jarahan. 

Friday, November 17, 2017

Papah Zaman Now


Kisah ini dibuka dengan lantunan lagu Papa Rock 'n Roll dari Dance Company.....

Papa memang harus begini
Sering bikin sakit hati
Papa ga pulang beibeh
Papa ga bawa uang beibeh
Bukan alasan 'tuk lari
Itu tuntutan profesi
Papa ga pulang beibeh.....lalala...dududu...lalalala....

Beranda saia yang biasanya "separuh aku"...pokoknya udah mirip bendera kalau membicarakan perpolitikan dalam negeri Endonesah, separuh kelompok merah dan sisanya kelompok putih. Untuk saat ini hampir merata teman-teman di face beauty memviralkan atau membuat status tentang kisah Papa, pendekar sakti mandraguna yang hidup di tanah Jawi pada permulaan zaman now. 
Arti namanya saja dalam bahasa Jawa, Novanto adalah peperangan, pertempuran dan kesembuhan. Dalam dunia persilatan adalah hal yang biasa setiap pendekar mempunyai nama dan punya julukan sendiri. Misalnya drama radio yang pernah saia dengar zaman dahulu, Saur Sepuh yang mengisahkan pendekar sakti bernama Brama Kumbara dengan julukan Satria Madangkara atau adik perempuannya Mantili yang dijuluki si Pedang Setan. Sebagai tokoh yang sakti mandraguna, Brama Kumbara memiliki ajian sakti yakni Ajian Lumpuh Lampah. Ajian sakti ini terbukti mampu mengalahkan lawan tangguhnya yang memiliki Ajian Waringin Sungsang. 
Cerita pendekar zaman now bernama Novanto yang dijuluki "Papah Sakti". Salah satu kesaktiannya adalah dapat menyatukan pendengar radio eh netizen dengan ajian sakti milik Brama Kumbara yang dimilikinya yakni Ajian Lumpuh Lampah tapi sayangnya beliau juga menguasai Ajian Beringin Sungsang jadinya....kalau ajian Lumpuh Lampah asli milik Brama Kumbara, yang lumpuh adalah musuh atau lawan tapi berhubung diremix sama Ajian Beringin Sungsang, jadi yang lumpuh adalah pendekar yang memiliki ajian tersebut. Hebatnya...ajian lumpuh lampah milik Brama dan Papah memiliki tujuan yang sama....

Ilmu Lumpuh Lampah adalah ilmu kanuragan tingkat tinggi, ilmu ini berkarakter halus, lembut dan bersifar defensif (pertahanan). Apabila dipaksakan diserang agar keluar "aura ghaibnya" maka akan berakibat fatal bagi yang menyerang. Ilmu bertujuan agar musuh yang menyerang tidak berdaya minimal mendoakan cepat sembuh. Kalau buat meme lagi ??? Hah, dapat kau nanti !
Dalam cerita Saur Sepuh, ilmu Lumpah lampah adalah ilmu yang tidak terkalahkan dan hanya 1 satu kali bertanding imbang dengan Ilmu Ikatan Roh milik Biksu Tibet. Inilah mantera sakti Ilmu Ikatan Roh untuk mengalahkan Ajian Lumpuh Lampah.....

金剛薩埵佛在因地時曾發下大願:『願我證得無上佛果時,如果有眾生造五無間罪,破壞三昧耶誓言,一旦他們能聽到我的名號,對我有虔信,念誦咒王百字明,則一切罪障清除無餘,此願不成,我終不證得無上菩提。願我住於破戒者前,他的一切罪障悉皆清淨!100 x

Selamat Mencoba !

Cerita ini ditutup tentang sebuah tiang listrik yang disedot energinya untuk mencharger kesaktian Papah berhubung beberapa bulan lalu, Papah sudah mempergunakan ajian Lumpuh Lampahnya dan sekarang, Papah butuh energi besar mirip Superman yang mengambil energi dari matahari biru, maka ceritanya Papah mengambil energi dari tiang listrik. Sehingga diperlukan colokan segede bakpao dimuka untuk memasukkan aliran listrik tersebut.

Cerita fiksi ilmiah Papah membuat jutaan netizen se-Endonesah berdecak kagum, bagaimana bisa sampai geger otak ??? Semua gila pada waktunya. 
  
              

Thursday, November 16, 2017

Laksamana Mengamuk

Laksamana Mengamuk
Yup. Laksamana mengamuk itu bukanlah nama seseorang melainkan minuman segar khas dari Riau dengan bahan buah kuini yang dicacah dicampur dengan "kuah" yang terbuat dari rebusan santan dan gula selanjutnya disantap dingin dengan ditambah potongan es batu. Antara kuini dan mangga, saia dapat membedakan rasanya, kalau mangga citarasanya lebih manis dibanding kuini dan jika dikunyah terasa lembut sedangkan kuini jika dikunyah terasa berserabut atau ada seratnya. Walaupun begitu kalau soal wangi, saia suka wangi kuini....Dan tadi sempat icip-icip Laksmana Mengamuk dan ditambah ketan dalam penyajiannya, mirip ketan mangga atau Mango Sticky Rice ala-ala Thailand. Menyegarkan walaupun bukan cacahan kuini dalam minuman Laksamana Mengamuk yang dipesan melainkan cacahan buah mangga, Laksamana Mengamuk tetap bernama hehehehehe. Dulu saia penasaran siapa atau bagaimana bentuk Laksamana Mengamuk, dan ternyata ketika tadi mencoba kembali gantian saya yang mengamuk, ini mangga bukan kuini huhuhuhu.. Lebay ahh...beti pun rasanya alias beda tipis. 
So, minuman mengamuk saja, saia sanggup menikmati rasa dan segarnya apalagi cuma bubur ayam. Ya ngak ??? Bubur ayam adalah makanan yang diperkenalkan teman SMA dulu, kami menyantapkan di sebuah tempat makan di Pasar Bawah. Sebelum memakannya, si teman langsung mengaduk-aduk bubur, ayam yang disuir-suir dan cakwe serta taburan kacang goreng. Setekah diaduk-aduk si teman dengan lahap memakan, tinggallah saia dengan kegelian menatap makanan yang juga saia aduk dengan cara teman tersebut, dicoba seujung sendok aja, langsung hueekkkk... Saia ngak fokus melihat antara bubur ayam atau.......
Pengalaman kedua pun sama dan cara makannya tetap sama, saia mengaduk-aduk semuanya dan setelah diaduk.... Yacchhh. "Ada aqua ???"
Dari dua pengalaman tersebut saia yakin bubur ayam adalah makanan terenak yang tidak bisa saia telan. Dan tadi pagi ketika iseng lewat di Jalan Melur, dimana mangkal sebuah gerobak bubur ayam yang tiap pagi selalu ramai dan banyak yang antri untuk beli. Tumben ketika jam 9 pagi lewat di sana, tidak seramai biasanya. Beli..ngak..beli....ngak...beli...ngak.... Sumpah saia penasaran dengan bubur ayam ini dari dulu, mungkin salah satunya karena ramainya pembeli. Godaan setan untuk mencoba bubur ayampun terlalu kuat sehingga sudah berdiri di depan gerobak bubur ayam dan memesannya. Kenapa godaan setan ??? Karena ini akan mubazir dan setan mubazir pun tersenyum dan berkata "Darma, bubur ayamnya enakkkkk, tidak seperti bubur ayam lainnya....liat orang yang antri untuk beli....."
Ahhh...lebai deh eike, masa beli bubur ayam saja adalah godaan setan, ya ngak ? Makan ya makan, mari memulai makan bubur ayam, saia merubah cara makannya supaya lewat di tenggorokan, saia tidak mengaduk-aduknya sekaligus seperti dulu. Pertama saia makan cakwe sedikit buburnya, suiran ayam ditambah sedikit buburnya, macaroni goreng sedikit buburnya...Alhamdullillah lewat semua, pokoknya bagian atas alias toppingnya udah selesai saia makan dan ketika tinggal buburnya....  Diicip seujung sendok sambil melihat bubur ayam..... Lama-lama saia gagal fokus seperti dulu, ini...ini....seperti ....muntahan. Yacckkk dan selesai. Ujung-ujung mubazir seperti dulu. So, bubur ayam ???..... Pass dulu lah 😎😎😎😎           

Tuesday, November 14, 2017

Are you smarter than a 5th grader ?

Berhubung gua pernah merasakan menjadi murid dari TK sampai kuliah juga pernah sepukul menjadi guru di salah satu SD negeri, gua tahu emang ngak semua guru itu berperilaku seperti malaikat tapi ngak semua juga seperti setan mentang-mentang salah satu oknum diduga seorang guru memukul/menampar atau melakukan kekerasan fisik lainnya terhadap murid-muridnya. Jika lagu dapat menyatakan "preman juga manusia" maka "guru juga manusia" yang tidak luput dari dosa dan salah. Guru itu emang orang yang digugu dan ditiru alias orang yang dipercaya dan diikuti tapi satu kesalahan seorang oknum yang dipersangka seorang guru melakukan tindakan kekerasan terhadap muridnya, semua guru dianggap sama terlebih bagi pernah merasakan hal yang serupa, pernah dipukul, dimarahi atau dicubit sama guru. 

Selama memerankan jadi murid, saia juga pernah dimarahi guru..ya karena ketahuan bawa majalah atau buku komik saaat belajar atau guru lagi menerangkan di depan, saia menerangkan juga di belakang alias meribut, pada dasarnya saia yang cari gara-gara duluan, guru saia bukan tipikal Mak Lampir sehingga mempunyai dendam kesumat sama murid-murid sehingga episode kalau guru mengajar selalu dipenuhi amukan dan amarah mirip serial radio Dendam Mak Lampir hihihihi. Coba jujur sama diri sendiri, cukup sama dirimu aja jujur, sama saia ngak perlu. Kalau sama dirimu saja kamu ngak bisa jujur, saia cuma bilang..."caper dehhhh" hehehehehe. Pertanyaan saia cuma satu, saat dipukul atau dimarahi guru, kamu merasa marah dan benci setengah mampus, sebelumnya di kelas saat belajar kamu dalam posisi :

a.   Mendengarkan penjelasan guru

b.   Aktif dalam proses mengajar dan belajar, suka bertanya dan menjawab pertanyaan 

      seputar pelajaran yang diberikan 

b.   Meribut, bercerita/menggosip dengan teman

c.   Keluar masuk kelas

d.  Membawa atribut lain seperti bawa mainan dan saat guru menerangkan di depan, 

      kamu main ludo di belakang  

e.   Kamu tertidur di kelas 

f.   ................................. (isi sendiri)


Sebenarnya guru dalam hati kecilnya berniat tulus membantu anak didikan menjadi orang-orang yang pandai minimal pandai dalam memahami pelajaran yang diberikan, jadilah. Kalau ngak pandai, maka pandai-pandailah membawa diri dalam kelas, cukup diam dan perhatikan. Guru juga paham dan sangat paham, dari 40 orang kepala di kelas yang diajarkannya tidak semua memiliki kemampuan yang sama, rambut boleh sama pirang hehehehe tapi kepandaian bisa beti seincek atau bahkan bagai langit dan bumi. Kalau semua murid yang diajarkan pandai semua, itu merupakan berkah bagi seorang guru. Ngak perlu berbuih-buih memberi penjelasan secara rinci, cukup menerangkan bahan pelajaran 15 - 20 menit, murid-murid mengerti baik pelajarannya maupun instruksi soal latihan hanya dengan membaca buku tanpa perlu penjelasan tambahan dari guru. Ngak ada pertanyaan bertele-tele dan semua fokus mengerjakan soal latihan. Ribut sedang-sedang aja ngak masalah misalnya pinjam-meminjam peralatan sekolah dan ketika dilihat langsung ke bangkunya, si murid memang sedang mengerjakan soal, bukan pura-pura atau seakan-akan mengerjakan soal latihan. 

Kamu pikir jadi guru itu gampang ?? Sudah dibantu dari dasar belajar membaca, menulis, berhitung dan pelajaran lainnya, masih juga kasak-kusuk membantai profesi guru. Lebih besar gajimu dibandingkan upah guru horor dulu, saking horornya saia sanggupnya hanya satu semester dan sampai kini saia sangat respect terhadap profesi guru bukan pernah mengalami sendiri dan menganggap seolah-olah guru itu seorang malaikat yang putih suci tanpa dosa. Selama memerankan menjadi guru, saia juga pernah marah sama murid-murid dan saia sadar memarahi murid-murid karena : 

  1. Meribut, sudah diperingati 2 atau 3 kali
  2. Mondar-mandir dalam kelas saat belajar, pokoke tebar-tebar pesona ke segala penjuru kelas bahkan rutenya udah sampai keluar kelas bahkan cabut
Sejujurnya dulu saat memerankan guru, saia tahu siapa-siapa murid yang pandai dan yang bodoh bahkan terbodoh. Terkadang bukannya guru berniat pilih kasih, anak-anak berkemampuan sangat baik, baik, cukup baik dalam belajar membantu kelancaran transfer ilmu, diperhatikan tentunya tapi perhatian yang paling utama adalah terhadap anak-anak yang berkemampuan kurang baik bahkan sangat tidak baik. Begini jadinya kenapa dulu saia marah saat memerankan jadi guru : 

Sudahlah pelajaran yang diberikan belum mengerti, sebut saja namanya "Bunga" meribut bahkan tatapan segarang singa kalau diberitahu baik-baik. Jika dipilihkan untuk keluar kelas supaya puas main-main diluar dan tidak menganggu murid yang lain, tapi Bunga tetap kekeuh duduk di kelas dan bersikap semaunya seperti kelas itu punya bapaknya. Apa iya kamu sebaik yang kamu sangka waktu di kelas saat guru mengajar ????  Or are you smarter than a 5th grader ?? Jujur saja pada dirimu ! 💗💗💗 

Sunday, November 12, 2017

Rakyat Zaman Now

Untuk zaman sekarang, belajar apapun gampang terlebih jika di rumah ada Wifi, rasanya seisi duniah pengen dijelajahi. Gua rasa buku RPUL zaman gua sekolah dulu paling terhits, sekarang tinggal duduk manis, pastikan jari gua yang segede gajah tidak salah mengetik kata-kata kunci mencari informasi di dunia siber. It's cyber world, belajar ini itu...ngak perlu capek membaca text yang hurufnya latin semua, ada video tutorialnya. Ngak hanya satu video tapi ratusan bahkan jutaan video membahas masalah yang sama. Seperti kemarin-kemarin gua pengen belajar tentang pengolahan statistik maupun aplikasi statistik tersebut, alhamdullillah...dapat. Beli buku ??? Entahlah buku yang dicari terkadang ngak ada, terkadang bukunya ada tapi setelah dibeli, yang gua ingin tahu ternyata bahasannya cuma seuprit, penjabaran ntah hapa-hapanya yang banyak, dan seringnya buku ada, harga rada mehong dan bahasan yang gua mau tahu dibahas hanya satu sub bab, yaaa....kecele, don't judge a book by it's cover but nilailah dari daftar isi hehehehehe lalu liat bahasan yang dicari 😇😇😇 

So, browsing adalah salah satu cara menambah gizi otak, apalagi akhir-akhir ini gua ngak pernah beli buku apapun apalagi majalah seperti saat zaman sekolah atau kuliah. Kondisi buku yang mehong, kuota internet yang terbatas dulu serta peraturan dan aturan yang suka tumpang tindih, mirip adegan film bokep, efeknya gua rentan terpapar berita hoax terlebih ngak cross check berita-berita yang ada, otak gua betul-betul kena penyakit gizi buruk, negatif mulu hehehehehehe..... Serba betul eh 😝😝😝 Teringat sebuah kata-kata teman dulu, dulu kali....."siapa yang menguasai informasi, dia akan menguasai dunia." Gua belum sarapan mengenai registrasi kartu hape yang gua gunakan, memang sihhh banyak penipuan yang mengatasnamakan ini itu bahkan ada pihak yang mengaku-ngaku dari telk****** segala dengan kalimat pembuka....."Selamat anda mendapat uang Rp, 200 juta...bla..bla..bla..." 

Zaman sekarang membaca pesan masuk dengan iming-iming dapat hadiah uang Rp. 10 juta apalagi  Rp. 200 juta membuat iman bisa goyah, betulkah ??? Apakah ini rezeki atau jebakan batman. Tujuannya baik sihhh karena kejahatan lewat hape bermacam-macam. Tapi membaca ulah taipan Telkomsel https://www.kompasiana.com/abanggeutanyo/pemerintah-tak-berdaya-hadapi-taipan-telkomsel atau Singtel (Singapore Telecom Mobile) dengan saham 35 % di Telkomsel (https://www.singtel.com/content/dam/singtel/investorRelations), kalau ujung-ujungnya pengen buat ladang pajak baru semodel zaman dulu, dulu gua ingat ortu gua membayar pajak televisi hehehehehe, tahun 80 an.  Atau menghidupkan semodel pajak jadul semodel pajak radio atau pajak sepeda, apakah untuk itu ??? Pencerahan gan ! Gua kids zaman old hidup zaman now, juga pastinya mau bayar pajak. Ehem. Happy sunday. #rakyatzamannow

Saturday, November 11, 2017

Kids Zaman Old

Sebenarnya kemarin mau cerita tentang suatu zaman yang thorbaek dalam hidup eike, ceileeee tapi karena kecapekan, lagipula mood kemarin terbawa-bawa permasalahan "dendam lama" seorang Nyonya hehehehehehe...hikmahnya masih seperti dulu bagi gua. "ular ganti kulit tiap saat, tetap ular". Tapi ibu gua dibilangin dari dulu ngak percaya, tapi alhamdullillah feeling gua dari dulu tentang doi ternyata benar walaupun bertahun-tahun nunggu bukti yang jelas tersebut, satu bukti yang tidak bisa dielak atau ditutupi lagi hehehehehe. So, gua harap ibu gua sadar siapa teman, siapa lawan apalagi teman rasa lawan hehehehehe. Depan manis, belakang nusuk. Dulu dibantu, sekarang malah membantai hehehehehe...Pusing pala, ncess hehehehehe...  
Udah deh, lebih baik gua cerita suatu zaman dimana no smartphone, no baperzone, pokoke bebas tali merdeka ! Hore... Zaman kids zaman old, zaman gua memulai belajar matematika, menulis dan membaca tingkat dasar, zaman SD hehehehe. Ketika ada beberapa teman di group SD gua dulu berniat mengadakan pertemuan, gua niat banget datang karena apa yang bisa disembunyikan saat zaman itu, tidak ada. Zaman ingus masih maju mundur cantik di lubang hidung masih santai ngomong sama teman, zaman tanpa takut muka jelek kala melompat dalam rentangan tali dalam permainan tali merdeka, zaman lari-larian di lapangan sehingga keringat dan daki bersatu membentuk aroma khas, zaman dimana gua pengen punya buku diari seperti milik Nina, sebuah cerita bersambung yang dibaca di sebuah  majalah anak-anak dulu. Apa yang ditulis Nina dalam buku diarinya akan menjadi kenyataan dan gua pengen menulis dulu.....tentang bla..bla..bla...
Yang gua ingat di zaman itu adalah .......
  1. Mieso dan lontong apalah-apalah...tapi entah gua lapar, rasanya sampai sekarang masih terbaik, apalagi kuah lontong ditambah guyuran air cabe merah plus opak. 
  2. Punya teman anak orang kaya raya, sampai sekarang ukuran dan bentuk rumahnya masih seperti saat zaman gua SD dulu dan kalau sekarang ini, masih dianggap rumah orang kaya. Tiap pulang sekolah pasti maksa mampir sama teman-teman lainnya yang kebetulan searah pulang sekolah. Pokoknya diterima dan ngak diterima, maksa main ke rumah teman tersebut. Alasan minta minum dan teman yang punya rumah seberat apapun alasannya, ngak peduli. "Airnya panas, baru mendidih atau apalah..." Lho....jangan alasan deh, kita juga bukan alasannya minta minum doang hehehehehehe.... Apalagi bagi gua yang berasal dari golongan ya omma..ya omma... Kapan lagi main-main ke "surga dunia" hehehehe. 
  3. Punya teman terbaik dulu, kalau nemani dirinya pulang ke rumahnya untuk jemput peralatan sekolah yang tertinggal, oleh ibunya disuruh makan nasi goreng, atau dikasih telur asin.
  4. Punya teman yang rumahnya bebas main apa saja dari bongkar pasang, ambil buah cerry sampai tempat pesta reuni kids zaman old hehehehehe. Dulu ini teman ortunya dua-duanya PNS, beberapa lembar uang kertas baru seharga Rp. 100,00 selalu ada sebagai bekal jajannya di sekolah dan doi seperti "money changer", gua dan beberapa teman suka nukar duit seratus lecek atau logam kalau dia mau niat jajan pakai duit barunya. Huahahahahahaha...berebut coy ckckck, duit baru dan wangi barunya pun masih terasa, sayangkan dipegang dan diremuk-remuk penjaga kantin dalam laci uangnya hehehehehe...Bagusan gua elus-elus dan gua pelihara dan letakkan dalam buku tulis gua mana tahu mirip bulu ayam dulu yang diselip-selipkan didalam buku, katanya sihhh dulu bulu ayamnya akan tumbuh hehehehe. Kids zaman old ckckckc....
  5. Punya teman yang omanya tinggal di Jalan Bintara. gua dan beberapa teman termasuk si punya oma main ke sana, pulang pergi jalan kaki. Dan dulu berasa fine-fine aja, ngak ada anehnya perjalanan ke sana. Setelah gua besar dan beberapa kali lewat ke sana kebetulan ada mie ayam dulu sempat diicip-icip lokasinya disana. Ya...ampun, jalan yang gua tempuh itu ternyata ya..... Kids zaman old itu terasa menyenangkan semua, jarak dari Jalan Cempaka ke Jalan Bintara seperti ke lokal sebelah hehehehehehe....
  6. Punya teman nakal dan jahat, pastilah.... cuma dulu semua teman rasa teman, ngak suka ya dibalas kontan. 
  7. Punya teman sombong dan sok, jangan sampai tragedi kolam renang kalijuang jadi saksi lagi hehehehe. Ada seorang teman yang rada sok, cowok. Oleh teman-teman cowok yang lain diajak berenang ke kalijuang, masuk ke kolam, celananya diporoti sampai bugil. Hehehehe, itu cerita teman-teman cowok keesokan harinya disekolah.
  8. Berkelahi ama anak SD sebelah, lokasi dan waktu ditentukan di SD orang pulak ckckck, menang duonggg.... Entah kenapa kalau gua mikir sekarang ukuran tubuh gua dan teman-teman sekelas diatas ukuran anak-anak SD sebelah, soal ukuran aja udah menang apalagi ditambah repetan teman-teman gua. Kalau ngak menang, tinggal kompori anak cowok hehehehehe. "Masa kelen diejek bla..bla..bla.. sama anak cewek sebelah..." Tapi untungnya menang hehehehe, kalau ngak....
  9. Gua sampai kini ngak ngerti dengan pendapat mantan teman SMP dulu saat sekarang berjumpa. "Masih ada teman SDmu, ma ???" Gua spontan jawab dong pertanyaan receh ini, "emang kau tamat sekolah, tamat pula kawanmu !" 
Beberapa kami hari ini.......


                    


Wanita-Wanita Penyihir

Malam ini hujan mengguyur Kota Pekanbaru, doa gua hari ini semoga segala "kiriman" dan keinginan "wanita penyihir" yang tadi sore tegak di jalan depan rumah, komat kamit hadap kiri kanan, muka belakang sambil menghitung bacaan mantera pakai tangan kiri sementara tangan kanannya pura-pura akting menelpon, semoga hujan menghapus "kirimannya"nya hehehehe. Semoga berbalik apa semua kejahatan kepada pemesan dan pengirimnya. Balasan Diatas cepat atau lambat, tapi yang gua yakini sampai sekarang PASTI. Ya Allah....wanita-wanita penyihir dalam Surat Annas dan Al Falaq tertangkap mata hehehehehe. Ibu gua pernah cerita si pemesan wanita penyihir ini, dicuekin oleh tukang lotek di Jalan Kenanga aja, udah bolak-balik baca mantera depan tukang lotek dan berharap penjual lotek gulung tikar dengan rapalan manteranya. Apalagi gua yang saat zaman SMP atau SMA dulu adu mulut sama doi, jadinya bisa liat sendiri kan akibatnya hehehehehe. Tapi santai aja, Allah tidak tidur hehehehehe. Lagipula kalau udah memproklamirkan diri terang-terangkan sebagai orang berilmu tinggi, gua paling angkat kedua tangan dan bentuk salam takzim dan berkata....."Sattabi jolo, hehehehehe...."  Hidup ini berputar..berputar....berputar....setidaknya "ilmu yang tinggi itu" dimanfaatkan untuk membantu orang banyak, bukan berniat memudharatkan orang, NYONYA ! Hehehehehehe.....bermanfaatlah di hari tuamu 💚💚💚💚 

Sunday, November 5, 2017

Air sudekat

November Rain
Seperti judul lagu Guns and Roses seperti itulah awal Bulan November ini, November Rain 😂😂😂
 Kemarin diawal November, akhirnya gua jumpa juga dengan makanan yang disebut Nyah gua beberapa minggu lalu. Ternyata makanan yang dimaksud menurut selera gua, ya....lumayanlah daripada lumanyun, apalagi ternyata satu rasa yang dibeli ternyata pedass bingitz. Uhhhhh hah uuuhh hah...kepedasan.
 Pulangnya suasana mendung, terlihat awan hitam menggantung di langit Pekanbaru yang separuh masih biru dan separuh lagi menghitam. Hujan lebat mengguyur Kota Pekanbaru dan alamatlah pasti akan ada demo air dimana-mana menuntut penurunan "landasan", tempat curahan si air mata atau membuka "lowongan air", sehingga air lokal atau air tempatan dapat hidup berdampingan dengan air aseng yang terperangkap dalam kemasan, si aqu a, aqu b atau aqu c......"Sekarang sumber air sudekat....."
 Teringat iklan lama....

Anak :
Sekarang sumber air sudekat.
Beta sonde pernah terlambat lagi
Lebih mudah bantu mamak ambil air untuk mandi adik
Karna mudah ambil air, katong bisa hidup sehat
Bapak ikut bantu jeung bapak desa

Bapak :
Bila seandainya air macet
Kita mencekkan setiap hari

Bapak desa :
Merawat air, pompa
Kita bentuk panitia 10 orang



 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕