Tuesday, June 23, 2020

Pisang Goreng

Dapat pisang seperti ini aja rasanya bahagia, harganya murah ! 
Alhamdullillah hari ini ya, terimakasih Ya Allah..... malam ini ditemani pisang goreng yang baru beberapa menit selesai digoreng dan ditaburi meses, hmmm...yummy. Sudah tiga hari ini, kalau lagi kepengen ngemil dan paling praktisnya menggoreng pisang. Ternyata bahagia hari kemarin sederhana aja. Minggu kemarin beli pisang batu alias pisang kepok dan kemarin dikasih harga sebiji seribu rupiah. Saat itu hujan lagi deras-derasnya membasahi Kota Pekanbaru, terlintas dingin-dingin seperti itu menyantap yang hangat semisal pisang goreng. Diputuskan beli langsung di grosir pisang yang ada di Pasar Pagi. Bapak penjual pisang lagi sibuk menyortir pisang yang baru datang, ketika ditanya tentang pisang kepok atau batu, tanpa beranjak dari tempatnya duduk, Bapak tersebut menunjuk bak mobil yang ada di samping saia berdiri..."Tinggal yang ada di bak mobil itu aja, kak. Ambillah satu sisir sepuluh ribu," kata Bapak penjual pisang.

Gorengan kemarin πŸ˜‹πŸ˜‹ Rasanya.....seperti rasa pisang



Dengan sigap saia melihat isi bak mobil yang hanya bersi 3 atau empat sisir pisang kepok dan satu sisir pisang kepok yang tampak istimewa itu berada diantara pisang kepok yang terlihat sudah sangat matang dan enaknya dibuat godok pisang daripada digoreng. Satu sisir pisang kepok pilihan saia itu berisi 20 buah pisang, dapat harga murah dan kondisi pisang yang sangat oke, terbayang saia menjadi seperti ibu saia dulu kalau ada pisang kepok, kalau ngak digoreng, paling sering direbus aja. Hampir setiap sore di rumah selalu ada cemilan karena ibu saia termasuk orang yang hobi ngemil juga suka masak, terlebih mengingat saia bersaudara cukup banyak, ada 7 orang. Ibu saia lebih suka buat kue sendiri, kalau beli makanan paling roti. 

Gorengan malamini πŸ˜‹πŸ˜‹ Rasanya.....seperti rasa pisang juga
 Dulu teringat ibu saia buat martabak mesir, sore-sore sehabis mandi, saia dan adik saia mengunyah martabak mesir itu dan bergabung main dengan teman-teman sebaya sekitar rumah di tanah lapang, samping rumah saia. Salah seorang teman saia malah minta tambah ketika ikut mencoba martabak mesir itu. Ogah ah, balik ke rumah, berarti saia siap disuruh-suruh ibu saia, itu aja untung ibu saia lagi sibuk-sibuknya menyiapkan kulit martabak di teflon dibantu adik ibu saia yang dulu tinggal di rumah. Ibu saia kalau lagi sibuk masak, bawaannya nyuruh πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡  Walau menyuruh yang kecil-kecil aja, misalnya ambilkan garam, ambil piring dan lain sebagainya karena ibu saia lagi serius di depan kompor. 


Dulu teringatnya ibu saia suka mempraktekkan masakan dari buku resep, saia ingat beliau mencoba resep daging digulung telur dadar lalu dimasak kecap, rasanya sampai sekarang yummmy πŸ’–πŸ’–πŸ’–Daging gulung telur itu dipotong sehingga terlihat cantik gulungan daging dan telur dengan kuah rasa-rasa kuah semur, tapi lebih kental lagi dari kuah semur dan lebih beraroma semerbak.
Dulu mungkin karena bahan pembuatannya rada mehong, ibu saia jarang membuatnya. Dulu pernah saia request bikin daging gulung telur itu, karena buku resepnya sudah hilang, ibu saia hanya membuat berdasarkan ingatannya aja, jadinya.....ngak terasa seenak dulu. Kalau di resto, daging gulung telur itu seperti Cordon Bleu, pernah coba Cordon bleu di sebuah resto, rasanya,...hmmmm tidak seenak buatan ibu saia.  
Malam ini icip-icip pisang goreng........

Sunday, June 21, 2020

Sponge Cake Pandan

Excellento ! πŸ’–πŸ’–πŸ’–
Hoammm.......sisa-sisa ngantuk malam ini, badan mulai mendemam. Sore tadi jumpa Nyonyah baru ditempat yang dia inginkan, sebuah cafe yang jauuuuuuuh dari kesan "cozy" walaupun telah menyulap sebuah bangunan rumah menjadi cafe, tapi kondisi bangunan yang terlihat dari luar "sedikit menyeramkan", kenapa ???? Diteras depan terdapat satu set kursi dan meja, kursi berbentuk petak seperti kursi biasa umumnya dan satu meja petak juga. Pintu depan cafe tersebut tertutup dengan kondisi ruang tamu kosong, sementara posisi karyawan cafe berada di ruang belakang rumah dan cafenya sendiri berada di halaman belakang yang lumayan luas dengan kondisi meja dan kursi senada dengan kursi di teras depan. Keadaan cafe sampai ke belakang dapat dilihat dari kaca depan rumah eh cafe tersebut. Ruang tamu dibiarkan kosong dan otomotis beberapa kamar tidur yang ada di dalam rumah eh cafe tersebut kemungkinan kosong juga, pintu depan dan samping rumah eh cafe tersebut ditutup sehingga, saia harus berjalan ke halaman belakang dan tarrraaaaa.....disitulah cafe tersebut didirikan dengan nama cafe yang menurut saia juga artinya seperti plesetan "leak". Dan kalau diterjemahkan arti nama cafe tersebut juga rada-rada ganjil, artinya "lemah". 
My unyu-unyu, bolkus bukanlah kesukaan saia tetapi melihat bentuknya 
yang unyu-unyu membuat saia tertarik membuatnya. Hasilnya pun merekah..kah..kah 
Memasuki pekarangan cafe tersebut dengan melihat kondisi atap bangunan yang sedikit rusak karena usia, pengunjung cafe sepertinya hanya saia dan calon Nyah baru tersebut, dan ternyata betul dugaan saia. Untung saia datang bersama adik saia, sehingga rasa seram sedikit sirna. Kondisi halaman belakang yang dijadikan cafe tersebut membuat saia kurang nyaman, ingin cepat-cepat menyudahi obrolan karena maksud si Nyah baru, sudah diketahui dan saia menyetujuinya. Menu cafe yang ditawari oleh karyawan cafe tersebut juga ditolak secara halus, karena saia tidak mau berlama-lama ditempat rada-rada "seram" tersebut. Pulangnya badan terasa lelah sekali, padahal menurut saia lebih lelah kegiatan kemarin. Buat daging burger, roti burger, bolu kukus dan sesudahnya saia lanjutkan beberapa jam mengerjakan tugas babu. Dibawa istirahat beberapa jam, rasa lelah kemarin tidak menyisakan rasa-rasa mendeman seperti malam ini. Apa ketempelan lagi ???? Sepertinya........  
Assalamualaikum, sattabi, saia permisi numpang bertamu ajjja, jangan diganggu. πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡
Hijabagus & Cookies...Love it 

My burger trondol, maunya saat plating (ceile),
saia menata dan menyajikan dengan sempurna
menggunakan selada, timun, tomat, mayonis.
Hmmm...........saia cuma icip rasa aja,
besoklah plating apapun dibuat maksimal 😊😊
  
Btw hasil masak-masak kemarin insyaAllah berhasil dan yang gatot cuma Sponge Cake Pandan yang betul-betul "nyungsep" adonannya dalam loyang. Setelah menelpon seorang teman yang kemarin berhasil membuat Sponge Cake Pandan karena doi sendiri yang mengirim foto hasil kuenya melalui whatsapp. Satu, kesalahan saia kemungkinan sama dengan kondisi kesalahan doi saat pertama membuat Sponge Cake Pandan, yakni loyang. Kalau doi menggunakan loyang biasa membuat bolu. 

Hasil Sponge Cake Pandan dari percakapan melalui whatsapp dengan saia, diketahui bahwa sesungguh (ceileee) dengan kondisi loyang tersebut, adonan Sponge Cake Pandan tidak akan berhasil membumbung tinggi seperti umumnya. Sponge Cake Pandan akan bantat. Masih mending bantat, saia ??? Walaupun sudah menggunakan loyang khusus untuk Sponge Cake Pandan, yakni loyang bongkar pasang, hasilnya hancur alias gagal total. Gatot ! Bayangkan kondisi adonan yang keluar dari sela-sela tutup loyang yang tengah. Memang saat belinya di sebuah swalayan di Panam, saia melihat kondisi loyang tengahnya rada bengkok sedikit. Sudah saia luruskan karena loyang tersebut dibuat dari aluminium yang ketebalannya "sedikit lunak" dari loyang bolu susun 3 yang saia buatkan atau tempah di Panam kemarin.

Berdasarkan saran teman yang saia telpon tersebut, dia juga mengalami hal yang sama dengan saia dengan loyang bongkar pasang untuk Sponge Cake Pandan, kondisi loyang tengahnya juga bengkok tapi sesdah diluruskan kondisi aluminiumnya, pembuatan Sponge Cake Pandan berhasil. Itu katanya. Untung saja ditelpon, rencana loyang itu pengen dilempar ke tong sampah. Bayangkan kemarin adonan Sponge Cake Pandan menggunakan 7 butir telur terbuang percuma. 


My unyu-unyu.....
Tetapi kesalahan kedua saia kemungkinan penggantian santan kental yang seharusnya diresep seperti itu, saia ganti menjadi susu UHT. Bisa jadi adonan Sponge Cake Pandan hancur lebur saat dipanggang. Tapi ngak ding, saat menuangkan adonan ke loyang Sponge Cake Pandan dan ketika mengeluarkan gelembung-gelembung udara dari adonannya, perlahan-lahan adonan Sponge Cake Pandan merembes keluar dari bawah. Saia berpikir, ketika dipanggang, adonan akan matang dari bawah sehingga bagian bawah adonan yang matang dapat menutup sela-sela loyang bongkar pasang tersebut. Ternyata hasilnya, adonan memang matang dibawah dan menahan penutup bongkar pasang loyang tersebut tapi adonan yang atas tidak naik malah nyungsep, seperti masak air. Begitulah kondisi adonan yang menjadi cairan. Teman yang saia hubungi tersebut mengatakan kalau doi menggunakan susu bubuk, karena pandai-pansdai saia kali menggunakan susu cair, hasilnya jadi mencair. Besok mau membuat ulang Sponge Cake Pandan, karena hasil dari yang telah mempraktekkan sedikit berbeda dari hasil kue Sponge Cake Pandan umumnya. Lagipula kalau kue-kue berbau pandan apalagi dikombinasikan dengan santan, aromanya.......wangiiiiiiii. 
Penyejuk matakuh πŸ’—πŸ’—πŸ’—πŸ’—

Yang membuat saia senang adalah roti burger saia yang berhasil. Kalau daging burger, rasanya seperti daging burger umumnya, namun rasanya lebih "nendang" karena dibuat sedikit spicy. Menurut saia daging burger yang enak itu tetap resep lama yang saia punya dulu, πŸ˜‹πŸ˜‹  
Seperti saia harus lebih fokus ke roti-rotian aja untuk urusan baking besok. Hmmmm....semoga usaha ini dapat membuat Hijabagus juga berjalan seperti yang harapkan 😍😍 Hijabagus seperti wangi perpaduan pandan dan santan. Atau searoma-aroma butter mehong itu kalau bisa πŸ’–πŸ’– Hoaammm....melanjut membabu dulu.           

Friday, June 12, 2020

One Egg

Minggu kemarin salah seorang teman mau main ke rumah, tapi berhubung tugas babu masih ada dan lagipula dari awal bulan Juni kemarin, diniatkan punya jadwal tiap Hari Jumat berbagi, jadinya sengaja setting waktu di Hari Jumat untuk mengundang makan dengan masakan rumahan alias saia masak sendiri. Menyesal juga mengenal orang yang diundang khusus doi tapi malah ngember ke lainnya, acara undangan makan siang malah dishare ke beberapa teman sekolah dulu. Alhasilnya membuat saia sedikit gondok, doi pengen rame-rame biar seru, sementara saia ??? Rame-rame itu dari dulu sudah mulai dikurangi, karena galak-galak tuh alias ketawa-ketiwi gampang aja ngumpulkannya, saat lagi sakit dan nestapa.....hmmmmm sebiji pun ngak nampak batang hidungnya. Sudah lama kena dan sering kena sama teman, jadinya lebih baik punya kesibukan yang lain. Lantas jadwal Hari Jumat minta dicocokkan menjadi Hari Selasa, karena mencocokkan jadwal sama yang punya tempat nanti. Double eh triple gondok jadinya...Saia kok diatur yakkkk ???? Ngundang sebiji, ngember ke 10, ngatur pulak. Hempas cantik ajalah...😜😜😜 Lagipula saat sekolah dulu ngak pernah akrab, karena beda kelas dan jurusan dari Kelas 1 sampai kelas 3.   
Jumat itu hari berbagi saia, sayyyy... Kalau mau rame, di pasar. Capek deh.... Untungnya salah seorang teman SMA yang dari dulu akrab dan juga diundang, sudah datang tapi berhubung dicancel, jadinya makan seadanya tadi dan berjanji sore nanti dibuatkan kue. Alhamdullillah...kue ekonomis hanya 1 telur itu okeh semua hasilnya. Acara berbagi tiap Jumat terlaksana juga dan teman ini emang ngak ngember, makanya tahan lama dari SMA. Kalau saia undang, jangan ngatur jumlah orang dan tempat, kalau ngak bisa. Ya batalkan, selesai. Gampang kan?  Icip-icip dulu....si serba ekonomis, satu telur alias one egg 😍😍
   


Wednesday, June 10, 2020

My Brownies & Muffin

Hari ini 😍😍
Hal yang menyenangkan bagi pemula di dunia perbakingan adalah resep yang dicoba berhasil. Ada 3 resep yang dicoba, pertama Brownies Polkadot, Brownies Crust dan Banana Chocolate Muffin. Pengennya coba resep satu aja dulu setiap latihan tapi karena kebiasaan waktu kursus masak kemarin, dalam waktu 3 sampai dengan 5 jam dibuat beberapa macam kue atau masakan, sehingga jika ada masakan yang hasilnya tidak okeh dapat tertutupi dengan hasil kue atau masakan yang hasilnya memuaskan. Waktu kursus kemarin karena dipandu sama Chefnya langsung, semua hasil  kue dan masakan berhasil semua. 

My Polka Brownies
Kalau saia terapkan sekarang  dalam 2 jam seperti tadi menghasilkan 3 kue yang berbeda, mengingat pengen tahu resep mana yang paling okeh. Kalau kemarin, dari 2 atau 3 resep, satu resep hasilnya pasti kurang memuaskan. Lagipula kalau berhasil, lebih memotivasi untuk tetap mencoba lagi resep-resep baru. Hari ini karena kue yang dihasilkan semua mengandung coklat baik itu Dark Chocolate, Choco Chips dan Coklat Bubuk. Untuk Choco Chips dan Coklat Bubuk bisa langsung dimasukkan ke adonan kue tapi kalau Dark Chocolate harus dicairkan dengan cara disteam. Kalau ditempat kursus kemarin menggunakan 2 panci berbeda ukuran. Satu panci besar untuk merebus air, dan satu panci kecil tempat Dark Chocolate dan butter di lelehkan. Caranya panaskan air di panci besar lalu diatasnya (air mendidih tersebut) letakkan panci kecil yang diisi sama potongan Dark Chocolate dan butter. Karena peralatan terbatas, saya menggunakan kuali sebagai merebus airnya dan diatasnya ditaruh panci kecil yang berisi Dark Chocolate dan butter. 

My Muffin
Tips lainnya dalam perbakingan yang sering diinfokan adalah mengayak terigu, coklat bubuk yang mau digunakan. Hal ini dilakukan agar saat mencampur adonan tepung terigu dan coklat bubuk, adonan tidak bergerindil alias tidak berbutir-butir.  

Supaya tercapai keinginan dalam waktu 2 jam bisa menyelesaikan semua resep yang diinginkan minimal 3 resep, ada baiknya semua bahan yang diperlukan untuk resep-resep masakan tersebut sudah disediakan. Kemarin saia menimbang bahan-bahan dulu ternyata sepertinya makan waktu. Tadi diterapkan semua bahan sudah disiapkan sehingga bahan ditimbang langsung dicampur menjadi adonan, diikuti urutan bahan sesuai resep. Jadi timbang, adon, timbang bahan lain lagi, adon.... Saat adonan satu dimasukkan ke panggangan, dilanjutkan mengadon resep kedua, jadi dalam waktu menunggu kue matang yakni antara 30-40 menit, adonan berikutnya siap diadon dan siap untuk masuk panggangan setelah kue yang satunya selesai. Tidak terburu-buru kali, kayaknya jika bahan-bahan sudah lengkap, untuk mengadon bahan paling lama 20-25 menit sudah siap, yang paling lama itu cuma membuat adonan gula pasir dan putih telur mengembang. 

Dari seorang ahli perbakingan yang saia baca, dia memberikan info bahwa untuk membuat putih telur putih kembang atau kalau istilah di kursus dulu namanya soft peak alias kalau mixer dimatikan dan besi pemutar mixer atau beater diangkat, adonan yang menempel akan membentuk seperti jambul petruk, maka ada baiknya telur dan gula dikocok dengan mixer selama 10 menit dengan dimulai dari kecepatan rendah dulu, setelah beberapa menit baru naikkan kecepatan ke level satunya lagi, dan beberapa menit kemudian baru ke level tertinggi. Jangan langsung ke kecepatan tinggi. 
Mengocok adonan juga jangan terlalu lama, karena kalau lama mengakibatkan adonan banyak menghasilkan gelembung udara, sehingga kalau dibakar atau dipanggang, teksur kue setelah masak atau matang seperti bopeng. 


My Brownies
Tips berikutnya untuk menghindari gelembung udara, chef saia dulu memberikan contoh yakni setelah adonan kue dimasukkan ke loyang, loyang dihentak-hentakkan terlebih dahulu sebelum masuk ke panggangan atau oven. Dan ada juga yang memberikan tips dengan metode mengacau adonan dengan tusuk gigi dan loyang bersi adonan dihentakan sekali agar adonan rata kembali. Dan selanjutnya masukkan ke dalam panggangan dengan api sedang dan ditaruh di rak tengah oevn. Minimal 30-40 menit adonan matang. Tetapi itu tergantung oven masing-masing ya karena kalau pakai oven listrik, 25 menit sudah matang. Kalau pakai oven tangkring atau otang tergantung perapian kompor. Tapi biasanya 30-40 menit kue sudah matang, namun amannya 25 menit, lihat kondisi kue di dalam oven dengan membuka pintu oven dan menusuk adonan kue dengan tusuk gigi. Kalau adonan tidak lengket ditusuk gigi yang dibenamkan ke adonan dalam oven, pertanda kue sudah matang dan siap dikeluarkan. 
Berhubung mau masak kue, jatah masak hari ini cukup tumis kangkung pakai bakso. Dari seorang jago masak yang pernah saia kenal, doi kalau menumis sayuran suka menggunakan saos tiram. Kemarin sudah dicoba saos tiram, hasilnya mirip yang pernah dimakan di sebuah tempat makan terkenal dan yang ini coba menggunakan saos tiram manis.....hasilnya not bad, tetap yummy. 1 Sendok makan saja sudah cukup πŸ˜€
Setelah kue matang dan agar keluar lebih gampang dari loyang, pergunakan alas kertas roti yang telah dioles mentega diloyang. Siapkan loyang berikut kertas rotinya sebelum mengadon resep masakan sehingga saat adonan siap dicampur dengan segala macam bahan sesuai resep, bisa langsung dituangkan ke loyang. 
Ican Asyinnnn....
Sebelum mempergunakan oven, panaskan oven terlebih dahulu minimal 10 menit, jangan pulak terlalu lama. Karena suhu oven yang panas juga tidak bagus untuk hasil kue nanti.
Hmmm....kayaknya hari ini segitu aja pelajaran dari membuat Brownies dan Muffin tadi πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜πŸ˜πŸ’–πŸ’–πŸ’–                    
  

Friday, June 5, 2020

My Cinnamon Rolls

My Cinnamon Rolls


Roti Coklat dari sumber yang sama πŸ˜‘πŸ˜‘πŸ˜‘
Alhamdullilah kemarin mengeksekusi 2 resep roti, dan hasilnya ?? Resep Roti Cinnamon Rolls menurut saia berhasil daripada resep satunya lagi. Pembuatan roti itu dimulai setelah magrib dan selesainya jam 10 an malam. Sengaja belajar ini malam hari karena saia bisa sekalian tidur sehabis acara masak-memasak. Cari rasa capek itu sekalian tidur malam 😁😁 Kebiasaan dari dulu kalau selesai masak pengennya mamdi terus istirahat atau tidur dulu, karena kalau habis masak, saia sudah kenyang duluan lihat hasil masakan. Kali karena kecapekan masak. Membuat roti sebenarnya paling enak, kalau ada mixer khusus roti lebih gampang lagi, 10 menit adonan roti sudah kalis,. Tapi kalau menguleni pakai tangan, harus pakai tenaga ekstra, namun dari saran seorang ahli pembuat kue yang saia lihat, beliau mengatakan menguleni pakai tangan itu seperti mengucek kain, tapi jangan ikut jari-jemari saat menguleni, cukup menggunakan pangkal lengan bawah, dan dari salah seorang ahli masak juga, beliau mengatakan menguleni cara tersebut hitung aja dari 1-150 kali, insyaAllah adonan sudah kalis. Dulu saia pengen sekali icip-icip Cinnamon Rolls yang dijual di salah satu mall, harga satuannya lumayan tapi untunglah tinggal nama kue di nampannya. kuenya sendiri sudah habis belum lama saia di sana. Mau mengulang lain hari, belum kesampaian sampai hari ini dan ketika dapat resepnya dan setelah dicoba, "Dora berhasil !". Teksturnya rotinya dapat dan rasanya juga, rasa Cinnamon alias kayu manis. Ya iyalah, kalau ngak pakai bubuk kayu manis, namanya hanya roti manis..... πŸ˜‚πŸ˜‚

Tesktur rotinya tidak sama seperti saat itu, padahal menggunakan
resep yang sama. πŸ˜’πŸ˜’ T
Kalau resep roti satunya lagi menurut saia gagal, padahal sudah sesuai resep. Ini sudah praktek kedua menggunakan resep dari sumber yang sama. Kesimpulannya...saia lebih baik mencoba resep dari yang lain dengan praktek sendiri. Lagipula sebelum saia mencoba resep pizza dari sumber yang sama, terlebih dahulu saia mencoba resep rotinya. Karena toping pizza lumayan juga harganya kalau pakai keju mozerella, oregano, paprika, sosis, daging asap, daging kepiting dan lain-lain.....
Untunglah ada pelipur lara dari roti manis itu, apalagi kalau bukan Cinnamon Rolls..... Happy day πŸ’–πŸ’–πŸ’–  


Pelipur lara πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

My Cinnamon Rolls



Berhubung mau coba resep lain lusa menggunakan jagung...tak apalah digunakan sedikit jagung manisnya untuk team gembira mie siang tadiπŸ˜‹πŸ˜‹πŸ˜‹ Bahannya pun sederhana : 1 siung bawang merah ukuran besar, 1 siung bawang putih, 1 tomat,  sawi manis, jagung yang dipipil dari bongkolnya (setengah dari bongkolnya) dan mie instan. Caranya : tumis bawang merah lalu masukkan bawang putih lalu  beri air 2 gelas air, setelah mendidih masukkan jagung manis mentah tersebut. Masak sampai jagung ada yang mengapung (kira-kira 10 menit)  lalu masukkan tomat dan bumbu mie instan,  lalu tambah sawi manis dan cabe rawit (ngak usah dipotong) sesuai selera,  tunggu setengah menit  lalu mansukkan mie instan. Aduk mie selama 1 menit kurang aja, ngak usah sampai mie kembang. Karena panas kuah akan membuat mie juga mengembang nantinya . Sajikan langsung ke piring. Selamat mencoba...... 


Monday, June 1, 2020

The end of May 2020

Berhubung kemarin malam awal...new normal πŸ˜€ Terlintas icip-icip makanan diluar malam minggu kemarin. Padahal saat Ramadhan kemarin sudah menjajal suasana makan di tempat yang biasanya ramai. Biasanya tempat makan tersebut selalu ramai menjelang buka puasa, malah kalau Bulan Ramadhan sebaiknya booking tempat siangnya atau minimal kalau ngak sempat booking tempat, menunggu jam 7.30 anlah baru makan disana, karena beberapa meja sudah ada yang kosong dan siap ditempati. Terlintas tempat makan seperti Ramadhan kemarin, pengunjung tidak terlalu ramai, tapi tadi malam....yaaa ampun, mulai dari tempatnya yang di Jalan Melati sampai cabangnya di Jalan Sudirman, tukang parkir sudah memberikan sinyal bahwa makanan sudah habis padahal kemarin nyampai di tempat tersebut belum lewat jam 8 malam. Akhirnya diputuskan ke cabangnya di Panam, tapi belum sampai menuju ke tempat tujuan, niatpun berubah lantaran waktu sudah menunjukkan jam 9 malam lewat dan setelah dilihat di aplikasi go food, tempat makan tersebut sudah tutup. Akhirnya terdampar di KFC Panam, ampun hampir saja mengalami kejadian di tempat makan tadi, namun akhirnya dapat juga untuk memesan paket ayamnya. 
Dan selama penerapan PSBB kemarin, malamnya sempat juga merasakan jam malam dan mencari jalan pulang dari arah Jalan Harapan Raya.... Untungnya seorang pedagang buah yang ada di Harapan Raya memberitahu jalan aman tersebut dari Harapan Raya melewati Jalan Sudirman, pada belokan ke berapa di Jalan Sudirman tersebut bisa bebas tanpa diblokade dan akhirnya....sampai juga ke rumah. 😁 
Semoga Juni besok semua sudah seperti biasanya.......dan semoga saia bisa mempraktekkan resep masakan, kemarin sudah mencoba resep membuat kulit lumpia dan brownies kukus, tapi resep yang dicoba menggunakan bahan ekonomis alias ada beberapa bahan yang dikurangi, ternyata....hasilnya mengecewakan. Brownies kukusnya menggunakan 3 telur, tapi yaaaa gitu, bentuknya sudah seperti yang diresep tapi rasanya ngak sesuai selera saia, karena tekstur brownies lebih padat, tidak moist ceileeeee πŸ˜†πŸ˜† Lalu kulit lumpia ?? Resep ekonomis juga menggunakan 3 bahan saja, air, tepung dan garam. Sudah menebak bakalan tidak okeh tapi kalau dilihat hasil yang diresep tersebut, kulit lumpianya oke semua hasilnya.... Pelajarannya : sebagai pemula di dunia perbakingan, ada baiknya saia mencoba resep yang standar aja dulu. Seperti resep chef saia "diadu" dengan resep lain seperti buat nastar kemarin. Jadi saia dapat mengambil satu resep yang oke bagi saia dan itu yang akan saia pakai jika sewaktu-waktu membuat nastar eh kue lagi. 😍😍😍 
    

    

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....πŸ’˜πŸ’—πŸ’–πŸ’•