Alhamdullilah for today and everything 😉😉 Semuanya perlahan membaik dan "tugas babu" sudah diemail. Diucapkan terimakasih ataupun tidak, ngak buat saia baper. Karena pengajaran semua orang di rumah masing-masing berbeda. Tidak perlu juga sanjungan yang isinya cuma angin doang namun setelah dipraktekkan ternyata nol besar. "Besok kakak bilang aja mau berapa dipanjar, jangan sungkan...bla...bla...."
Saia bukan tipe orang belum apa-apa minta ini itu, dikerjakan dulu baru dibuktikan walaupun ujung-ujungnya setelah dikabari bahwa tugas babu selesai dan dikirim pula foto-foto sumber ada 3 buah, ternyata basa basi itu ternyata basi ! Apalagi setelah saia baca nama lengkapnya bermarga pula. Issh belum pernah sih Tanjung sejabir Toxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx ini, tapi kalau mau merasa-rasa juga, bolehlah.
Nyah bos bermarga Toxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx saat jumpa kemarin dari paras muka jauh dari amuba alias asli muka batak, lebih mirip wajah orang Melayu, pun dari logat bicara seperti bicara Jakarta rasa Pekanbaru, mungkin pergaulan kantornya disebuah instansi keuangan yang bonafide, sehingga logat dan tutur kata seperti itu sudah lumrah. Tidak akan ada kata-kata...." ndak gitu do" atau "Taklah".
Bahasa si Nyah Bos masih Indonesia Raya seperti bahasa orang-orang di Pekanbaru tapi logat rasa-rasa Jakarta, tanpa pakai sih dong lu gue. Mirip logat anak STIEBI Jakarta tujuh tahun lalu yang setiap bilang "revisi", selalu aja bilang "renovasi". Ampe binun, saia udah mirip tukang kali yaaaa hehehehehehe daripada babu !
So, yang buat semak hehehehe........., saia masih pakai kata-kata semak untuk menyatakan hal-hal yang tidak berkenan dihati, seperti perasaan hati melihat tanaman rumput dan ilalang tumbuh menyemak, tapi kalau teman saia yang asli dari Siak lebih syahdu lagi kalau menyatakan perasaan kurang berkenan, ......"berbulu hati aku"
Ngak kebayang gimana cara cukurnya hahahahaha. Yang buat semak itu adalah ".......jangan sungkan bla..bla...bla...bla..."
Ternyata setelah dikabari telah selesai dikerjakan malah discreenshoot foto sumber-sumbernya, malah banyak cingkunek, Nyah Bos ini hanya "bos transferan" dari babu lain yang sudah didepaknya, kenapa sekasar itu pakai kata-kata "depak", karena dia memperlihatkan chat wa yang "mengejek" babu yang didepaknya. Dan dia sendiri juga memberi pernyataan seperti itu...."saia ejek dia, kak, Kok ngak tahu sihhhh tabel terbuka ??".
"Bos-bos transferan" seperti ini biasanya ada dan lumrah memilih babu yang dirasa cocok dengan selera masing-masing, manusianya pun macam ragam, cuman kalau diawal masalah panjar harus diminta dan banyak cerita, siapapun babunya pasti semak menghadapinya........
"Berbulu hati aku eh !"