Menjelang akhir tahun begini merupakan waktunya memindahkan semua file yang sudah selesai dan masih tersimpan di komputer, tapi sepertinya butuh hardisk ekternal baru lagi. Doakan calon nyah dan bos saia langsung membayar, pengennya langsung cash di depan. Aamiin....Biasanya file-file nyah atau bos saia buatkan folder berdasarkan bulan dan tahun pengerjaan, dan tahun terlama adalah data tahun 2018 hingga terbaru dengan nama folder September 2019. Hingga sampai hari ini, masih ada calon bos baru memanggil saia dengan sapaan "abang". Apakah suara saia terasa ngebass atau sebariton itukah suara saia dari seberang sana ????
Sepertinya suara saia perlu pita warna pink hehehehe, supaya terdengar desahan altonya, tapi jangan sampai sopran kalilah. Apakah ini efek minum kopi sehingga pita suara berubah mengembang karena kafein pada kopi ?? Eleh eleh....Atau apakah mereka tidak mengenal KD alias Kak Darma hehehehehe. Untuk nyah atau bos yang jumpa dengan saia direntang tahun 2008 s/d 2010 memiliki panggilan seperti itu untuk saia, tapi panggilan itu hanya untuk kalangan bos dan nyah aja, kalau jumpa saia tetap memanggil dengan panggilan Kak Darma, sedikit sekali yang memanggil Bu Darma. Apalah arti semua nama, dipanggil kak plus nama atau hanya "kak" saja, ngak masalah. Asal jangan abang atau koko aja ya 😌😌😌
Btw busway saia dari 2 bulan yang lalu niat banget coba mencoba resep masakan, tapi mungkin nanti saia bisa memamerkan kue atau masakan buatan sendiri yang dijamin endes. Yakin endes ???? Endeslah...namanya mulut panggaleh alias pedagang, semua oke, soal toping menoping atau kecap mengecap dagangan harus nomor 1, asalkan jangan menjatuhkan dagangan orang yesss, mbak. Jangan pulak sok muna ngak butuh uang kalau berdagang, lips servicenya jangan kelewatan seperti uang urutan nomor 116, padahal ngak di transfer, apa mau nalangin pakai dana sendiri ??? Atau mengganggap saia orientasinya uang mulu kalau berdagang dan kamu dalam bekerja tidak mengharapkan imbalan apapun, padahal dalam prakteknya sana mari sana mari kamyu dari dulu sibuk menjejal berapa tunjangan orang antar instansi, antar kota, antar daerah. Hussshllaaaah....
Uang itu hanya sebagai alat kelancaran dalam saia berdagang, bisa restock/beli ulang jilbab atau menambah koleksi jilbab baru yang akan dijual, mengikuti kelas atau kursus masak-memasak atau ikut seminar-seminaran. Sisa uang yang diperoleh bisa ajak teman atau saudara saia makan enak di luar, nonton film kesukaan atau minimal jalan-jalan, mutar-mutar kota dengan BBM yang terisi maksimal.
Berkaitan dengan nonton film, hal yang unik adalah kelakuan adik bungsu yang paling hapal pop corn di bioskop mana yang termurah dan banyak, termahal sampai paket minumannya. Ckckck.....doi yang selalu mengingatkan kalau nonton di Mall ini bla...bla..bla...dengan perbedaan CVG dan Cinemax. Sebenarnya kalau boleh memilih saia suka kuliner, tatapi sering-sering dibawa kuliner, doi sedikit malas dan rada-rada menyebalkan karena jadwal "streching"nya berantakan. Kesannya kek mana pulak streching itu ya, padahal peregangan otot ajanyoooo. Doi suka pakai "bahasa sulit", mirip dimenu tertulis fried noodles, padahal apa salahnya bilang itu mie goyeng. Terparah kalau dia sampai menerjemahkan kata-kata semisal resolusi, seperti kemarin. "Ama tahu ngak resolusi itu adalah bla..bla..." Sampai harus ditegur...."aku ngak bodoh-bodoh kali ya...." Baru dia tertawa ngakak.
Akhirnya adik bungsu mengakui kalau boleh memilih antara kuliner dan nonton, dia lebih suka nonton. Baru ingat, isi laptopnya film ataupun drama Korea dan pernah minta salinkan beberapa drama Korea dari laptopnya. Akhirnya kalau ada uang sisa baru pergi nonton film atau akhir-akhir ini doi suka ngajak ngopi di cafe ataupun outlet kedai kopi. Busyetttt, lagi-lagi buat perbandingan baik rasa dan harga, mulai outlet kopi Janji Jiwa sampai Krema. Kalau doi begitu, saia paling berburu kopi Sidikalang, namun jarang ketemu yang pas dilidah seperti yang dirasa dulu. Pernah mesan kopi Sidikalang di beberapa tempat warung kopi, tapi rasanya kok seperti rasa kopi sachetan yang sering diminum. Kopi Sidikalang yang pernah dipesan dulu dan dibawa oleh famili dari Sumatera Utara, rasanya lebih soft dan serbuknya terasa ringan, karena Kopi Sidikalang yang dibawa oleh famili tersebut ada campuran biji jagungnya. Kemarin sewaktu icip-icip di warung kopi terhits di Pekanbaru yang letaknya di Jalan Arengka, Kopi Sidikalangnya habis. Yaa....kapan-kapan kesana lagi...... 😍😍😍