Mie kuning ala-ala mie lidi alias spageti Batak tersebut selalu jadi favorit. Mau digoreng atau direbus tetapi buat saia lebih sukanya digoreng. Setelah sekian lama menjadi pelanggan di suatu tempat jual mie goreng ini, saia mencoba tempat baru.
Dan....rasanya mantap kali. Bumbunya terasa apalagi saat bumbu digoreng dimasukkan telur, jadi antara bumbu dan telur menyatu, kemudian dimasukkan mienya. Kalau nga' ahlinya, tidak tepat waktu pencampuran mie sama telur ini, aroma anyir telur itu pasti terasa di lidah saia. Apalagi kalau mie sudah dingin... Dan untuk mie ini, rasanya seperti.....seperti....mie hehehehe.
Untuk satu porsi mie ini dihargai 14.000 rupiah, lebih murah 2 ribu dari tempat langganan lama. Namun rasanya lebih nendang. Kelebihan pelanggan lama cuma "asesoris" lebih banyak seperti dikasih bakso ikan yang dipotong-potong, sotong, udang bahkan suwiran ayam goreng serta telur mata sapi atau telur dadar. Kalau lagi nasib baik, bisa semua asesoris tersebut lengkap tersaji, kalau dalam kondisi biasa atau normal paling 2 asesoris seperti bakso ikan dan telur mata sapi atau dadar aja tanpa yang lainnya.
Ukuran perut ngak sampai selebar kulkas 2 pintu, makan sepiring ini bisa buat bahagia hehehehe...Alhamdullillah dari kerja yang seberapa bisa jajan berdua sama adik bungsu saia hehehehehe.
πΌπΌπΌ