Dari sejumlah status "Sang Beliau" dengan mengutip nama tenar pemuka dunia di fesbuk, gua yakin 80 % berisi "masih tentang agama" terlebih membahas Arab Ontalah dengan segala dasterannya bahkan pernah menulis tentang "take beer" dan segala isinya, gua sebiji di dunia maya raya seperti menikmati "Googlebeatbittersweet Cookies", pengen menyanggah..tapi apalah daya, antena gua ngak nyampe, chanel gua hanya bisa menjangkau TVRI aja. Tetiba dapat angin baik dan gua seperti langkah kanan menyusuri beranda fesbuk, statusnya menyejuken dan menyanjung-nyanjung, silap beberapa pekan, gua merasa kena PMS membaca statusnya apalagi membahas tentang "take beer". Pengen rasanya bilang..."kamu makai tanda silang di leher karena si X mati di tiang..... kan??? Seandainya doi mati di kursi listrik, pasti kamu kemana-mana memakai setidaknya miniatur kursi listrik." Tapi gua hanya diam, berharap doi membahas soal luar angkasa tapi kok ujung-ujungnya onta, daster ama segala tetek bengek kebencian tingkat matang dengan penyajian halus, tingkat expert. Ternyata trauma zaman "piye kabare, enak zamanku toh", lha gua zaman segitu lagi lucu-lucunya, muka gua sechubby-chubbynya dan main ama teman sebaya lagi seasyik-asyiknya. Saat bertemu di zaman Fesbuk Ceria, beda pendapat pastilah.....
Namanya negara Demokrasi Pancasila, beda pendapat bukan hal yang aneh dari dulu tapi harus santun, katanya. Gimana caranya ???? Teman gua paling ahli mempraktekkan gaya faking ini. Muka manis dan senyum tertarik lurus dengan gigi rapat sambil ngomong... Tapi pas gua menyatakan ketidaksetujuan gua, gua kok lantas dicap radikalius erectus dan pitherectus sombongenus, lha saat gua PMS baca status setidaknya tulisan "take beer", mestikah gua mencap balik doi Meganthropus
Paleojavanicus ??? Saat zaman tukul kembali ke laptop, doi malah kayak petugas SPBU-syet...."dari nol ya....."
Untung jumpa meme yang mewakili sebenarnya gua dan doi sekarang bertemu di zaman apa...... Peace yo !