Children of Heaven
Film Children of Heaven, sebuah film drama Iran yang dibuat tahun 1997 dan pernah masuk nominasi Oscar dan dulu kalau ngak salah RCTI sempat menayangkannya. Gua dulu sempat melihat cuplikannya tentang perjuangan Ali (sang kakak) menebus kesalahannya karena telah membuat sepatu Zahra (adiknya) hilang. Gua terkesan sama kisah kedua kakak beradik tersebut berbagi sepatu untuk sekolah karena mereka dari keluarga miskin, ayahnya hanya seorang tukang kebun sementara ibunya sedang sakit. Sepasang sepatu itu dipakai Zahra sekolah pada pagi harinya dan siangnya Ali yang menggunakan ke sekolah. Pergantian sepatu ini membuat Ali harus selalu berlari ke sekolah agar tidak terlambat namun kenyataannya sering terlambat. Hingga akhirnya Ali melihat pengumuman di sekolah tentang lomba lari, dia sangat antusias mengikuti lomba lari tersebut karena targetnya hanya juara ketiga. Ya, Ali hanya ingin menjadi juara tiga karena hadiah juara ketiga adalah sepasang sepatu. Sepatu itu akan dihadiahkannya buat Zahra untiuk menebus kesalahannya telah menghilangkan sepatu adiknya.
Namun sialnya, Ali menjadi juara pertama, padahal doi sudah berusaha menjadi juara tiga lomba lari tersebut. Ali sudah berusaha dengan cara tidak mendahului pelari pertama dan kedua tapi apesnya pelari keempat mencoba mengejarnya, Ali spontan berniat mendahului pelari keempat tapi sampai ke garis finish, dia malah melampaui pelari kedua dan pertama, dan akhirnya dia sampai di garis finish sebagai juara pertama dan berhak memperoleh hadiah liburan selama 2 minggu ditambah satu set pakaian olahraga. Ali jadi sedih karena tidak memperoleh juara ketiga namun ternyata Ayah Ali sudah membelikan sepatu baru buat Zahra.
Ceritanya tentang keluarga yang memiliki keterbatasan secara ekonomi ditambah konflik yang ada sering membuat gua meneteskan airmata, tes..tes..tes....apalagi saat adegan saat berbagi sepatu. Gua ingat sepeda motor satu-satunya yang ada di rumah dulu. Pagi ampe siang gua menggunakan sepeda motor untuk kuliah dan sorenya gua singgah ke salah satu praktek dokter di Jalan Ahmad Yani, tempat adik gua kerja dulu untuk mengantarkan sepeda motor dan pulang ke rumah, gua naik oplet. Sementara adik gua pergi kerja naik oplet, pulangnya baru naik sepeda motor. Tapi itu dulu kala, saat alm. Bapak gua masih ada. Saat Bapak gua yang memberi nasehat khusus untuk seorang adik gua...."nanti kalau sudah berjauhan kalian semua, pasti kalian saling rindu..."
Kayaknya nasehat khusus Alm. Bapakku emang cocok banget buat adikku yang ternyata kini tinggal di Bogor dan kalau adikku cerita tentang nasehat khusus Bapakku pasti sambil nangis......
Kenapa nasehatnya begitu ??? Biasalah kakak beradik suka "perang" dari masalah baju sampai masalah panas hati ngak diikutkan main. Tapi kalau kelahi soal berbagi sepeda motor ???
Tidak pernah, tahu diri semualah, satu untuk semua lagipula sepeda motor diantarkan ke tempat kerja adikku dan tetap tegak manis sepeda motor diparkiran sampai jam 9 atau 10 malam. Karena baru jam segitu adikku kelar kerja dan pulang dengan sepeda motor tercinta. Lagipula tidak setiap hari dalam seminggu jadwal kuliah gua padat sampai sore, jadinya dulu sepeda motor tersebut bisa dipakai pergi dan pulang kerja adikku.
Gua mau melucu tentang "acara" berbagi sepeda motor gua tapi kok bawaannya melow kayak nonton film Children of Heaven, hingga gua pengen menitik tik air mata, soalnya ketika gua memperoleh apa yang gua inginkan sekarang, Bapak gua udah ngak ada. Nasehat khususnya ama gua adalah.....
Tisu mana tisu.....
--------------------
--------------------
If You Could See Me Now By The Script
I'm
trying to make you proud
Aku sedang berusaha membuatmu bangga
Do everything you did
Lakukan segala yang dulu kau lakukan
I hope you're up there with God saying "That's my kid!"
Kuharap kau di atas sana bersama Tuhan dan berkata "Itu anakku!"
CHORUS
Aku sedang berusaha membuatmu bangga
Do everything you did
Lakukan segala yang dulu kau lakukan
I hope you're up there with God saying "That's my kid!"
Kuharap kau di atas sana bersama Tuhan dan berkata "Itu anakku!"
CHORUS
I still look for your face in the crowd
Masih kucari-cari wajahmu di antara penonton
Oh if you could see me now
Oh andai saat ini kau bisa melihatku
(Oh if you could see me now)
(Oh andai saat ini kau bisa melihatku)
Would you stand in disgrace or take a bow
Akankah kau berdiri malu atau menunduk bangga
Oh if you could see me now
-------------------------
-------------------------