Wong Kito Galoh
Kalau mengingat "Wong Kito Galoh" yang saia ingat adalah :
- Mantan Bos Besar. Terhitung sejak saia mengundurkan diri tahun 2004 dari perusahaan yang dipimpinnya, sampai kini saia tidak ada kontak lagi dengan beliau. Pengunduran diri saia berhubung keinginan pribadi karena........ Yang saia ingat dari sosok beliau adalah saat nonton konser Jamrud di stadion Hangtuah (alm) bersama teman-teman kantor lainnya. Berhubung salah seorang teman saia suka menyampaikan aspirasi teman-teman ke atasan, maka keinginan menonton Jamrud terpenuhi. Berangkatlah kami dengan menumpang mobil si Bos menonton konser Jamrud. Bayangkan dan tidak terbayangkan, seorang laki-laki kelahiran tahun 50-an berbaur dengan anak buah rata-rata kelahiran tahun 2020-an hehehehehehe. Malas terus terang kalau soal ini, bagus terus gelap aja. Biar bisa modusin ABG kalau saia masih imut-imut yang amit-amit. Pede aja lagi....yak kan ???? Kan ya ??? Berhubung si Bos umurnya sepantaran ortu saia, jadinya nonton konser rada disesuaikan dengan umur yang "berkuasa", bayangkan kami duduk di bangku stadion seperti mendengarkan pejabat RT pidato dengan panjang pidato 6 halaman folio, membosankan. Saia sempat beberapa kali melihat ke samping saia dan Bos saia pun menoleh ke samping, ekspresi mukanya seperti orang lagi jumpa dijalan saat bertegur sapa, saling senyum. Formal sekali, padahal pengen teriak..."Azis...azis...Azis..." Saia dulu ngefans berat sama Azis MS, gitarisnya Jamrud. Ngak tahu suka aja, mungkin karena campur tangan Azis yang bermarga Siagian maka Jamrud mendaur ulang lagu "Sinatumanikam", sebuah lagu Batak yang kalau mendengarkannya dinyanyikan dengan tempo apapun, tetap enak kedengarannya...Sik sik sibatumanikam diparjoged sormadigottam dinamanginani sibambangkar jula-jula, sibambangkar jula-jula...." Bos besar saia ini orang Palembang, jadinya Wong Kito Galoh asli.
- Mengingat Wong Kito Galoh, saia ingat seorang teman yang dulu sama-sama ditraining di sebuah perusahaan asuransi. Mom muda yang tiap ke kantor membawa termos dan alat pompa ASI berhubung doi baru selesai melahirkan beberapa minggu. Betul-betul mom setrong. Daebak !
- Mengingat Wong Kito Galoh, saia langsung teringat empek-empek. Dulu tidak begitu suka, padahal teman saia merekom tempat empek-empek yang terhits di Jalan Sisingamangaraja. Tapi dilidah saia belum terasa enaknya. Tapi setelah mencoba salah satu tempat makan empek-emepk di Simpangtiga, barulah empek-empek itu terasa lezatos.... Padahal empek-empek yang dijual tetap sama namanya seperti empek-empek kapal selam, lenjer, ada'an dan tekwan serta lain-lainnya..tapi lidah saia lebih cocok yang di daerah Simpangtiga. Sudah beberapa hari ini pengen makan empek-empek dan berhubung malas ke daerah Simpangtiga. Maka saia mencoba beli empek-empek yang dijual di dekat rumah. Lumayan murah, 10 buah empek-emepk harganya sepuluh ribu...tetap ada empek-empek lenjer, ada'an sampai kapal selam. Tapi berhubung harganya sesuai dengan kondisi "kapal", makanya bukan mirip kapal selam tapi seperti kapal tongkang hehehehehe.
- Sudah, itu aja hasil bebual hari ini 😃😃 Selamat menjalankan ibadah sholat Magrib untuk daerah Pekanbaru dan sekitarnya.....