Thursday, April 26, 2018

Andai aku jadi orang kaya

Tadi sore saat selesai mengantar pesanan jilbab untuk seorang teman, saia mencicipi mieso kriuk. Sambil menyantap mieso yang rasanya ngak ngebosenin, saia sempat menonton  acara reality show karena tempat makan mieso tersebut dilengkapi tipi yang lumayan besar yang tepasang dinding. Acara reality show bagi-bagi uang untuk "orang yang dianggap kurang mampu". Hari gini dikasih uang 12 juta adalah sebuah rezeki besar termasuk bagi saia tentunya hehehehe. Uang sebanyak 12 juta itu bebas dibelanjakan dengan syarat dan ketentuan berlaku yakni dibatasi waktu yang ngak sampai 1 jam. Kalau ngak salah cara ini dulu pernah ada, apakah ini replikasi acara yang pernah dibawakan oleh Helmy Yahya dulu ??? I don't knowlah...
Dalam episode yang saia tonton terpilih pesertanya si Bapak dengan profesi tukang kebun dan berhak menerima uang sebanyak 12 juta tersebut. Tergopoh-gopoh dari tempat tinggalnya menuju pasar sambil diiringi dengan host pembantu dengan timernya dan seorang pak Pol. Tergopoh-gopoh lari dari rumah, menyetop angkot dan sampai pasar termasuk hitungan waktu dan host pembantu berteriak "menyemangati" "Ayo pak, waktunya tinggal 25 menit lagi..."
Bayangkan sampai pasar waktu yang tersisa hanya 25 menit sementara uang 12 juta kurang 100 ribu harus dibelanjakan. 100 Ribu udah dikeluarkan untuk ongkos angkot, kayaknya sebuah acara yang akan mengharu biru bagi saia, dan akan meneteskan  air mata bahwa masih ada orang yang ternyata lebih susah dari saia tapi saia kok miris nontonnya, terkesan acara tersebut untuk "memuaskan" kegilaan segelintir orang-orang berduit, kayaknya akan menyenangkan menjual acara model tersebut. Orang yang kurang mampu dipancing jadi konsumtif dan berpikir pendek dengan uang 12 juta kurang 100 ribu dalam hitungan menit. 
Serius ya saia menontonnya hehehehe, karena miris sekali melihat si Bapak berlari dari rumah sampai naik angkot, entah setttingan atau bukan, membuat saia menyadari bahwa kemiskinan itu perlu menjadi bahan tontonan betapa tidak menyenangkan ternyata jadi orang susah, duit berkuasa dari orang yang kaya ! Mbok sedikit mempertimbangken bahwa 12 juta kurang 100 ribu kalau dibuat modal usaha  berkebun/berdagang sangat bisa. 
Seperti acara reality show yang pernah dibawakan Donald Triump yakni The Apprentice, peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dari tamatan Harvard sampai hanya tamatan SMA dituntut bersaing untuk dapat menjual produk atau berkaitan dengan bisnis. Karena tujuan akhir acara tersebut si pemenang acara tersebut akan menjadi pegawai di perusahaan Donald Triump. 
Jadi dengan duit 12 juta kurang 100 ribu atau katakanlah 5 juta "disaingkan" untuk dapat mengembangkan usaha sesuai bidang masing-masing peserta, kalau si Bapak berprofesi berkebun maka disaingkan dengan tukang kebun lainnya, penilaian dapat dilihat dari nilai atau hasil panen. Juga dapat diberi bimbingan dari insiyur-insiyur pertanian tentang cara atau teknik bertani/berkebun yang baik dan kalau perlu harus menghasilkan cara baru dalam menghemat waktu panen dan hasil panen yang optimal. Kali kelamaan durasinya yakkkkk hehehehehe bisa bulanan menunggu panen. 
Kalau disuruh ke pasar belanja dalam hitungan menit ???  Emak-emak skuter matiklah harusnya jadi peserta, wesssssshhhhhh bablas tandas dalam hitungan 15 menit. Entahlah piak, orang udah pake ojol untuk bela-beli, kita masih jalan kaki ke pasar malah jadi tontonan, betapa bodohnya zaman milenial ini ! 

Friday, April 20, 2018

Par ompung-ompung

Dari kemarin mau keliling "menjunjung" lapak saia tapi...efek menumpukkan pr, belum sempat. Pokoknya minggu ini sok sibuklah, sibukkkk sekali. Selama lebih kurang 4 bulan terjun bebas di dunia perlapakkan, ada satu tempat yang ingin sekali saia kunjungi mengingat dulu pernah melihat seorang bapak-bapak melakukannya dan saia lihat si Bapak baru nyampe di tempat itu, langsung diserbu warga yang tinggal disana. Kali kehadiran si Bapak itu merupakan hiburan tersendiri di tempat itu yang memang jauhhhh dari segala-gala. Tempat apakah itu ???? Dia tidak berpintu dan berjendela, kalau mau keluar....harus dipecahkan. Apakah itu ??? Ntarlah dikasih tahu pada episode berikutnya hehehehe. Salah satu hal yang membuat semua belum terlaksana adalah nyali alias keberanian. Saia belum kuat iman, ntar jauh-jauh ternyata semua menjawab..."udah punya..." atau  ada yang minta barang lain yang ngak ada atau ada yang pengen beli tapi bayarnya tahun depan sementara doi cerita mau beli kulkas harga 8 juta hahahahahaha ... atau...banyak lagi penolakan halus acara jual beli tesebut. Dan saia belum cukup kuat menerima penolakan apalagi yang kemarin amit-amit sombongnya, dengan melipat tangan dan ogah menyentuh barang dagangan saia, nyinyiran saia kenapa datang ke tempatnya saat junjung bawa lapak, kenapa kemarin-kemarin ngak muncul. Hellow kampret ! Pertama, udah beberapa teman yang cerita dan datang ke tempat doi direject juga dengan sombong, Kedua, rumahnya jauh..Ketiga, yaelaaaa kayak ngak tahu siapa doi aja, emang enak dengar doi nyindir-nyindir kekurangan saia. Ya sudahlah satu mahkluk hidup itu punya tempat tersendiri di memori, dari sini ke atas...dari atas ke sini, dari sini ke sana, dari sana kesini...CUKUP TAHU. Biasalah orang kaya, maklum saja 😊😊😊 Ya oma..ya oma...
Eh sampai lupa cita-cita karena sibuk mengurus mahkluk hidup satu itu, ceileee... Balik ke cerita "tempat" yang ingin saia kunjungi itu sudah pernah saia ceritakan ke beberapa orang teman, ada beberapa teman mengasih saran dan yang membuat saia ngakak adalah saran seorang teman untuk menyamar aja. Hmmmm kalau menyamar bagusnya saia jadi seperti apa ya......

Pertama, haruskah saia menyamar seperti gaya ompung-ompung manggaleh. Ntar saia dikira sisa-sisa pejuang kemerdekaan RI πŸ˜‘πŸ˜‘πŸ˜‘ 
















Lebih seremnya, seorang teman ngasih saran, supaya saia model kek gini. Hmmm....ntar dianggap meresahkan, dianggap bawa bom lagi. Padahal saia bawa bom kentut aja.
















Alaa..kamu pake modus nyamar, bilang aja gengsi. Ya kan...ya kan. Isshhh ngak gengsilah cumaaa....tempat itu...tempat itu, tempat tinggal seseorang yang dulu suka sama.....
Udahhhh ahhh, cerita iseng malam ini  πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›πŸ˜›

  

Thursday, April 5, 2018

Tiada hari serujak hari ini


Malas sangatlah untuk memulai pr malam ini, padahal dari kemarin sudah kesana kemari, supaya sedikit fresh. Mau buat pr belum mood, mau menulis remeh-remeh di blog juga ngak tahu menulis tentang apa, padahal kan ngak dibaca orang hahahahaha. Bodo amat hehehehehe 😎😎😎 
Mau cerita pelakor lagi (hahahahaha), sampai-sampai ada yang merasuk dikira beneran. Itu salah satu kegunaan menulis menurut saia, dapat mempengaruhi lebih tepatnya meracuni pikiran beberapa teman, buktinya kemarin ada yang nyindir-nyindir di depan saia,. Huhuhuhu...tapi kalau saia ngak melakukannnya, kenafa tersinggung, ya ngak ?? Santai aja macam di pantai tapi dalam hati mengutuk-ngutuknya...."eeee monyet macam ngak tahu aja kalibermu.." 
Musti kudu harus dalam hati mengucapkannya secara saia cinta damai hehehehe, apalagi damai pakai maaf. Ya, orang berniat dalam hatinya siapa tahu kan ??? Kanlah. Padahal kejahatan itu rumusnya hanya Niat + Kesempatan. Kalau udah ada niat dan ada kesempatan, pastilah jadi sebuah kejahatan, tapi Bang Napi bilang kejahatan itu karena ada kesempatan...kesempatan. Waspadalah ! Waspadalah ! Niatnya dimana ???  Kali dianggap emang semua udah punya niat hehehehehe. Sudahlah, walaupun puisinya udah dipersiapkan dari rumah, anggap aja emang si Ibu Konde tidak berniat menyakiti dan Beliau melihat keadaan Indonesia terlebih wanita Indonesia, yang dianggapnya tidak berkebaya tidak Indonesia, tidak berkonde Tidak Indonesia, wujud Ibu Indonesia itu seperti Ibu Kita Kartini, putri Indonesia. Harum, namanya. 
Menjalankan syariat agama masing-masing yang jelas-jelas dijamin dalam UUD 1945 tentang kebebasan beragama dan negara juga mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila. Kalau berganti menjadi bercadar, itu salah satu bukti ketaatan para Ukhti menjalankan perintah agamanya, mungkin ketakutan pasti semua perempuan Indonesia suatu saat kelak akan bercadar, padahal pilihan baju muslimah itu beragam. Di Pekanbaru sendiri dikenal "baju kurung", baju ini merupakan baju tradisional perempuan khas Melayu, kalau liat sinetron-sinetron Indonesia mungkin sedikit langka perempuan memakai baju kurung. Tapi kalau melihat sinetron atau film Malaysia atau tampilan pesohor dari negara seberang seperti Siti Nurhaliza, model baju kurung ini banyak bertebaran. Jadi mestikah tudung atau penutup rambut sebagai pelengkap baju kurung diganti konde atau baju kurung khas Melayu diharuskan berganti kebaya biar dibilang Saia Indonesia, Saia Pancasila. Padahal sejak zaman baheula, baju kurung ini merupakan baju khas perempuan Melayu. 
Memang kebiasan dari zaman dahulu kala mungkin melihat gambaran Indonesia itu hanya tampilan wanita Jawa saja ???  Hellow, Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, bukan dari Sabang sampai Medan ! Bukan pula dari Sabang sampai Tanah Abang, terlebih sangat tidak tepat kalau Indonesia itu dari Sabang sampai konde. 
Isshhhh saia udah jadi tuhan ya hahahahaha. Kalau saia memberikan pendapat, saia dibilang hoax dan begitu juga kalau dia memberikan pendapat, sudah pasti saia bilang hoax. Yaaa mirip debat Adian sama Ali Sera di ILC, seperti itulah hehehehe. Dulu saia melihat Adian saat acara debat sebagai salah satu wakil mantan mahasiswa yang ikut dalam sejarah reformasi tahun 1998, saia suka....
Begitulah tampilan aktivis kampus membacakan orasinya saat zaman reforamasi dulu, penuh semangat, berapi-api, bicaranya sesuai kondisi saat itu. Pokoke demi...demi lah  
Saia waktu itu ?? Saat aktivis kampus orasi dan ada yang membakar sebuah ban di lapangan sebagai tanda keseriusan acara, saia dan beberapa orang teman duduk manis dibawah pohon kelapa hibrida depan kampus sambil kenalan sama aparat yang jaga hahahahahaha. Tapi pas giliran saia memperkenalkan diri, tiba-tiba ada yang teriak dari arah luar pagar kampus...Si Aparat langsung gerak cepat mengejar si provokator. Sialan, mustikah saia teriak juga supaya dikejar ??? 
"Turunkan harga BBM, turunkan tarif listrik" atau turunkan "mantan mahasiswa" yang orasi saat zaman reformasi itu. Karena setelah duduk manis jadi anggota dewan, ternyata sama seperti yang pernah dia harapkan untuk turun tahta dulu, malah ikut-ikutan tertidur di ruang sidang ! Mungkin dia lelah, bisa jadi. Atau mungkin dia target dengan judul "pengaruh tidur terhadap penurunan citra diri pada ruang sidang...."     
Lalu ada yang ngasih pendapat "orang cerdas itu bla...bla..bla..." 
Alat ukur cerdasnya hanya rasa-rasa yang dirasa atau panjang tulisan, lama tinggal di luar negeri serta menggunakan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan dijadikan dikit-dikit jurnal dan tak lupa sempurna asli kelompok mereka hehehehehe. Sorrr dirasa, gasss, ngak sorrr dirasa libaskan, ya ngak ? Padahal kalau mau jujur..."orang pintar itu......minumnya tolak angin..." Huhuhu... Peace ! 

      

Tuesday, April 3, 2018

Untukmu di Venus sana




Demikianlah Perempuan. Dia hanya ingat kekejaman orang pada dirinya walaupun kecil, dan dia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besar!

Tenggelamnya Kapal ‘Van Der Wijck



-----------------------------

Saia suka mendengar ucapan seorang laki-laki dari radio yang didengar beberapa hari yang lalu......Dia hanya ingat kekejaman orang pada dirinya walaupun kecil, dan dia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besar! 
Respon golongan "saia ini, saia itu" menanggapi puisi seorang Ibu Indonesia berkonde memang lucu, menurut saia. Lucunya dimana ??? Disamping menyalahkan juga melampirkan beberapa "oknum" penganut Islam yang kasusnya sedang ditangani oleh pihak kepolisian. Ini kan negara hukum, sayang. Jangan takutlah abu tours yang kamu ungkit itu ngak sedang hepi-hepi di Singapura sekarang, "oknum " penganut Islam itu saat ini sama kedudukannya dalam hukum seperti yang halnya yang tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945. Dari First Travel sampai Abu Travel, sudah ditangani oleh pihak berwajib. Sementara ada sebagian yang saat ini saat ini malah mirip "duta besar" di negara sendiri dan mempunyai "kekebalan diplomatik". Tutup matamu, tapi tidak hatimu. Penganut agama Islam seperti saia di Indonesia saat tidak terlalu istimewa walaupun secara jumlah menang diangka. Kamu mau membuktikan "oknum"  penganut agama Islam menipu sesamanya, ngak usah jauh-jauh pake bawa kasus first travel sampai abu travel. Dari rumahmu saja. Anak ketahuan berbohong, ketahuan mencontek, ketahuan mencuri, ketahuan...... 
Agamamu Islam, toh ???? Tohlah...apa ??? Ngak ya. Bangsat ! Kenapa sibuk benar ngurusi agama orang ? Lu kira Belanda dan Jepang yang dulu bercokol di sini itu agama Islam ?? 



Untuk seseorang nun jauh di Venus sana πŸ‘ΆπŸ‘ΆπŸ‘Ά Kita sama-sama lihat kedepan seperti apa hukum berpihak terhadap Ibu Konde satu itu aja hari ini.   


Demikianlah Perempuan. Dia hanya ingat kekejaman orang pada dirinya walaupun kecil, dan dia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besar!

Monday, April 2, 2018

Saia tidak tahu

Anak Melayu makan tahu
Makan sebiji dibalik pintu
Sungguh terlalu engkau, ibu
Sudah tak tahu tapi cendana pula
Mengaku Islam tak tahu juga hahahahahaha

Anak Melayu Berkain kebaya
Kebaya dipakai dihari pesta
Si Ibu membanding tanpa jeda
Azan dicela dan cadar juga
Ntah hapa maksud si buah manggis
Diikat tali si tiga-tiga
Mau menangis tapi apa daya
Ntar pilkada baru bertopeng muslimah


Anak berudu bermain tali
Tali sepanjang buaian bayi
Si Ibu maju berpuisi sehari
Semenjak kini mendengar tiap hari

Kelamai makanan si anak gedongan
Pakai kelapa dari kebun pak Latif
Kalau damai itu menyenangkan
Kenapa harus provokatif ?

Kulantun kata mengeja nama
Sukmasukmasukmasuk sukmasuk masuk
Masuklah niat si gang tiga
Haiyaaa domba diadulah di lapangan
Aduhai ragu ingin bilang
Dipintu kubur ditanya agama
Tusuk konde bertahta permata
Tinggal semua dialam dunia

Sudah gaharu cendana pula
Masih tak tahu, menempe juga


-----------------------------------------------------------------------------


Saya tidak tahu syariat Islam...
Bla..bla..bla..bla..

Makanya belajar, kalau ngak tahu
Biar dikasih tahu
Sudah tak tahu tapi nak ngasih tahu
Kan sok tahu padahal ngak tahu
Apakah tahu ???
Saya tidak tahu syariat.....

Nyinyir itu sepanjang kata :

Saia tidak tahu.........
Saia tempe πŸ‘ΈπŸ‘ΈπŸ‘Έ


-----------------------------------------------------------------------------------

Diruang sidang

A     :    Apakah ibu Islam
B     :    Saya tidak tahu syariat Islam.
A     :    Baiklah, apakah itu tahu arti Islam
B     :    Saya tidak tahu syariat Islam.
A     :    Baiklah, pass. Apakah itu tahu arti syariat
B     :    Saya tidak tahu syariat Islam.
A     :    Maaf ibu, kita hanya membahas kata syariat. Kita tidak membahas Islam, 
             wong ibu juga  udah mengaku.
B     :    Saya tidak tahu syariat
A     :    Apakah ibu tahu ?
B     :    Saya tidak tahu syariat
A     :    Maaf ibu, kita hanya membahas kata tahu. Kita tidak membahas syariat, 
             wong ibu juga  udah mengaku.
B     :    Saya tahu bla..bla..bla..bla........ (nyinyir sepanjang 5 km dengan kecepatan 200km/jam)


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Syariat/sya·ri·at/ n Isl hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah Swt., hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan Alquran dan hadis: Alquran adalah sumber pertama dari -- Islam;-- palu-memalu, hakikat balas-membalas, pb baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat;

----------------------------------------------------------------


Setidaknya engkau tidak tahu Islam tapi mengerti sedikitlah tentang arti syariat : yang artinya mengatur juga tentang hubungan manusia dengan manusia. Setidaknya engkau tidak tahu, sejujurnya pun tidak tahu, tidak mengapa. Tidak menambah pahalaku juga kalau engkau tidak tahu apa-apa, mestikah engkau mencela manusia lain yang punya sedikit tahu tentang syariat yang dijalaninya terlebih Syariat Islam. Ingin tahu jawabmu apa ?

Saya tidak tahu.......   


 







 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....πŸ’˜πŸ’—πŸ’–πŸ’•