Malam ini dan dari minggu kemarin gua asyik selfie sukaesih, asli mati kerancakan surang hehehehe. Sukak hati akulah, dang ! Kalau ada yang nyinyir sampai ke kaki melihat kelakuan gua, EGP. Sebodo tueing ! Eta terangkanlah hehehehehe. Ngomong-ngomong Bahasa Sunda, ada satu kata dulu yang membuat gua salah menafsirkan "barang" yang dimaksud. Apakah itu ? Contohnya peuyeum. Berhubung rata-rata teman-teman gua dan gua berkomunikasi berlogat Melayu Pekanbaru alias Indonesia Raya, jadinya cengkok Bahasa Indonesianya mirip penyiar tipi, terasa formal. Bagi gua "ketara" alias nampak beda kalau orang Berbahasa Indonesia cengkok Sunda, Batak, Minang, Jawa de el el di telinga gua. Dulu ada teman gua orang Pekanbaru tapi kuliah ke tanah Pasundan, selesai kuliah dan pulang ke Pekanbaru banyak perubahannya, salah satunya cengkok Bahasa Indonesianya, "peuyeum pisan hehehehehe..." Dulu sewaktu doi udah di Pekanbaru. doi cerita pengen makan peuyeum, gua dulu kudet alias kurang update, gua tanya penyeum itu apa, saking kampringnya gua tapi doi ngasih penjelasannya rada-rada kabar-kabur. Akibat penjelasan kabar-kabur, dulu gua kira penyeum itu peyekkk, malah lebih parah pernah gua pikir itu kata untuk menyebutkan bayam hahahahaha. Kampring...kampring... Ternyata eh ternyata memanglah si teman itu, apa salah salahnya doi bilang itu adalah TAPAI UBI titik. Di Pekanbaru dijual dengan cara dibungkus plastik dan dipotong kecil-kecil. Tapai Ubi digoreng mirip goreng pisang, oke..., dijadikan bolu, enak....dicampur es teler atau es cendol, suai... Tapi kalau udah jatuh tapai ???? Ada yang mau ??? Gua mohon jauh-jauh, Ya Allah. Jangan sampai.... Jatuh tapai itu ibarat "jatuh tertimpa tangga"atau kalau bangkrut total dan ngak bisa bangkit lagi, suka disebut jatuh tapai. Eta terangkanlah....Jatuh Peuyeummmmm hehehehehehe....
Umumnyaorang melihat tape singkong dan peuyeum tidak ada bedanya.
Padahal, sesungguhnya ada sedikit perbedaan antara keduanya. Seperti dikutip
dariSajianSedap.com,
tape singkong biasanya tidak tahan lama karena cepat sekali berair. Peuyeum
lebih tahan lama karena kurang berair. Ditinjau dari segi rasa manis, tentu
saja tape lebih manis dibandingkan peuyeum. Persamaan
kedua camilan fermentasi tersebut tentu adalah bahan dasarnya, yaitu ubi kayu
atau singkong. Singkong yang biasa diolah menjadi tape adalah singkong manis
yang berwarna putih atau kuning. Beberapa
orang beranggapan bahwa tape singkong kuning lebih enak daripada singkong
putih, karena singkong kuning dagingnya lebih halus tanpa ada serat-serat yang
kasar. Sementara
itu, salah satu faktor pembeda dari peuyeum dan tape singkong adalah cara
pembuatannya. Cara pembuatan tape ubi kayu yaitu pertama-tama ubi kayu tanpa
kulit yang sudah bersih dikukus hingga matang (sekitar 30 menit), didinginkan,
dan ditaburi bubuk ragi. Banyaknya,
satu gram setiap kilogram bahan. Fermentasi biasanya dilakukan di dalam
keranjang bambu yang diberi alas daun pisang dan dilakukan pada suhu ruang
selama 2-3 hari. Lama
pengukusan singkong dan lama fermentasi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan
masyarakat setempat. Di Jawa Tengah, tekstur tape yang sangat disukai adalah
tape yang agak lembek. Di Jawa Barat lebih disukai tape yang kering dan agak
keras. Dalam pembuatan peuyeum, biasanya singkong dibiarkan utuh, hanya
dipotong di bagian pangkal dan ujungnya, kemudian dikupas. Setelah dicuci dan
direndam sebentar, singkong utuh tersebut direbus di air mendidih hingga
setengah masak. Setengah
masak artinya sudah enak dimakan, tetapi belum lunak betul dan belum
pecah-pecah. Dalam proses peragian, ragi dilumurkan di seluruh permukaan
singkong dengan ukuran dua kali lebih banyak dibandingkan ragi untuk pembuatan
tape. Pada
akhirnya, cara pembuatan yang unik itulah yang menentukan bedanya sifat antara
peuyeum dan tape singkong. Bahkan, peuyeum juga bersifat lebih keras dan lebih
awet dibandingkan tape singkong biasa sehingga dapat diikat dan digantung. Itulah
sebabnya peuyeum sering juga disebut sebagai tape gantung. Tidak hanya dicemili
langsung, keduanya bisa diolah jadi makanan yang lebih enak lagi Sumber : http://travel.kompas.com/read/2017/01/29/181000927/apa.bedanya.peuyeum.dan.tape.singkong.