Andaiku Jadi Raja
Malam ini lagi dengarin lagu 'Rif.....Andaiku Jadi Raja..."
Andai 'ku jadi radja,
mau apa tinggal minta
Tunjuk sini tunjuk sana dengan sedikit kata
Andai 'ku jadi radja, punya uang, punya harta
Dan yang pasti aku juga akan punya kuasa
Andai aku jadi radja,
'ku diangkat dielukan
Dikelilingi bawahan dan orang-orang suruhan
Nikmatnya jadi radja, dengan menjentikkan jari
Dan lambaian tangan maka terpuaskan nafsuku
Pernahkah kamu bermimpi jadi seorang Raja atau Ratu ??? Apakah keinginanmu...sebutkan 10 aja....Jawab yang jujur ya..., sebenarnya jawaban yang enak itu dengar jawaban yang ikut Kontes Kecantikan....damai, menyejuken dan terasa segarrrrrrr. Sudah cantik, cerdas dan dari keluarga umumnya rata-rata menengah keatas. Jadinya....dunia itu indah ! Love, peace and respect !
Dari kecil gua tidak pernah bersinggungan ama keluarga nigratos alias kaum bangsawan dari keluarga kerajaan manapun. Jadi pembawaan raja atau ratu atau kehidupan mereka hanya saia tahu dari film-film seperti The Last Emperor, pokoke cerita Raja dan Ratu yang sering gua tonton berkisar perebutan tahta baik dengan jalan dikudeta, diracun maupun perang terbuka. "I am sparta !!!!!"
Karena ortu gua merantau dari kampung nun jauh di pelosok tapanuli selatan sana ke Pekanbaru alias pendatang, tanah ngak punya dan rumah ngak ada waktu di Pekanbaru dulu. Ibu gua cerita semua dimulai dari 0 saat itu. Bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, "orang yang berkuasa" seperti keluarga kerajaan seperti Raja atau Ratu, kayaknya jauuuhhhh dari kehidupan gua. Paling kalau ketemu "orang yang berkuasa" itu adalah orang kaya atau punya jabatan. Punya teman yang ortunya punya toko... dengan rumah mewahnya dekat sekolah gua. Jadinya pulang sekolah suka mampir bentar ke rumah teman itu, atau punya teman yang punya teman lagi yang kaya raya atau punya tetangga yang punya tetangga lagi punya jabatan tinggi di pemerintahan.
Berhubung rumah gua dekat komplek Pemda, dekatnya itu ...hmmm..hmmm, rumah gua RT 2 dan komplek pemda itu RT 1. Masih satu RW. Beda RT, beda nasib tapi sama RW lah hehehehehe. Dari mantan salah satu Walikota dulu ampe mantan Sekda di Kabupaten X, pernah gua liat. Tapi pas udah ngak menjabat lagi hehehehehe, tapi saat menjabat...tau deh si bapak kemana, jarang nampak, sibuk kaleee. Namanya pejabat, semua segala orang pengen ketemu, minimal selfie jadilah. Gua juga kalau dengar pejabat, setingkat Lurah aja pengen ketemu kok, pengen minta tanda tangan....ngurus surat pengantar ke kecamatan. Heloow, benar kan ????? Gimana jadi warga yang baik, pas ke kantor Lurah, nama dan wajah Lurahnya aja ngak tahu. Keterlaluan deh elu, sama kayak gua kemarin hahahahahaha. Setiap yang masuk, celingak-celinguk....berbisik ama salah satu staff kelurahan, nanya mana wajah Pak Lurah. Soale namanya udah tahu dari struktur organisasi di papan informasi. Hehehehehe.....
Nahhhh, Raja dan Ratu yang pernah gua ketemu itu adalah pejabat dan orang kaya. Ketemunya itu pas waktu-waktu tertentu, paling sering ketemu pas bulan Ramadhan. Soale gua suka milih sholat tarawih di mesjid di komplek pemda waktu zaman SD. Bukannya kenapa-kenapa, kebiasaan yang tidak pernah berubah di mesjid itu dari saya SD kelas III adalah memberikan buku catatan rohani gratis sekalian pena dan setiap terakhir ramadhan, buku catatan tersebut dinilai. Penilaiannya sih kurang jelas...mungkin kerapian tulisan, keteraturan datang, ketertiban di mesjid atau keberadaan ortu ??? Ngak ambil pusing gua, pokoknya udah dapat buku ama pena gratis aja, udah syukur :)
Namanya aja dulu saia masih anak-anak, bodoh amat yang sholat di mesjid itu pejabat atau mantan pejabat...penting kalau tarawih ada tukang sate dan jangan ketemu ama satu orang nenek yang tinggal dekat mesjid, soalee usilllll amat !!! Suka mendatangi TKP saat gua dan teman-teman ngak ikut sholat tarawih tapi lebih memilih duduk-duduk dekat tukang sate sambil ketawa-ketiwi.
"Heh..., tak sholat kalian, siapa ni ....." wajah nenek itu akan mendekati sejengkal jaraknya dari wajah gua. "Kau kubilang sama ibumu ya, ke mesjid ngak sholat...."
Jadi kalau ada "polisi" tawarih itu lebih baik kabuuuurrrrrr ke tempat yang agak jauh dari mesjid. Soale usilll amat, suka mengadu ke ortu......Pokoknya kalau dengar..."nenek alibaba, lariiiii woyyyyy..."
Udah langsung kocar-kacir sampil nutup wajah dengan mukena, agar ngak terpandang ama wajahnya yang kayaknya rabun jauh, tapi gua tetap juga lariiiiii, antusias malah. Hehehehehe...soale dia masih saudaraan, walau beda kampung beda marga ama ortu gua. Hehehehehehee...
Umumnya anak-anak pejabat itu juga sholat di mesjid, ada yang ramah, ada yang pendiam. Tapi kebanyakan pendiam dan kurang ramah. Bergaul sesama plat merah. Hehehehe...tapi bodoh amat, soale disenyumi syukur dan ngak disenyumi, ngak masalah. Penting datang ke mesjid, sholat isya, catat ceramah ustad, sholat tarawih kadang-kadang, makan sate, minta paraf petugas mesjid, ketawa-ketiwi ama teman dan pulang. 30 Hari dijalani ngak masalah, soale tiap malam ada aja yang lucu, soale jalan mau pulang ke rumah lewat belakang rumah orang yang tidak berlampu. Gelap sama sekali, jadinya suka canda-candaan ama teman..."ada hantuuuuuuuuuu......" Langsung gua, adik gua ama teman-teman lari tunggang langgang, kayak mana datang lari tunggang langgang, pulangpun lari tungggang langgang. Ini yang buat seruuuuu. Karena kalau lewat komplek pemdanya, agak jauh mutarnya ke rumah.
Balik lagi ke Bapak pejabat itu...., seiring waktu...musti pensiun juga kan ?? Barulah gua lumayan ngak susah liatnya, soale sebelum meninggal, tuh bapak suka jalan-jalan pagi melewati depan atau samping rumah gua. Pernah berpapasan, disenyumi. Tetap mau senyum kok, ngak kayak waktu menjabat dulu kaleee. Agak ragu-ragu melempar senyumnya, jadinya entah senyum entah diam. Ngak tahu deh. Gua membayangkan....dulu, pasti orang-orang pada ingin ketemu, pengen dekat, pengen selfie dan pokoke pengen seperti mereka, Para Raja atau Ratu itu.
Dulu pasti banyak yang mengkawalnya ke mana-mana, bawahan tinggal telpon, datang. Tinggal sms, datang. Saat natalan atau lebaran, segala mobil untuk mengantar parcel datang. Pokoke.....
Andai 'ku jadi radja,
mau apa tinggal minta
Tunjuk sini tunjuk sana dengan sedikit kata
Andai 'ku jadi radja, punya uang, punya harta
Dan yang pasti aku juga akan punya kuasa
Andai aku jadi radja,
'ku diangkat dielukan
Dikelilingi bawahan dan orang-orang suruhan
Nikmatnya jadi radja, dengan menjentikkan jari
Dan lambaian tangan maka terpuaskan nafsuku
Kamu pasti mau jadi raja atau ratu juga kan ???? Kata Jeng Kelin dengan muka sok keimutan dengan bando hijau petak-petak menghiasi kepalanya........
Siapa sih yang ngak ingin jadi..........
Kamu tidak tahu rasanya lewat pintu samping atau belakang mulu kalau datang ke tempat seorang "Raja" yang masih saudaraan dan ketika elu liat, pintu depan hanya untuk raja-raja...yang datang tidak lama setelah gua datang ke sana. :(
Ngak dibilang modus kalau dekat ama "Raja-raja", ngak diejek parsipiongot oleh "Para Raja"...pokoke udahlah........
'ku hanya orang biasa
Yang selalu dijadikan alas kaki para sang radja
Aku hanya bisa menahan dan melihat, membayangkan
Dan memimpikan 'tuk menjadi seorang radja
Oooh...Tapi 'ku bukan radja, 'ku hanya orang biasa
Yang selalu dijadikan alas kaki para sang radja
Aku hanya bisa menahan dan melihat, membayangkan
Dan memimpikan 'tuk menjadi seorang radja
Namun saat ini "Raja-Raja" itu mulai merakyat.....menyapa gua kemarin dan menyimpan nomor hp gua. Dan ketika ada famili "Raja" meninggal kemarin, gua dikabari....."andai kujadi raja..." :) Dan yang membuat gua takjub..., ternyata gua ada kakak sepupu yang memanggil gua...."Dek, kapanlah kita jalan-jalan..." dan walaupun itu hanya basa-basi, mungkin ! :)
Tapi ada juga liat mantan raja, nyinyir muluuuuuuu......padahal saat jadi Raja dan ada kesempatan ngak digunakan "kekuasaannya untuk hal-hal yang jadi pemikirannya sekarang." :(
Opportunity doesn't come twice. Kesempatan tidak datang dua kali...
Pas udah lewat, baruuuuuuuuuu........tahu susahnya bukan raja hahahahaha. Met Malam Pak !