Thursday, October 1, 2015

Seringgit Dua Ringgit

Foto disamping ini adalah saat acara pernikahan sepupu di kampungku, tapi saia tidak berbicara mengenai pestanya. Aku hanya bercerita mengenai lingkungan kecil orang tapanuli selatan yang kukenal saat aku datang ke pesta apalagi dengan statusku yang single happy heheheeheee. Resahnya ibu-ibu atau yang sering kusapa dengan sebutan nantulang atau juga para nanguda...."belum juga, nang..., ala le baya....jangan milih-milih lagi.." begitu kalau yang kudengar didepan, tapi dibelakang....heheheheheee.... 
Aku pernah menghadiri pesta orang kampungku dan kalau ada yang pernah mampir ke telingaku mengatakan asalku dari sipiongot, pastikan itu hanya sindiran halus untuk mengatakan saia asalnya dari orang udik, pedalaman kaleee atau parhuta-huta nian, kampung banget nget heheheheehee. Saia sih EGP, setidaknya coba bandingkan aja kalau kamu mampir di pesta-pesta orang tapanuli selatan dan aku pernah beberapa kali. Dan tetap saja, borgok atau ringgit rupiah menjadi perhiasan untuk menunjukkan "kelas". Orang tapanuli selatan yang kukenal lebih cenderung memakai perhiasan ringgit rupiah. Itu lho koin emas sebesar uang logam seratus lama dulu, dijadikan mainan kalung juga ditangan kanan melinggar gelang rupiah. Empat atau tiga koin emas alias ringgit rupiah diikat atau dijadikan gelang. Ditambah sebelah kiri melinggar gelang putar. Anggap saja pake harga lama, 1 koin emas ringgit rupiah berkisar 7 sampe 8 juta. Itu untuk koinnya aja belum kalau kalung sebagai tempat menggantung si ringgit rupiah. Ckckck...persis toko emas berjalan. Aku suka menjuluki orang yang menggunakan ringgit rupiah sebagai "toke horbo" alias pemilik berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kerbau. 
Memang untuk urusan makanan atau minuman yang dihidangkan saat pesta orang tapanuli selatan yang kukenal terkesan sederhana, dan untuk urusan ini kalau mau diejek "kampungan",  ya...memang begitu adanya, namanya manipol hehehehe. Demi seringgit dua ringgit rupiah mengirit budget makanan dan minuman, relalah heheehehehee....saia aja rela hehehehe.....
"Jangan bilang sipiongot kalau belum pernah hadir ke pesta orang tapanuli selatan." Ntar saat datang ke pesta mereka, mana tahu kamu yang jadi orang sipiongot hehehehe.....planga plongo kayak kampungan hehehehe...."Halak dia de mu yu ???"......hehehehe.....Horas 

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕