Mau memulai mengerjakan pr saia malam ini, jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.03 Wib, seperti biasa jam-jam segitu belum waktunya, sambil menunggu "mood", saia membuka beranda face beauty, beritanya masih seputar Coronavirus. Semoga menjelang Ramadhan nanti, segala virus termasuk Coronavirus hilang dari muka bumi, sebenarnya mau ngeshare cerita homemade ruang desinfektan di rumah masing-masing, yang secara "tidak sengaja" berbuat dan merasakan sendiri di rumah kemarin. Tapi nanti sajalah, karena sedikit "danger" efeknya membuat dada berdetak lebih kencang hehehehehe dan juga membaca-baca artikel tentang hal tersebut, berbahaya. Pasien-pasien yang dinyatakan sembuh dari Coronavirus, tidak banyak memberikan info tentang "obat" atau cara sembuh dari Coronavirus tersebut, kemarin bergabung salah satu group WNI yang tinggal di luar negeri sana, ada salah satu akun yang memfoto 3 jenis obat yang mesti dikonsumsinya karena terindikasi positif Corona, dia hanya mengshare foto.
Saia hanya membaca artikel tentang pneumonia, karena Coronavirus dari artikel yang dibaca juga melihat video-video penderita Coronavirus mengakibatkan gangguan pernafasan, pneumonia akut dan kematian. (https://www.alodokter.com/virus-corona). Dan ada artikel yang menyebutkan beda penyakit pneumonia biasa dengan pneumonia karena COVID 19. Kalau pneumonia biasa disebut juga dengan paru-paru basah tapi persamaan secara garis besar kedua jenis pneumonia biasa dan COVID 19 sama-sama menyerang sistem pernafasan dan menunjukkan gejala yang sama. (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200207102746-255-472514/beda-pneumonia-biasa-dan-pneumonia-akibat-virus-corona).
Daripada membahas akibat pneumonia, saia mengutip dari Halodoc.com cara mengobati pneumonia :
- Pada kasus pneumonia ringan, tidak perlu perawatan di rumah sakit,pengobatan dapat dilakukan sendiri dirumah dengan mengkonsumsi antibiotik yang diresepkan dokter, banyak beristirahat dan minum terlebih berhenti merokok. Orang punya fisik sehat bisa pulih antara 2 sampai 3 minggu.
- Pada kasus pneumonia yang sudah parah, pasien dirawat di rumah sakit, dinfus dan dibantu dengan pernafasan (https://www.halodoc.com/penyebab-dan-cara-mengobati-pneumonia)
Lanjut cerita malam ini saja tentang Bulan Purnama malam ini yang kabarnya Supermoon, sewaktu keluar beli makan tadi malam dan beberapa jajanan untuk kebutuhan beberapa hari, dari arah langit timur pada malam ini terlukis indah Supermoon berwarna kuning dan bulat penuh, terasa syahdu malam ini, ceileeee. Kalau memandang Bulan Purnama penuh ini yang saia ingat adalah :
- Masa kecil. Saat bulan Purnama adalah saatnya main di lapangan sebelah rumah dulu, main benteng, main cipak cipung, main cakbur atau permainan lainnya. Bulan Purnama memberikan penerangan alami dan terasa indahhhh kalau mengingat masa-masa itu.
- Mengingatkan acara nyantai bersama ortu di depan rumah sambil menikmati kacang kulit. Ortu paling suka duduk di teras rumah, paling seringnya ngobrol berdua. Dan yang diingat dulu ramai-ramai makan kacang kulit Garuda tok, atau ibu saia memasak mie goreng Indomie beberapa bungkus dan hasil masakannya dibagi-bagikan ke piring sesuai jumlah orang yang berada dirumah, atau menikmati ubi goreng yang super empuk dari hasil kebun sendiri. Resep keempukan ubi goreng selain jenis ubinya juga cara masaknya. Atau makan misop ala-ala kampung. Misop ala-ala kampung itu adalah tulang sapi dibuat menjadi sup. Kalau dibuat jadi sup aja, sampai besok pagi sup tidak akan habis dan ujung-ujung mubazir. Jadi kalau dirumah dulu setiap sup tulang sapi, makannya pakai mie kuning yang dibeli di tempat jual mie basah. Dimakan pakai cabe merah yang digiling dan ditumis tanpa pakai bawang atau bumbu lain. Cukup ditumis cabe saja, jangan sampai gosong. Ditumis sebentar saja dan dikasih kecap manis kalau disajikan di piring masing-masing. Misop ini mengingatkan mieso zaman SD di kantin sekolah tetangga yakni SD 017. Mieso zaman SD ini selain dimakan pakai mie kuning juga dimakan pakai potongan ubi goreng. Yummmyyyy.....
- Bulan Purnama malam ini mengingatkan saat umroh tahun 2016, saat menjelang detik-detik mencium Hajar Aswad, saat "menunggu" semeter dari Hajar Aswad, saia memandang langit, Bulan Purnama penuh, asli penuhhhhhhhhh......... semoga diberi kesempatan mengunjungi tempat tersebut kembali. Aamiieen...