Sunday, July 28, 2019

My pizza





Akhirnya kesampaian niat dihati, hasrat dijiwa, impian dikepala....mubazir kata tanpa makna yakkk dan aku tidak ingin seperti itu lagi πŸ˜‚πŸ˜‚ Sebagai awal "me time" pekan ini adalah mengikuti kelas buat pizza. Pagi tadi, sebelum jam 8 aku sudah sampai ditempat kursus tersebut dan baru 1 orang peserta kursus yang hadir sementara chef dan para asistennya sibuk menyiapkan kelas pagi itu. Kelas kali ini dimulai dari belajar buat saus tomat, adonan dough pizza atau roti pizza sampai membuat 4 jenis topping mulai dari toping tuna, sosis ayam, jamur sampai daging. Sengaja ambil kelas pizza, manatahu terdampar dipelosok, bisa buka usaha pizza rakyat hehehehe hahahahaha huhuhuhuhu...Eh jangan ketawa ya, kebanyakan peserta kursus pizza kali ini dari luar kota Pekanbaru. Dan rata-rata peserta dari luar kota ini sudah atau sedang menjalani bisnis kuliner. Tadi sempat beberapa teman luar daerah menampilkan kreasi kuliner mereka yang diposting di fb atau IG masing-masing. Ada yang sudah terima order buat kue pesta, kue pie malah sudah ada yang pernah buat pizza namun si teman tersebut pengen lebih mendalami ilmu perpizzaan dari chef lain. Namanya ilmu, referensi guru lain itu perlu, karena masing-masing guru punya cara dan teknik sendiri dalam membuat pizza, baru pizza doang yesss. πŸ‘ΌπŸ‘Ό Belum teknik ngepet supaya cepat kaya huhuhuhuhu......kidding
Back to my story, selama mengikuti kelas pizza tadi, sejauh ini menyenangkan. Satu peserta mengerjakan masing-masing pizzanya sendiri. Mulai dari menaruh roti pizza ke dalam loyang, menata sosis dipinggiran pizza, membasahi permukaan pizza dengan saus tomat, menata topping sampai memanggang pizza. Dulu pernah diajari tetangga buat saus pizza tapi rotinya pakai roti tawar, ujung-ujungnya jadi sandwich hehehehe. 
Sebenarnya keinginan ikut kursus ini bukan kebelet ingin buka usaha kuliner, karena aku masih pengen hijabagus itu bisa menjadi seperti yang kumau. Kumau hijabagus itu ......... Besok aja ceritanya ya, hehehehehe. Hijabagus itu seperti anak bayi, masih jalan 2 tahun, kuakui jalannya masih jatuh merangkak, jatuh terguling, jatuh merangkak lagi....namanya masih baby. Ada yang nyaranin langsung buka tempat, hmmmm....itu jangan diajari deh. Ajari aku ngepet supaya cepat kaya supaya terlaksana segera. Dikiranya kalau orang sudah merintis usaha kecil-kecilan itu ngak pengen seperti itu, pengen berat tahu ! 😁😁 Semoga Hijabagus seperti yang kamu sindir itu...."kenapa ngak sewa tempat bla..bla..bla..."  

Untungnya dari pengalaman tugas perbabuan, aku menyadari bahwa saat merintis, terseok-seok mana mau tahu, jangan kamyu, setan aja ngak mau tahu hehehehehe. Tapi kalau sudah ada hasilnya, baru...baru...baru.... sms dan nelpon. Bahkan kurang ajarnya pernah sms ngajak jalan tapi isi smsnya buat pedihhh.... "woiii..., jalan-jalanlah kita. Percuma kamu ada....., Mira aja diajaknya aku jalan-jalan dan aku dibelikan lipstik xxx.... "
Cerita jilbabku yang 120 helai yang rencananya mau dijualnya, buat hatiku nelangsa. Tega ya. Jilbabku malah dipakai dan diganti-ganti dengan jilbab sekennya. Terkadang orang seperti itu banyak memberi pelajaran bahwa teman susah itu sedikit tapi teman galak-galak (bahasa minang) alias teman ketawa itu banyak !!!    



 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....πŸ’˜πŸ’—πŸ’–πŸ’•