Friday, March 15, 2019

si Letter L

Tadi siang ada cerita miris lucu, pokoknya campur sari. Ini bukan tentang nyonya atau boss baru. Tapi tentang "saudara" yang dulu pernah saya panggil dengan sebutan xxxx, menandakan hubungan tali persaudaran itu dekat dan kental secara teori, ternyata di lapangannya encer cer cer.... Siang tadi ketika mau berangkat ke Jalan Riau, saya singgah di Indoxxx. Mau beli pulsa sekalian jajan buah potong seperti biasa. Ketika antri di meja kasir, tetiba tatapan saya tertuju dua orang wanita yang berdiri membelakangi saya dan lagi sibuk melihat rak berisi pencuci piring, salah satunya sempat saya tangkap sisi wajah samping kanannya yang saya ingat sekali, potongan separuh wajahnya itu cepat-cepat membalikkan badannya, sehingga saya betul-betul hanya melihat punggung dua wanita tersebut. Bagaimana kalau kita test hehehehehe ?? Saya pura-pura tidak tahu juga lah say hehehehe. Saya menjauh meja kasir, melihat minuman dingin. Dan kembali ke meja kasir, tapi kedua perempuan tersebut seperti dilem dirak pencuci piring, kayaknya pura-pura ngobrol berdua tapi suaranya tidak terdengar, walau jarak saya di meja kasir dengan mereka yang berdiri di rak tesebut hanya 5 meter. Kembali perempuan yang saya tangkap wajahnya, mencoba melirik ke kasir...ehhh ke arah saya, tapi ketika tahu saya perhatikan. Perempuan paruh baya tersebut melempar wajahnya, membelakangi saya. Pengen disamperin buk ??? 
Maaf yey berdua, gua tahan dalam Indoxxx. Karena ketika transaksi belanja saya sudah dibayar, saya menghampiri kendaraan saya yang diparkir di depan kiri Indoxxx dan letak Indoxxx tersebut  di depan rumah perempuan paruh baya tersebut. Jalan paling dekat, kalau mereka lewat depan  kendaraan saya, ambil jalan serong, mereka bisa menghemat langkah kaki paling ngak 10 langkah. Tapi kalau langkah membentuk letter L, dipastikan mereka boros 10 langkah. Ckckckck....segitunya darma 😛  Ya begitulah, saya tetap diatas kendaraan saya, sambil menikmati buah potong dan mendengar suara penyiar radio yang memutarkan lagu pengantar istirahat siang. Saya tetap mengamati meja kasir berharap 2 wanita tersebut  sudah di meja kasir. Whats the hell, mereka tetap berada dijalur rak pencuci piring, masih ???? ckckck. Hampir lebih setengah jam saya tidak beranjak dari parkir, sengaja. Mau tahu gimana mereka keluar hehehehehe.....
Tapi kedua wanita tersebut tidak keluar juga dari Indoxxx, sampai hampir satu jam kurang dan tiba-tiba "nyonya saya" menelpon dan saya lupa memperhatikan "tawanan" dalam Indoxxx tersebut, tiba-tiba sekilas saya melihat kedua wanita tersebut bergegas masuk ke pekarangan rumah mereka. Astaganaga.....betul-betul jalur L ya hahahahaha.  Siapakah dua wanita tersebut ??
Bukan siapa-siapa, ikatan darah kental itu telah terkubur seiring jasad ayah saya tertimbun tanah di pekuburan sana. Yang dulu terasa menyakitkan semua, tapi kalau kini dan menghadapi tadi....Saya hanya ingin melihat kebenaran dugaan saya. Yappp, tepat sekali. Seperti jalan kuda dalam permainan catur, seperti itulah langkahnya hehehehe, tahu-tahu sudah sampai depan pagar rumah. Saya harus "meminggirkan" mereka kayaknya, menaruh mereka dipinggir-pinggir papan catur. Itu cara "melemahkan"  langkah kuda, si langkah letter L hehehehehe. Caranya ????  Hoammmssss....



   

Panjang kali lebar

Siang tadi, tiba-tiba muncul chat baru dari nomor baru di whatssapp, siapa lagi kalau bukan calon nyonya baru. Seperti biasa, melayani tanpa banyak busa mengenai tugas perbabuan. Dalam chat, calon nyah menulis panjang kali lebar tentang "tugas babu" tersebut, ujung-ujungnya calon nyah baru menanyakan kesanggupan saya. InsyaAllah untuk urusan tersebut, saya bisa. 
Lalu calon nyonya tersebut membalas chat saya dengan panjang kali lebar lagi..lagi dan lagi..., ujung-ujungnya saya seperti pernah membaca permasalahan yang sama...apakah ini calon nyonya beberapa bulan lalu nanya detil ini itu dan dijawab detil til til sesuai keinginnya, karena kalau  tidak, calon nyonya tersebut akan menulis .."maksudnya ?"   atau ...saya ngak paham, bisa dijelaskan..." Setelah itu hilang ditelan bumi....dan kehidupan saya berjalan seperti biasanya dengan ceria dan bahagia ceile. Walau terkadang kebahagiaan tersebut harus diciptakan sendiri seperti menikmati makanan kesukaan ataupun makan baru yang belum pernah dicoba.....apalagi saya tambah status di medsos "ngopi woyy", bahagianya bisa double bahkan triple kali yak ?😻
Apa yang saya harapkan dari minum kopi, ngak ngopi..ngak gaul. Nehi ! Saya hanya suka wangi kopi dan kopi mengingatkan minuman kesukaan almarhum bapak saya. Titik tanpa koma. Menghirup aroma kopi apalagi menikmati manis pahit kopi dilidah, serasa kenangan masa-masa tersebut kembali. Soalnya saya yang selalu punya tugas membuat kopi sore untuk alm. bapak saya. 😭😭😭 
    
Kembali ke cerita calon nyonya baru tersebut, ternyata kejadian tersebut hampir 3 atau 4 bulan lalu. Dan hari ini, calon nyonya ini kembali "menyamar" dan bertanya lagi tentang tugas babu tersebut dengan menggunakan nomor baru. Sayangnya penyamarannya langsung saya buka setelah merasa ada satu point yang sangat diingat ketika dia menulis tentang "Padang sidimpuan" .....
"ini kalau nga salah xxxx ya, marga xxx".... 
Barulah dia mengaku dan saya mendadak sedikit jengkel, karena sudah gaharu cendana pula, sudah tahu, pake nyamar juga 😋😋 To the point aja sayyy, jangan panjang kali lebar lagi.....

"Assalamualaikum..., kakak. Saya deal dan saya mau trf uangnya...."

Saya berharap begitu aja kalau sudah tahu, tapi kok masih menempe bertanya..."apakah ini bla..bla..bla..., bisa bla...bla...bla..., saya ada bla bla..... sampai 20 km...."

Santai darma ! Rezeki tidak kemana tapi kalau sudah bertanya, disodok lagi sampai deal transfer hahahaha.... Makasih daun keladi, kalau ada...nambah lagi 😁😁😁 

Sunday, March 10, 2019

Boss Baru

Diawal minggu kedua Maret 2019, suhu dunia perfesbukan masih memanas dan waktunya saya kembali ke blog, mencurahkan perpolitikan yang ada di kepala saya dengan segala rumitnya. Eeeeee...tidak la yau, lebih baik saya memulai kisah tentang tugas perbabuan dan berbagi cerita tentang bos dan nyah saya, khususnya the new comer.  Mendapat calon bos baru itu sesuatu, tidak diseriusi kali dan tidak pula dicandai, santai aja....ngotot mah jauuuuhhhhh. Pokoknya santai, diawal chat via whatsapp biasanya dia mulai memperkenalkan diri, curhat dikit, nanya harga sampe nanya yang ngak penting, seperti...."kakak udah menikah ?"..... "ada suaminya..." Kalau menghadapi pertanyaan ini, saya milih pass, fokus jawaban saya adalah bisa, ok, baiklah, maksudnya atau ng papa, ya terimakasih. Kalau sudah tahap serius, kasih alamat sekedarnya dulu. Logikanya kalau besok-besok si bos memang sudah niat dan datang sesuai alamat yang diberikan, tinggal sodokkan sedikit ke tempat saya yang tidak jauh dari alamat yang saya beri. Nasib baik pas datang langsung bayar lunas, alhamdullillahhh....tapi kalau dibayar uang muka, ngak masalah juga, alhamdullillah...Tapi kalau yang seperti barusan ini ??? Asli pait-pait diawal, pait-pait juga akhirnya, kayaknya....
Saya terangkan harga dan segala tetek bengeknya, sepertinya saya bicara sama mahkluk angkasa. Dia ngotot pake aturannya, lho...lho...lho.... Baiklah, saya cooling down dan tetap manis menulis...."begini ya say, kalau masalah itu seperti yang saya bilang diawal kemarin bla..bla..bla..."
Tapi dia menjelaskan semua yang buat saya menelan ludah, lama-lama diblokir juga nih orang. Akhirnya saya blokir karena sudah ngak tahan ngomong mutar-mutar, maju mundur maju mundur pahit...pahit... 
Intinya saya harus mengerjakan perintahnya dan setelah itu "pesanan" tersebut minta digojekkan. Baiklah, say...lantas wajar duong saya nanya pembayaran saya. Eetdah, dia malah memberitahu pembayarannya kalau ini kalau itu....Issshhhh, pokoknya dia ngak bisa datang ke tempat saya karena ngak ada yang nganterin, pesanannya tersebut digojekkan. Lama-lama terkikis juga ilmu sabar yang didapat dari pengajian online itu hahahahaha. Monyet kepala nenek kau, jangan seenak perutmu, emang siapa kamu....
Saya tidak menulis begitu, sayangnya tapi itu yang ada dikepala. Saya menjawab cepat dan bergetar menekan pilihan di hape..."BLOKIR". Ya, setelah merasa sudah batasnya karena dengan enaknya calon nyah baru itu menulis..."kan saya sudah bilang pembayarannya......(kalau ini kalau itu).....kayak mana sihhh ?"
Isshhh nyemot amat nih orang, "emang elu siapa" dan itu balasan terakhir dan lantas mendahului amarah yang mulai naik ke ubun-ubun, saya segera menekan...."blokir". Seketika amarah yang seperti ombak datang, tiba-tiba surut...rut...rut.... hehehe
Tapi selang sejam kemudian tetiba nomor baru masuk ke chaw whatssapps...Alamakkkk. Ular melingkar dipagar pak umar, ular melingkar dipagar pak umar, ular melingkar dipagar pak umar. Coba diulang-ulangi dari pelan ke cepat...tambah lama makin cepat, dipastikan lidahmu keseleo. Ular ini lagi ???? Mirip ular dipagar pak umar, melingkar-lingkar kalau ngomong hahahahaha. Tapi sebagai customer service, bagian keuangan, bagian pengadaan, sekretaris dan direktris utama...ya namanya usaha sendiri, semua jabatan rangkaplah. Usaha kecil pulak, selagi bisa dikerjakan sendiri semua, ya....apa salahnya. Balik lagi, menghadapi calon nyah begini, sebagai customer service yang ala kadarnya, saya menjawab pertanyaan kenapa memblok dirinya. Rangkaian kalimat disusun semanis mungkin, masa belum ketemu muka sudah ludah-ludahan, kan ngak lucu, di whatapps pula. Takutnya mirip teman saya dulu..dulu kaliiiii, kalau marah via sms suka menulis...cuihh...puih...cuihhh...cuihhh....
Pokoknya gerakan dijadikan kalimat, jadinya seperti ini kali ya...
Cuiiihhh......aku ngak sudi bla--bla..bla.....

Seandainya doi pas menulis kalimat terdengar panggilan dari hape lainnya, doi mungkin menulis...
Kringg...kring.....sebentar dulu, ada panggilan masuk. Sudah dulu ya...

dan kemudian dia melanjutnya membalas sms..."hmmm...aku tuh benci sama kamu arggghhh argggggh, guk guk guk...., kamu tuh cuih cuih..., arggghhh hatsyimm hatsyimmm..."
Ada ternyata orang sesontoloyo ini hehehehehe, manusia 11 M. Hahahaha, udahlah besok-besok kalau ada kesempitan dan kesempatan dikenalkan manusia 11 M ini, doi bilang sendiri kok, Suzanna (alhmh) aja kalah kaya hhahahahihihihihuhuhuhuhuhu...Sedeng !

Kembali ke ular melingkar di pagar pak umur, eh ngaklah. Si calon nyah baru. Akhirnya hal-hal yang remeh temeh jadi terselesaikan dengan remehnya. Apa ngak remeh temeh, bentar dulu ya, ada boss baru. Mau bayar. Ceileee....minggu ceria.... 

  
          

     

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕