Menunggu 2 tahun lagi, InsyaAllah kalau diberi umur panjang sama yang Diatas, saia pengen menjadi saksi mata, betapa film India itu nyata adanya. Film India itu penuh warna, jika bisa dibagi 3 bagian/babak. Babak awal berisi perkenalan baik itu masalah dan sepotong kisah cinta, babak kedua intrik licik atau akar masalah, babak ketiga barulah si Anak Mudanya mengeluarkan jurus sakti, menyelesaikan masalah dan mengejar penjahatnya sambil diselingi tarian, tapi pada babak terakhir ini pulak biasanya penjahatnya punya nyawa cadangan 9. Tidak mudah menangkapnya, ini babak yang bikin gemas dan seakan tinju juga pengen dilayangkan ke arah muka penjahat yang tiba-tiba masih bergerak dan berlari ke arah mobil dan kabur padahal udah di dar der dor.
Namun terdengar suara gendang, adegan kibasan rambut, lirikan mata dan .......terorojing...terojing...terojing...musik mengalun dan menghentak, menarilah sekejap kita, wak sambil menempatkan botol pada posisinya atau posisi mata kucing pada posisi sebenarnya, permainan ini bersliweran di face beauty yang saia temui dalam beberapa hari terakhir ini. Pada babak terakhir ini penjahat betul-betul kenyang sama perbuatan, kenyang membuli, kenyang menyiksa, kenyang mencaci dan memaki, kenyang "membunuh" dan segala-galanya pokoknya kenyang. Dan SUTRADARA membiarkan semua, semua sampai akhirnya, masa itu berganti, si penjahat "mati" kekenyangan dengan.......
Dan penonton pun tersenyum puas, jarang-jarang ending Film India yang saia tonton tidak sesuai kenyataan yang lazim dan diterima umum yakni akhirnya kebenaranlah yang menjadi pemenangnya. Apakah anda merasa benar ??? Kenapa saia benar sendiri eh ??? hehehehehe atau jangan-jangan kebenaran hanya milik saia aja hehehehehehe, tapi coba ditanya si "pedagang"nya ?
Saia : Lai rancak barang tu ??
Pedagang : Rancaklah uni, sadonyo lah awak paparkan, ndak ado mengecek buruak,
elok sadonyo
elok sadonyo
Saia : Udo manggaleh "barang", ntu iyo. Sadonyo ancak, pitih masuak ma.
Tapi jan sagitu bana jileknyo, sampai barasiah ka piriang-piriangnyo 😎😎
Tapi jan sagitu bana jileknyo, sampai barasiah ka piriang-piriangnyo 😎😎