Friday, January 12, 2018

Makan teyus...makan rumus

Setiap orang senang diberi, itu kata-kata yang saia ingat dari trainer saia dulu. Tapi jangan keenakan diberi mulu hehehehehe. Balas pantunlah sesekali dan sesekali dikasih hadiah merupakan bagian rezeki, menurut saia sihhhh. Kemarin lagi-lagi saia dapat oleh-oleh umroh, Alhamdullillah. Kali ini "Nyah" saia yang baru pulang umroh, masih muda juga. Bukan trend tapi umroh di usia muda seperti para Nyah atau Boss saia itu seperti perjalanan wisata paket lengkap, wisata jasmani dan rohani. Malah sedikit banyak ada tumbuh perasaan cinta tanah air dan agama sekalian. Lebay ahhh. Ntahlah yuanggg, den raso mode itu mah.  
 Gimana ngak, di sana berkumpul semua umat muslim dari penjuru dunia, nahhhh jangan nyamar dehhh jadi warga Thailand atau Malaysia atau warga Pasuruan sekalipun. Logat dan bahasa tidak bisa bohong, walaupun wajah dapat "menipu" karena mirip orang Arab atau Orang China, tetiba duduk di dalam mesjid  dan saling sapa....tahulah ternyata doi dari India, Algeria, Turki bahkan ternyata orang Indonesia, padahal mirip orang China. Mujurnya lagi doi ternyata dari Medan pulak, ketemu dongan sahutalah. Si Kakak yang berangkat sendirin dengan meninggalkan suami dan anak di tanah air bercerita ramah tentang perjalanan hidupnnya sambil menasehati saia.

Hmmm....kenangan ya, kalau diceritakan ngak ada abis-abisnya. Rindu eh ! Baiklah kembali ke cerita semula, Nyah saia memberi tasbih dan sajadah muka, kebetulan sekali 💗💗 Setelah itu kemarin di saaty yang bersamaan ada juga Nyah yang memberi mie sagu, mie ini harus diolah lagi barulah dapat dinikmati. Mie sagu ini kalau udah jadi hidangan sangat lezat. Bumbunya seperti bumbu untuk membuat sambal dan jangan lupa untuk perencahnya diberi potongan daging sapi yang sudah direbus terlebih dahulu sampai empuk dan dipotong kecil-kecil. Setelah bumbu sambal dimasak dan dimasukkan perencah dagingnya, barulah masukkan mie sagunya. Diaduk sampai tercampur rata dan siap dinikmati. 

Makanan zaman now...



Minggu ini ya, terasa spesial dan spesialnya lagi, akhirnya terlaksana juga keinginan untuk singgah di suatu tempat. Yup Pretzel, foto rotinya yang dipampang di depan tokonya mengingatkan tentang kue angka 8, oleh-oleh khas kalau jalan-jalan ke Sumbar. Ternyata Pretzel itu.......

Dan satu lagi keinginan yang terlaksana, "Samyang urang, samyang pulo awak hehehehehe."
Akibat melihat video seorang wanita makan Samyang dan juga video bule mencoba Samyang, dari cara mereka makan, membuat ngiler. Untungnya tadi malam lewat didepan rak yang menjajakan Samyang tersebut dan didepan raknya ditempel foto sertifikat MUI yang menyatakan merek tersebut halal. Oke, coba yaaa.  Hot Chicken Flavor Ramen. Rasanya ??? Berhubung lidah saia yang emang lebih suka makanan cenderung pedas-pedas manis dan tidak terlampau pedas.
Samsang yang diicip-icip tadi pagi sukses membuat kepedasan level 18. Gilakkkk pedasssssnyaaaa, rasanya cuma pedas dan pedas. 😛😛😛😛😛😛
Met malam 😊😊😊

Ctt :
Eh btw busway, ada orang yang terang-terangan bilang saia ngak ada teman ngomong dan ngak ada yang ngajak ngomong. Baguslah kalau punya pemikiran "cerdas" begitu. Ketimbang banyak omong, tapi dibelakangnya, orang menceritakannya. Mau saia ceritakan tentang itu, saia dengar sendiri lho, bukan salinan atau cerita orang ke orang. Hmmmm...kayaknya ngak penting juga adu banyak omong sama saia, ngak ada manfaatnya. Tugas membabu dengan kelakuan dan celotehan "Nyah" atau "Bos" itu sudah cukup bagi saia diajak omong orang lagipula ada uit masuknya hehehehehe.

Udah rumus penggosip : "ngak ada lo, lo yang diceritain" atau "hari ini bisa jadi dia diceritain, besok giliran elu lah.....Makan teyus...makan rumus...
Hehehehehehe. Salam....

 

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕