Thursday, December 7, 2017

Andai kujadi Raja

Alhamdullillah lagi hari ini, dapat oleh-oleh "Bos" saia yang baru pulang umroh, masih muda, umurnya kira-kira 24 tahunan. Mukanya bersih dan kepala sedikit botak (biasanya abis sa'i saat umroh kebanyakan jemaah umroh yang laki-laki mencukur abis rambutnya tapi ada juga yang tidak). Melihat atau mendengar orang pulang dari tanah suci rasanya rindu kembali ingin ke sana lagi terlebih kalau yang pulang ibadah dari tanah suci tersebut masih muda, rasa ingin tahunya lebih besar dibandingkan ketakutan nyasar hehehehe. Tidak semuanya tapi pernah punya teman sekamar dulu, udah uzur sehingga ngak tega bawa keliling si ibu mengitari Masjidil Haram. Jadinya rute masuk mesjid dan pulang pasti dari pintu itu-itu juga karena si Ibu khawatir tersesat dan kami khawatir kondisi beliau. Sebenarnya ngak boleh sombong juga menyangka masih muda bisa mudah semuanya dan kalau udah tua bakal memberatkan jemaah lainnya, tidak. Bahkan pernah dulu punya teman satu kloter yang udah uzur tapi lincah. kesana kemari single fighter. Neli alias Nenek Lincah banget mirip gerakan almh. ompung gua kalau menyeberangi sungai tanpa bantuan apapun. 
Teringat saat ke tanah suci menjalankan ibadah haji tahun 2004, dari tempat sai bisa melihat ka'bah langsung, jadinya bisa sesekali celingak-celinguk melihat Ka'bah selama berjalan-jalan kecil tersebut. Saat pertama kesana, tidak boleh menggunakan hape kamera. Waktu zaman itu musim HP Nokia 7650 yang telah dilengkapi kamera. Tidak akan bisa dibawa masuk begitu juga sandal. Sandal harus dititip di tempat sandal mirip penitipan sandal di mesjid-mesjid yang ada di sini, kayak rak kotak-kotak atau digantung dipagar mesjid kalau tempat penitipan sandal penuh. Dulu selalu masuk Masjidil Haram masuk dari pintu 22 atau 17, lupa nama pintunya, yang saia ingat cuma nomornya. Dari maktab di Jalan Syech Amir ke Masjidil Haram paling 10 atau 15 menitan udah nyampe dan pasti melewati Pasar Seng (betul ngak sih penulisannya ??? karena pendengaran saia seperti itu kalau orang menyebut nama pasarnya). Jadinya selama di Mekah kalau ke Masjidil Haram, InsyaAllah tidak akan pernah membosankan karena pulang pergi melihat aktivitas dagangan di pasar dari toko baju, toko cenderamata, pastinya selalu melewati "rumah" Rasullah juga melewati tempat makanan seperti ayam tawaf (hehehehe), samosa sampai jajanan ayam goreng model KFC. Saking penasaran mencoba KFC ala-ala Mekkah... Kali beda lidah makanya saus sachetan yang diberikan rasa saus tomat yang encer. Harganya kalau ngak salah 25 rial, dulu 1 rial sama dengan Rp. 2.500. Jadi sepotong dada ayam harganya setara Rp. 25.000. 
Berhubung zaman dulu lupa bawa kamera sehingga ngak ada dokumentasi apapun, hanya ada satu foto, itupun foto saat di Asrama Haji di Batam dengan latar Masjidil Haram. 
Ketika dapat rezeki dan dapat panggilan-NYA lagi di tahun 2016 kemarin, dokumentasi mulai dari video dan foto, insyaAllah ada bahkan saking puasnya selfa-selfi, foto merpati lagi bengong sendirian diatas trotoar di foto hehehehehe. Saat tahun kemarin kesana, Masjidil Haram lagi direnovasi, mempercantik tempat tawaf lantai atas. Saking senangnya, saia sempat napak tilas melewati pintu 22 dan 17 kembali. Sepertinya areal itu menjadi "halaman belakang" mesjid. "Rumah" Rasullah sudah menjadi perpustakaan, kemarin sempat kesana juga dan pasar Seng dulu tidak ada lagi dan seperti dipindahkan ke depan semua, jadi kalau masuk Masjidil Haram melewati pintu 87, depan Mesjid tersebut nampak "big ben" alias jam gadang juga hotel kabarnya punya Raja Salman. Apapun itu kebijakan Raja Arab dan dengan siapapun bersekutu, asalkan Masjidil Haram ngak dipindahkan aja huhuhuhuhu.....apalagi sampai buat Ka'bah sendiri huhuhuhuhuhu...
Asalkan Penguasa Arab sebagai Penjaga 2 Tempat Suci yakni Makkah dan Madinah senantiasa menjaga keamanan dan kenyamanan beribadah, dan tidak berniat memindahkannya apalagi menutup akses untuk umat Islam beribadah. Mau Arab bersekutu atau tersekutu sama siapapun terlebih Bangsa Kafir, udah ngak mengejutkan dunia kayaknya buktinya Hotel Hilton sudah merambah ke Mekkah. Pasti ada hubungan timbal-balik saling menguntungkan kedua belah pihak, mau marah sama Arab ???? Urusan TKI aja kita mah, itu yang ngefek kalau Arab menghentikan semua tenaga kerja Indonesia dan menggunakan tenaga kerja dari China seperti penuturan Muttawif (Guide) yang menjelaskan tenaga atau buruh bangunan konstruksi saat melewati terowongan Mina. Rencana akan dibuat jalur kereta api Harramain dari Mekkah dan Madinah.

--------------------------------------------------

Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Y Poelongan mengungkapkan jasa pengiriman uang alias remitansi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menyumbang 10% nilai APBN. Ini berarti benar bila dikatakan TKI adalah “Pahlawan Devisa Negara.”(https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis)

------------------------------------------------

Soal Palestina, kayaknya pendiri bangsa Indonesia seperti Bapak Soekarno sudah memberikan arah pandangan Bangsa Indonesia seperti apa dalam memandang Palestina. Seperti bangganya kamu menulis saya muslim dan saya berani masuk ke gereja. Ya Allah, mirip anak-anak ya....Teman masa kecil saia ada juga non muslim, dikampung saia bahkan pelosok lho itu, berdiri bangunan gereja dekat rumah ompung saia. Untuk urusan masuk rumah ibadah agama lain bukan ukuran toleransilah, karena ketika Negara Arab bersekutu sama Amerika, the big farkafarkafir ...lho elu kok tidak toleransi ciyyyyy ???? 
Semoga umat muslim terutama saia, bisa ke sana lagi. InsyaAllah..amin. Minum air zamzam dulu....    

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕