Thursday, October 26, 2017

Sumpah Pemudi


Capek gua tadi sore udah lumayan berkurang karena tadi malam jam 8 udah sempat tidur dan terbangun karena ada panggilan masuk dari sahabat lama, zaman kuliah yang kini di Papua sana. Kalau mengingat masa-masa dulu zaman kuliah sama doi, kami sama-sama ngakak. Dulu pulang dan pergi kuliah kami sering bareng walaupun gua dan doi tergabung dalam "kelompok" atau istilahnya geng waktu zaman kuliah yang jumlahnya 7 orang, diantaranya teman-teman satu geng, kalau pergi ramai-ramai sekedar jalan-jalan atau kemana aja, gua sering boncengan naik sepeda motor ama doi, lagian karena rumah kami searah, jadi pulang atau pergi kuliah sering bareng. Hal yang seru setelah abis pulang kuliah, kami berdua suka cerita diatas sepeda motor, pokoknya hayalan tingkat mahasiswi atau sekedar cuci mata ke mall, zaman uang jajan gua alakadarnya. Jadi ke mall sering ngelus-ngelus baju yang pengen banget dibeli tapi uang ngak punya. Ngelus-ngelus baju itu udah senang dan kalau sekarang diingat jadi miriss hehehehe. 

Dan ketika teman lama gua itu cerita dan gua tahu juga dari keadaannya di medsos, semua keinginan zaman kuliah bisa dicicipinya. Dulu zaman kuliah berkhayal bisa ke salon minimal 2 x sebulan kayak anak-anak borju itu, kayaknya sudah buat bahagia, bisa punyai kendaraan sendiri, kayaknya bisa bahagia, bisa punya rumah sendiri, kayaknya bisa bahagia...ternyata...

"Ketika semua sudah kurasakan, ternyata bukan itu kebahagiaan itu sesungguhnya bagiku, Ma.." katanya. Bla..bla..bla..bla...bla.. diapun bercerita tentang garis besar perjalanan hidupnya. Gua yakin dan sangat yakin, pasti banyak pengalaman yang sudah dirasakannya. Bayangkan doi berasal dari Tarutung, kuliah di Pekanbaru dan kerja di Papua. Satu hal yang gua ingat dari doi dan membuat doi ikutan ngakak malam tadi adalah nasehatnya zaman kuliah....."kita kalau milih pacar jangan yang seusia, banyak rewelnya, bagusan kita milih yang udah tuaan dikit." Dan entah ucapan kami berdua diaminkan malaikat lewat, zaman kuliah ngak kayak mana-mana, dekat sama cowok cuma selayang aja, karena target gua sama doi seolah-olah dipersamakan dengan perjanjian bual-bualan diatas sepeda motor pulang kuliah dulu. Malam ini gua mau bilang :"Sobat, tahukah kamu, kalau dulu cowok yang kita idam-idamkan itu usianya mesti 40 tahun ke atas, sekarang aku harus mencabut sumpah pemudaku dulu. Soalnya cowok itu sekarang harus berumur 65 atau 70 tahun hahahahahahahha. Peace ! Pertanyaannya usia 65 tahun itu apakah disebut cowok ?? Bukan darma sayang, doi sudah aki-aki alias kakek-kakek. Kalau jodoh ??? Ndehhh mana Hari Sumpah Pemuda masih 2 hari lagi, hhhhhh.....       


 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕