Pada dasarnya gua malas berdebat menyangkut harkat hidup orang banyak semisal agama hehehehe soalnya abis debat palingan otak mulai sedikit panas, muka tegang, harga diri mirip obral akhir tahun di mall, 70 % + 25 % hahahaha. Kidding 👯 Daripada memperdebatkan sesuatu hal yang udah ada sebelum gua lahir, gua lebih suka mendengarkan lagu, mengerjakan pr gua, atau mengerjakan kegiatan tidak penting bagi negara seperti memotong kuku gua, memperbanyak calon nyah atau bos gua, cobaian es cendol baru atau sekedar jalan-jalan menghabiskan umur gua di jalan. Tulisan remeh temeh di blog gua yang culun ini sekedar iseng mengisi waktu luang ditengah himpitan "pemanasan global" hehehehehe. Ceile...bentar ya, gua perbaiki antena gua, ketinggian nangkap siaran. Apa gunanya berdebat ? Pertanyaan ini selalu muncul kalau gua dulu ikutan perkuliahan dengan metode seminar. Dulu yang gua ingat, gua lebih suka mencoret buku gua dengan menggambar pemandangan, bunga ataupun tulisan lain yang tak berguna daripada melihat 2 orang teman gua saling adu argumentasi tapi yang gua rasa dan lihat seperti ajang "pamer kekuatan" untuk lebih memojokkan diselingi gaya interupsi seperti sidang-sidang petinggi negara, yang belum gua tonton saat perkuliahan dengan metode seminar hanyalah acara lempar kursi atau meja mirip sidang paripurna DPRD Ogan Ilir Sumatera Selatan. Sepanas-panasnya suasana perdebatan dengan tema "toleransi di Indonesia", secempreng-cemprengnya suara teman gua mempertahankan argumennya sampai urat leher agak tertarik diselingi hujan interupsi, gaya lempar meja ataupun kursi tidak pernah ada. Tidak pernah ada. Entahlah kalau gua besok jadi anggota DPRD perwakilan Laut Natuna Utara. Ada gitu nama laut itu ??? Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara seperti itulah gua meresapi arti tulisan doi, barang yang diceritain itu-itu juga, tujuannya itu-itu juga. Gua memandang dari sisi Indonesia dan menamakannya Laut Natuna Utara sementara doi memandang dari Beijing sana dan menamakannya Laut China Selatan, Masalahnya ???? Bagi gua ngak masalah memancing ikan terutama di Laut Natuna Utara, tapi naluri keikanan gua muncul dan segera melompat tuing...tuing...tuing melahap umpan. Begitulah asal muasal penampakan ikan duyung hahahahahaha. Gaya frammingnya sangat bagus, ceileee...kata framming ini gua dapat dari salah satu teman di efbi, gua dulu ngak familiar istilah-istilah jurnalistik, sekarang ngak juga hehehehehe...Sebanyak ini kata-kata yang gua tulis pada intinya gua orang yang ngak suka debat, gua tahu kemampuan gua dan sangat sungkan rasanya gua yang baru belajar kuda-kuda mencoba adu ilmu sama orang yang tingkat ilmu kanuragannya udah digdaya mandraguna hehehehehehe.