Dari sekian sedikit teman gua, gua punya seorang sahabat. Sebenarnya gua teman adiknya karena adiknya adalah teman les atau kursus bahasa Inggris gua dulu. Gua kenal dia saat SMP sebagai kakak teman gua. Seiring waktu yang berlalu, saat SMA gua sekelas sama kakak teman gua tersebut dan
ketika sama-sama masuk penjurusan kelas Biologi, gua dan kakak teman gua menjadi teman sebangku. Dari sekelas di Jurusan Biologi inilah gua akrab sama doi yang bernama lengkap Asmawati. Panggilannya asma, terkadang "as" aja, terkadang asssssssssssssssss, kalau gua panggil dari jauh. Terkadang gua panggil as...as..as, kalau dia ngak dengar panggilan gua. Seringnya gua panggil asmaaaaaaaaa.... kalau gua ngetuk rumah doi dan niat bertamu. Malah pernah gua panggil "assalamualaikum" kalau gua menelpon doi dan mengakhiri menelpon dengan waalaikumsalam. Separah itukah engkau gondoknya membaca panggilan teman gua yang gua peribet ini ???? Padahal panggilan cuma asma atau as hihihihi.
Teman gua itu, asma adalah ras pejabat alias peranakan jawa batak. Dulu gua pikir doi asli jawa tapi gua tahu bahwa ayahnya bermarga Umbrella alias Sipayung, see...nampak kali gua yang peranakan ras is ya, bawa-bawa suku. Padahal semua suku gua bisa akrab kok kecuali suku cadang. Sialnya teman gua yang bernama asma itu adalah ketemu dan berteman akrab sama gua pas masuk penjurusan Biologi. Masa itu adalah masa pertobatan gua, gua pengen jadi cewek kalem mengingat sebelumnya gua rada usil tapi baik hati. Ceileee...., ada yang minta kantung muntah tuh. Keep cool 😇
Jadinya semua yang dibilang adiknya kalau gua pecicilan tidak pernah terbukti. Buktinya ??? Teman gua itu sendiri bilang....."padahal adikku bilang kalau darma itu pecicilan, ternyata ngak, aku aja sampai heran dimana pecicilannya, pendiam banget malah."
Seandainya doi tahu kalau saat masuk kelas Biologi itu gua udah masuk masa pertobatan dan berjanji ngak mau "pecicilan" lagi, gua pengen berubah jadi cewek kalem. Kali sesuai dengan hukum Newton I, setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus
beraturan apabila pada benda itu tidak bekerja (banyak gaya/pecicilan hehehehehe).
Akibatnya sampai kuliah, gua lebih nyaman menjadi cewek pendiam, karena ada beberapa cowok yang suka ternyata hahahaha, kalau jadi cewek pecicilan ???? Semua cowok rasa teman, itu enaknya tapi pas suka sama cowok yang kebetulan teman, gua kok ngak diitung sebagai cewek, malah gua dicurhatin tentang gebetannya.
Kembali cerita ke sahabat gua itu, asma. Yang berkesan itu adalah doi bersedia "memagari" diri juga mengikuti gua lebih memilih diam di pustaka, baca apa aja daripada ikutan becanda atau cerita-cerita ama teman lainnya di kelas saat istirahat. Dibilang kuper, ngak masalah, pokoknya masa itu adalah masa pertobatan gua hehehehehe, enak ternyata menjadi cewek kalem/pendiam, kita kentut diam-diam ngak ada yang nuduh seenaknya atau ngak ada yang seenaknya menarik rambut kritingku hihihi. Kalau pecicilan ??? Enaknya banyak konyolnya, becanda mulu, tiba-tiba.....
Teman gua : "Monyetlah kau, ma. Kau kentut ya ?"
Gua : "Kepala nenek kau. Bau nafas kau kali."