Sampai lupa, lupa kemarin menulis tentang Hari Kartini... Pahlawan emansipasi wanita dan lagunya pun diciptakan khusus sesuai namanya. "Ibu Kita Kartini". Emansipasi wanita yang bertujuan adanya persamaan hak antara wanita dan pria. Tapi kalau sekarang cerita-cerita tentang Ibu Kartini, wanita cantik bangsawan Jepara dengan gelar Raden Adjeng di depan namanya Kartini. Kalau Kartini-Kartini sekarang juga mempunyai gelar yang setara sama laki-laki....SE, S.Pd, S. Ked, S. Sos sampai Profesor. Dan kayaknya di zaman ini kalau berbicara kesamaan atau kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, kayaknya udah hampir disegala bidang, baik datar maupun menurun. Yang ngak enaknya muncul emansipasi sesama para perempuan, ya...semacam persamaan hak juga diantara para perempuan. Ibarat volleygami, boleh istri empat tapi harus adil. Kalau ada yang memuji Ibu Kartini dan gua termasuk salah satunya gegara doi jago menulis. Gak percaya ??? Surat-suratnya kepada sahabatnya, Rosa Abendanon menjadi bukti tulisan Ibu Kartini. Nahhhh...setelah dulu biasanya emansipasi wanita, kayaknya fenomenanya emansipasi sesama wanita hehehehehe....Ibu Kita Kartini, begitu kalimat awal gua menulis, terhenti sejenak. Lantas muncul pertanyaan iseng bin usil dihati gua yang kotak-kotak...ngggg...mirip....mirip....papan catur ! Terkadang hitam, terkiding putih hehehehehe. Ibu gua gimana ??? Ibu gua kan bukan Kartini ??? Ibu gua titttt tittt...
Doi yang mendorong dan adik-adik gua untuk melanjutkan pendidikan dan dalam pergaulan saat masa kecil, ibu gua ngak akan melarang gua main ama cewek apalagi cowok. Bebas merdeka, asal kalau udah dipanggil pulang ke rumah, wajib pulang. Kalau ngak, dikejar sampai ke TKP permainan. Begitu terkadang perempuan sesama perempuan, bermunculan "Kartini" lain dari beberapa daerah yang membuka wawasan gua, ternyata dari Riau ada "Kartini" lain bernama Sultanah Agung Latifah dan namanya diabadikan sebagai nama jembatan di Kabupaten Siak, lalu yang cinta Islam memaparkan tentang Siti Aisyah. Sebenarnya Siti Aisyah juga cemburu mendengar nama wanita lain dipuji....Nyimak, gan !
..................................................
Siti Aisyah Radhiallahuanha memiliki segudang kisah tentang kecemburuannya dalam membina rumah tangga bersama Rasulullah hingga Aisyah dikatakan sebagai istri Nabi yang paling pecemburu. Rasa cemburu ini juga ditimbulkan karena Aisyah merasa sangat beruntung memiliki suami seperti Nabi.
Sedang Rasulullah hanya tersenyum mendengar nada cemburu Aisyah ini, (H.R. Ahmad). Bahkan, Aisyah diketahui selalu merasa cemburu pada Khadijah binti Khuwalid, istri Nabi yang belum pernah ia jumpai. Sebuah hadis menuliskan tentang kisah ini.
“Tidaklah aku lebih cemburu kepada istri-istri Nabi, kecuali kepada Khadijah, meskipun aku belum pernah bertemu dengannya.” Aisyah pun menceritakan ketika Nabi menyembelih seekor kambing, Nabi pun berkata, “Berikanlah sebagian sembelihan ini kepada teman-teman Khadijah.” Maka aku pun kesal dan berkata, “Khadijah lagi?” Nabi pun menjawab, “Sesungguhnya aku diberikan anugerah yang lebih untuk mencintai Khadijah,” (H.R. Muslim).
(Sumber : http://abiummi.com/memaknai-rasa-cemburu-dari-kisah-wanita-solehah/)
--------------------------------------
See, ketika orang menulis Ibu Kita Kartini...., gua ??? Ibu gua gimana ???? hehehehehehe. Bahkan teman FB juga begituh, menjadi ajang emansipasi antar wanita daerah masing-masing. Gua, tentu dengan ibu gua hehehehehe.....Kali namanya sampel penelitian, hanya mewakili populasi. Sesuai teori, populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti, ternyata gua tahu ternyata banyak sekali wanita-wanita hebat zaman dahulu baik senior, seangkatan maupun juniornya RA. Kartini di setiap daerah termasuk di daerah gua, salah satunya ya....Sultanah Agung Latifah. Gua suka banget namanya. RA. Kartini adalah sampel atau wakil dari pergerakan wanita. Tapi terlalu sering menyebut Ibu Kita Kartini, gua seperti perasaan Siti Aisyah, Kartini lagi ?????
Cew : Bisa ngak kita jangan bicarain nama wanita lain, gua ini siapa kamu ????
Cow : Duuhhh yayang bebeb cemburu ? cup cup...yayang bebeb satu-satunya harta paling
berharga milik babang. Percayalah...
Cew : Awas, kalau nyebut nama wanita lain
Cow : Ya, ayank. Babang ngak bakal sebut Ibu Kita Kartini...
Cew : Kan...mulai lagi
Cow : Sebenarnya Ibu Kita Kartini, itu harum namanya. Tapi kok bisa jadi Kartini, ya dek ??
Cew : Kalau babang mulai sebut nama Kartini atau Harum, atau nama wanita lain, kita putus !!!
Si cowok cuma heran RA. Kartini lahir 21 April 1879, kalau dikasih umur panjang sama Yang Diatas, beliau sekarang di tahun 2017 berumur 138 tahun. Bah !!! udah ompung-ompung pun masih dicemburui juga. Selamat Hari Kartini, terimakasih ompung atas jasa-jasanya.....Mohon maaf jika ngak berkenan.