Saturday, April 22, 2017

Disundul, gan !

Nyimak aja saia, gan ! 😐 Terkhusus untuk kesayangan..., #peluk-peluk, kiss muachh...


---------------------------------------------------------------------

Sumber : https://www.gatra.com/nusantara/maluku-papua/211053-rasis-bukan-karakter-budaya-bali

Tokoh masyarakat Bali menyayangkan kicauan (komentar di aku media sosial Twitter) Wayan Gendo #Bejo, karena bernada rasis dan tidak sesuai dengan tatakrama serta budaya Bali. "Rasis, caci maki orang, bukan karakter dan tatakrama orang Bali," kata I Gusti Ngurah Bagus Mudita, tokoh Puri Pemayun Kesiman, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (10/8).

Ngurah Bagus menambahkan, walau mewakili pribadi, hal itu tetap sangat menyimpang dari adat istiadat Bali yang mengedepankan konsep hidup manyamabraya. Karena kicauan tersebut, lanjut dia, pihaknya membuat pernyataan bersama elemen masyarakat Bali di Sekretariat Yayasan Bumi Bali Bagus (YBBB), Selasa (9/8).

"Leluhur mengajarkan kepada kita untuk saling menghargai, menghormati, dan saling tolong menolong. Itu yang terjadi selama ini dalam kehidupan sehari-hari orang Bali," katanya.

Mudita yang juga Ketua Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat) Bali, mengingatkan, boleh berbeda pendapat, namun hendaknya menjaga tata krama dan etika dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, sehingga tidak menimbulkan permusuhan dan konflik antarsesama, apalagi antarsuku.

"Marilah saling menjaga dan saling menghormati. Ini negara demokrasi, alam reformasi. Silakan berbeda pendapat atau pandangan. Namun, etika dan tatakrama berkomunikasi mesti dijaga agar tak menimbulkan gejolak di masyarakat," imbaunya.

Sementara Ketua YBBB Komang Gede Subudi mengatakan, jangan menuduh orang tanpa bukti, apalagi mencaci maki yang belum tentu bersalah. Masyarakat Bali sangat toleran terhadap semua suku, ras, dan agama.

"Mencaci maki orang atas nama pribadi sekalipun tidak boleh, karena dalam dirinya melekat predikat orang Bali. Karakter dan tradisi yang diwariskan para leluhur di Bali tidak begitu," ujarnya.

Kicauan Gendo itu diduga ditujukan kepada anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Adian Napitupulu, yang dianggapnya dekat dengan Menteri Susi Pudjiastuti.


----------------------------------------------------------------

Gua emang mada sangat, udah tahu jurus semodel Jonru Ginting diremake ama kesayangan tercintah tersebut. Gua masih ikutan menglike fanspagenya, awal dulu ada statusnya yang dibagikan teman FB, berupa kalimat motivasi yang gua suka. Tapi lama-lama, ya gitu deh...........statusnya. Kalau Jonru ??? Gua ngak ikutan like FB ataupun fanspagenya, berhubung gua dulu punya "Boss" marga Ginting juga. Jadi ngak heran gua kalau isinya semodel begituhhhh hehehehehehehe. Bos gua itu mulutnya ampun deh, gua aja di katakan xxxx, pokoknya urusan caci maki, mulutnya kayaknya lancar, kali pelumas rantai lidahnya keluaran TOP 1 hehehehehehe. Padahal belum pernah seumur hidup gua icip-icip mahkluk yang disebutkannya hehehehehe. Kali sesuai kata-kata bijak yang dari mananya, gua ngak ingat lagi, "apa yang kamu makan, itu yang keluar !"   Nyimak berita dulu saia, gan hehehehehe. 
----------------------------- 

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/05/10544851/program.kerja.ahok.jika.terpilih.jadi.gubernur.dki.lagi.

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebutkan program-program unggulannya pada 2017 ini. Jika dia dan Djarot Saiful Hidayat kembali terpilih menjadi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mendatang.
Pertama, Ahok berencana membangun 200 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Sama halnya seperti sebelumnya, RPTRA akan dibiayai melalui dana APBD dan CSR perusahaan swasta. Selain itu, dia akan membangun villa untuk lansia seluas 92 hektar di kawasan Ciangir, Tangerang.
Pemprov DKI Jakarta, kata dia, juga akan melanjutkan pembangunan rumah sakit khusus kanker di lahan bekas RS Sumber Waras. Rumah Sakit itu akan dilengkapi dengan 500 unit apartemen untuk penderita kanker yang tidak mampu.
"Tahun ini, Jakarta memiliki dua perkulakan untuk barangnya dijual ke pedagang. Perkulakan itu berlokasi di Terminal Pulogebang dan Pasar Kramat Jati," kata Ahok.
Pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan masyarakat berpenghasilan upah minimum provinsi (UMP) nantinya dapat menjadi anggota perkulakan. Mereka bisa membeli bahan pokok sesuai harga pabrik.
Pemerintah, lanjut dia, hanya mengambil untung 1 persen saja. Untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga, Ahok akan menyalurkan kredit kepada pelaku Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Bank DKI.

Calon pasangan cagub-cawagub DKI, Basuki Tjahaja Purnama saat bernyanyi bersama relawan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017). Ahok menerima pengaduan warga mengenai permasalahan Ibu Kota setiap pagi dari Senin hingga Jumat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta.
"Kami juga ingin menjadikan rumah susun sebagai pusat industri kecil. Kami masukkan mesin jahit, nanti rusun jadi pabrik konveksi dengan penghasilan Rp 75.000 per hari," kata Ahok.
Penghasilan tersebut dapat ditabung untuk kebutuhan hidup lainnya. Pada kesempatan itu, Ahok juga berencana membangun pengolahan sampah yang mampu mengolah 3.000 ton sampah per hari.
Adapun pengolahan sampah yang dimaksud adalah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Pengolahan sampah di sana dilakukan dengan pembakaran melalui teknologi incenerator.
Terakhir, dalam bidang transportasi, Ahok berencana menambah rute bus transjakarta. Ia berharap, bus transjakarta dapat menjangkau perumahan warga.
Sehingga warga kelas menengah dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Warga lanjut usia juga akan digratiskan biaya menggunakan bus transjakarta. Kemudian menambah bus transjakarta dan trotoar yang ramah penyandang disabilitas.
"Bus transjakarta yang terbaik memang belum bisa penuh tahun ini. Tapi trotoar kami pasti bereskan," ujar Ahok.

-------------------------------------------------------------------

Di Riau sendiri, emang bakal melangsungkan pilkada untuk memilih Gubernur Baru lagi, keknya tahun depan atau depannya lagi. Tapi kalau di Riau, sekelas Ahok kayaknya bakal kena isu agama seperti di Jakarta. Dulu sempat sihhh Pilkada beberapa tahun lalu, perempuan mencalonkan jadi walikota Pekanbaru... Tapi ada juga yang mencoba mengganjal ama ayat yang menyinggung bahwa pemimpin itu haruslah laki-laki malah ada juga yang sempat menshare kutipan ayatnya di wall FB...... Tapi si Ibu itu ngak pake teriak-teriak pakai bohong atau tanpa bohong. Gagal juga sih pada akhirnya menjadi walikota Pekanbaru, menurut gua sihhhh lantaran sewarna pasangan ho ho ho partai kunyit sama kunyit, padahal sempedas baung yang enak itu, jangan banyak-banyak pake kunyit hehehehehehe.... Udah ahhh ntar kepanjangan dinasti eh cerita, padahal malam ini bahan cerita gua buanyyyyyaaaakkkk. Gua setuju kalau Ahok, kesayangan mbak satu itu maju menjadi Gubernur Bali mengingat........................................Program kerja Ahok untuk DKI Jakarta 1 kemarin juga bisa menjadi bahan kampanye untuk Bali 1, ngak percaya ????? Sekedar sarapan gua malam ini aja....


Program Ahok untuk Bali 1 :
1. Program Ruang Publik Terpadu Ramah Anak

Ruang terbuka untuk umum atau publik di Denpasar, Bali, belum ramah anak. Salah satu indikasinya yaitu fasilitas di ruang publik tak mudah dipahami anak-anak.

Itu disampaikan Kepala Divisi Hukum dan Kebijakan Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Yastini. Yastini menyampaikan itu setelah seorang bocah tewas saat meminum air dari keran milik PDAM di Lapangan Puputan pada Kamis sore 13 April 2017. (Sumber : http://news.metrotvnews.com/daerah/VNn6G1vN-kppad-sebut-ruang-publik-di-denpasar-belum-ramah-anak)

2.     Rumah susun sebagai pusat industri kecil

Pemprov Bali menyiapkan rumah susun di Kota Denpasar, yang akan diperuntukkan bagi sebanyak 90 keluarga, agar mereka lebih dekat dengan lokasi pekerjaan. Wagub Bali Ketut Sudikerta memaparkan keberadaan rumah suusn yang saat dalam proses pembangunan menghemat pengeluaran pegawai negeri sipil, sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup yang lain.
"Kalau sebelumnya mungkin menyewa rumah atau kos dengan harga yang lumayan tinggi menjadi berkurang bebannya sehingga menjadi mampu untuk beli kebutuhan lain," paparnya saat meninjau proses pembangunan, Jumat (11/11/2016).
Rumah susun milik Pemprov Bali ini berlokasi di Penatih, Denpasar Utara, terdiri dari 4 lantai dan memiliki 90 kamar. ‎Sudikerta menyatakan pembangunan rumah susun ini merupakan salah satu upaya kuntuk memberikan kesejahteraan bagi pegawai – pegawai, khususnya khususnya yang masih lajang dan tidak memiliki tempat tinggal di Denpasar.
Menurutnya, saat ini pegawai Pemprov Bali masih banyak yang belum memiliki tempat tinggal di Denpasar yang merupakan tempat mereka bekerja. Ketersediaan rumah susun ini diyakini akan menghemat pengeluaran pegawai.
"Lebih murah daripada harus menyewa diluar, dan ini diharapkan bisa meningkatkan kinerja pegawai karena tempat tinggalnya sudah dekat dengan kantor jadi tidak ada lagi yang ngajag (komuter, red) dari jauh," imbuhnya.
Pemprov akan berusaha untuk meminta kepada pusat agar dibangun kembali rusun seperti ini.
(Sumber : http://properti.bisnis.com/read/20161111/48/601718/pemprov-bali-siapkan-rumah-susun-di-kota-denpasar)

3.     Pengolahan sampah yang mampu mengolah 3.000 ton sampah per hari.  

Pulau Bali sudah sejak lama mempesona banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Keindahan alam, kultur yang kuat, hingga fasilitas pariwisata yang kelas dunia, menjadikan pulau ini selalu mendapat predikat destinasi wisata terbaik di dunia. Tidak ada bandingnya.
Akan tetapi, segala kelebihan yang dimiliki Pulau Bali sekarang justru terancam oleh keberadaan sampah yang dihasilkan penduduk, pengelola wisata, maupun para wisatawan yang datang. Berbagai riset dan laporan menyebutkan, sampah di provinsi ini sudah mencapai kisaran 5.000 hingga 10.000 ton per harinya!

Para penggiat lingkungan di Bali misalnya, menyebutkan satu orang penduduk mengeluarkan sampah padat 2,75 kg/hari dan limbah cair 3 liter per hari. Kalau jumlah penduduk Bali pada 2010 tercatat 3,9 juta jiwa (BPS), maka jumlah sampah yang dihasilkan penduduk Bali setiap harinya mencapai 10.725 ton sampah padat dan 11.700 ton limbah cair. Wow, ini sungguh angka yang luar biasa besar.

Sudah begitu, berdasarkan hasil studi pada tahun 2000/2001, khusus di empat daerah wisata utama Bali (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan), jumlah anggota masyarakat yang mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah baru mencapai 50%, dan dari jumlah tersebut hanya 60% sampah yang bisa terangkut ke TPA. Sisanya masih tercecer diberbagai tempat seperti di jalanan, taman kota, pasar, dll. Sampai sekara, upaya minimalisasi sampah ke tempat pembuangan akhir melalui perubahan perilaku masyarakat belum memberikan hasil yang menggembirakan. (Sumber :
http://jejakmantra.blogspot.co.id/2012/07/sampah-di-bali-setiap-tahun.html)

4.     Untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan warga, Ahok akan menyalurkan kredit kepada pelaku Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


Jumlah UMKM di masing-masing Kecamatan berbeda beda. Jumlah UMKM secara keseluruhan berjumlah 4.184unit. Kecamatan yang paling banyak terdapat UMKM adalah Kecamatan Denpasar Timur sebanyak 1.566 unit, sedangkan yang paling sedikit terdapat UMKM adalah Kecamatan Denpasar Utara sebanyak 496 unit. Dilihat dari penyerapan tenaga kerjanya, Kecamatan Denpasar Barat menyerap tenaga kerja terbanyak sebesar 6.316 orang, diikuti Kecamatan Denpasar Timur sebesar 5.570 orang, Kecamatan Denpasar Selatan sebesar 5.047 orang, dan sementara Denpasar Utara menyerap tenaga kerja terkecil sebesar 4.703 orang. Walaupun usaha kecil dan menengah mampu mempertahankan keberadaannya di tengah gempuran krisis nasional tidak lantas mengurangi hambatan dan kendala yang dihadapi dalam kontribusinya terhadap perekonomian nasional. SALAH SATU KENDALA YANG DIHADAPI ADALAH DALAM HAL PERMODALAN. Bagi usaha kecil dan menengah, kredit dirasa cukup penting meningkatkan kebutuhan untuk pembiayaan modal kerja diperlukan guna menjalankan usaha dan meningkatkan akumulasi pemupukan modal mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah meluncurkan program pembiayaan bagi UMKM dan koperasi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). (Sumber : Jurnal I Gusti Agung Alit Semara Putra dan I A. Nyoman Saskara, Universitas Udayana. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82347&val=981)


5.     Dalam bidang transportasi, Ahok berencana menambah rute bus

Pemindahan Terminal Ubung ke Mengwi seolah menjadi sorotan publik sejak awal perencanaan pemindahan sampai dengan saat ini. Terminal Mengwi yang dioperasionalkan tanggal 22 Juni 2012 lalu, berdasarkan SK Dirjen Perhubungan Darat no SK.1543/AJ.106/DRJD/2012 dan diperkuat dengan terbitnya kartu pengawas (KP) untuk bus AKAP (antar Kota antar Provinsi) selanjutnya direpresentasikan sebagai terminal jenis tipe A di Provinsi Bali. Mengwi menjadi terminal terpadu yang menyatukan fungsi antara terminal dasar dan fungsi ekonomi yakni dengan adanya pusat perdagangan di daerah tersebut. Terminal Ubung yang sebelumnya tidak mampu menampung banyaknya kendaraan karena lahan yang sempit dan tidak layak untuk kategori terminal tipe A di wilayah Provinsi Bali. Sementara itu, kehadiran terminal baru Mengwi memberikan dampak kekecewaan bagi masyarakat, salah satunya kesulitan akses transportasi ke Kota Denpasar. Selama ini transportasi yang ada di Mengwi untuk akses ke kota Denpasar hanya menggunakan sarana transportasi seperti ojeg dan taksi, sedangkan angkutan umum hanya beroperasi di pagi hari ketika aktivitas terminal sedang ramai. Keresahan dan kekecewaan masyarakat terhadap terminal baru tersebut, ditanggapi oleh aksi Pemerintah Kota Denpasar untuk segera mengoperasionalkan kembali Terminal Ubung, yang pada awalnya sempat tidak beroperasi selama kurang lebih satu bulan pada saat diopersionalkannya Terminal Mengwi. Ubung yang rencananya akan dijadikan terminal jenis tipe B untuk lalu lintas bis AKDP dan angkutan kota, justru difungsikan sebagai terminal keberangkatan bus Antar kota antar provinsi (AKAP). Sementara Terminal Mengwi hanya dijadikan sebagai terminal kedatangan bus-bus AKAP saja. Dualisme fungsi terminal Ubung dan Mengwi berdampak pada kebingungan dan multi presepsi masyarakat tentang bagaimana sesungguhnya pengelolaan terminal baru Mengwi yang ada. Ketidakberesan pelaksanaan fungsi terminal terpadu Mengwi dan juga Ubung, tidak terlepas dari tarik menarik kepentingan dan juga kerjasama antar daerah yang tidak sinergis antara Pemerintah Kota Denpasar sebagai pemilik Terminal Ubung dan Kabupaten Badung dengan kepemilikan Terminal Mengwi yang baru. (Sumber : jurnal Bandiyah, Volume III, Nomor 2, Desember 2012), Universitas Udayana, Bali).


INI YANG PALING PENTING..!!!


Tokoh Bali: Rasis Bukan Karakter Budaya Bali

😐 


Mudita yang juga Ketua Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat) Bali, mengingatkan, boleh berbeda pendapat, namun hendaknya menjaga tata krama dan etika dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, sehingga tidak menimbulkan permusuhan dan konflik antarsesama, apalagi antarsuku.

Masyarakat Bali sangat toleran terhadap semua suku, ras, dan agama.

"Mencaci maki orang atas nama pribadi sekalipun tidak boleh, karena dalam dirinya melekat predikat orang Bali. Karakter dan tradisi yang diwariskan para leluhur di Bali tidak begitu," ujarnya.



 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕