Three Musketeers...gua langsung teringat film jadul tersebut yang ngak pernah gua tonton tapi gua menikmati soundtrack film tersebut yakni lagu "All For Love" yang dinyanyiin oleh Bryan Adams, Rod Steward dan Sting
.....................................................................................................................
..........................................................
That it's all for one and all for love
Bahwa semua untuk satu dan semua untuk cinta
Let the one you hold be the one you want
Biarlah orang yang kau dekap jadi orang yang kau inginkan
The one you need
Orang yang kau butuhkan
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu dan satu untuk semua
When there's someone that should know
Jika ada seseorang yang seharusnya tahu
Then just let your feelings show
Maka tunjukkanlah perasaanmu
And make it all for one and all for love
Dan wujudkanlah semua untuk satu dan semua untuk cinta
.............................................................
............................................................
Pertanyaan iseng ditanyain orang jika tahu ada yang baru pulang haji/umroh...sebenarnya ngak banyak yang nanya, cuma iseng dan bukan termasuk kewajiban kalau sampai di tanah suci adalah mencium Hajar Aswad ! Padahal rukun umroh cuma 5 aja, pertama niat/berihram, tawaf, sa'i, tahalul dan tertib. Selesai, titik ! Ngak ada kewajban mesti mencium Hajar Aswad. Gua udah pernah coba dulu saat pertama datang ke tanah suci, cuma bisa megang pake tangan dan tahu gimana penuh sesaknya disana. Jadinya kedatangan gua ke tanah suci kalee ini bukan untuk menuntaskan impian lama tersebut, tetap kekeuh untuk mencium Hajar Aswad. Tidak saudara-saudari yang dirahmati Allah. Ciee...cie...cie...., gua udah tahu gimana padat, rapat dan ketatnya perjuangan ke sana dan gua ngak mau ambil resiko. Pokoke no way apalagi kalau tawaf mendekati arah-arah Hajar Aswad, terkadang jumpa joki yang nawari seperti kemarin wanita muda pakai telekung berparas Indonesia ..."Hajar Aswad ?" Dia menawari untuk membantu mencium Hajar Aswad tapi gua langsung mengeleng dan tetap meneruskan tawaf sunat. Soale kalau ntar diiyakan, siap-siap setelah dapat mencium Hajar Aswad, bayar 200 rial. Kemarin di tempat money changer yang bertebaran di dekat hotel, seratus ribu uang Indonesia dihargai menjadi 27 rial. Jadinya 1 rial berkisar Rp. 3.700 an. Jadi 200 rial sama dengan Rp. 740.000. Karena bukan merupakan rukun umroh dan gua juga ngak terlalu menggebu pengen mencium Hajar Aswad. Ada masalah ? hehehehehe.....Pokoke gua tidak ada niat ! Titik.
Malam itu, gua ama 2 orang teman berniat tawaf sunat malam. Sebenarnya gua ngajakin teman kamar sebelah tapi karena dia ngajakin teman satu rombongan tapi beda lantai di hotel, jadinya kami berangkat bertiga dari hotel menuju Masjidil Haram kira-kira jam 9 malam lewat. Sumpah niatnya mau tawaf sunat saat malam hari. Lain tidak ! Tapi malam itu gua merasakan bukan seperti AB Three tapi mirip Three Musketeers...begitu mengitari putaran pertama tawaf sunat, tiba-tiba tempat lowong disebelah kiri, dan diikuti tawaf sebentar dan tiba-tiba ada tempat lowong yang sangat besar menuju Ka'bah dan setiba di Hijr Ismail. Rute tawaf berubah masuk ke Hijr Ismail. Masuk di Hijr Ismail sambil berdiri di sebelah Ka'bah, kedua teman termasuk gua baca semua doa-doa yang ringkas, padat dan teringat aja hehehehehe. Celingak-celinguk ternyata ada tempat lowong yang cukup menampung gua dan kedua teman gua sholat sunat di Hijr Ismail. Kamipun bertiga sholat sunat. Rute tawaf betul-betul ngak terlaksana, kayaknya Yang Diatas mendengarkan permintaan kedua teman gua yang kayaknya lebih memilih niat pengen ke Hijr Ismail dan mencium Hajar Aswad. "Kak kita ke Hajar Aswad ya" kata salah satu teman gua. What ??? Akhirnya nasib mengantar gua dan dua teman berada di balakang 3 orang Arab yang masih memakai Ihram sementara kami menempel disisi mereka, didepan kami ada seorang bapak-bapak berwajah Indonesia, kayaknya "Joki" lagi bawa perempuan yang berdiri ditepi Ka'bah. Tubuh si Bapak tersebut menopang tubuh perempuan tersebut. Melihat dibelakangnya 3 wanita Indonesia juga, ya gua dan teman-teman dong, si Bapak langsung ngasih aba-aba..."jangan sampai orang masuk" artinya kami bertiga dibelakangnya harus satu-padu dan dia pun menoleh ke belakangnya, ke arah orang Arab yang masih pakai Ihram. Sambil memegang ihram mereka dan berbicara bahasa Arab, akhirnya ketiga orang Arab yang berada menempel di dinding Ka'bah itu keluar barisan dan kami bergerak cepat mengisi lowongan tersebut, praktis berdiri berbaris satu dan menempel ketat satu sama lainnya dibelakang si Bapak.
Gua menangkap arti pembicaraan si Bapak sama orang Arab yang berpakaian Ihram tersebut, kira-kira begini......"kamu sekarang sedang menjalankan rukun umroh dan memakai ihram, sementara kalau lagi pakai ihram, ngak boleh pakai wangi-wangian, dinding Ka'bah memakai wangi-wangian..." karena si Bapak tersebut berbicara kepada ketiga Orang Arab tersebut sembari memegang ujung ihram salah satu laki-laki Arab tersebut dan menunjuk dinding Ka'bah, akhirnya ketiga orang Arab tersebut keluar dari barisan untuk menuju Hajar Aswad. Alhamdulllillah...menit-menit menuju Hajar Aswad begitu menegangkan, salah satu teman gua nekad naik di sisi Ka'bah. Emang ada sih tempat pijakan hanya sejengkal. Gua dan teman satunya lagi tiba-tiba diperingati ama...., alhamdullillah di belakang gua ada satu Bapak, orang Indonesia juga. "Jangan diikuti, mbak. Ikuti aja jalur ini, jangan sampai manjat...."
Gua dan teman gua menuruti nasehati si Bapak lagipula gua ngeri, mana tahu ada orang yang iseng narik telekung dari belakang kalau manjat kayak gitu, ngak kebayang terpelanting ke bawah jadinya. Menit-menit menuju Hajar Aswad terasa begitu lama padahal jarak gua hanya satu meter setengah dari Hajar Aswad dan gua masih sempat-sempatnya memandang ke langit. Bulan Purnama cuyyy.....gua sempat-sempat mengingat judul sinetron atau film atau apalah....seperti "purnama diatas Ka'bah" ataukah "Dibawah lindungan Ka'bah"...Whateverlah.....Pokoknya bulannya penuh dan terasa lembut menyinari muka gua yang menengadah keatas dan juga gua sambil komat-kamit berdoa semoga sampai ke Hajar Aswad....karena sangat rapat, ketat dan sesak....Untung dimuka dan belakang kami orang Indonesia juga, jadinya berasa ada yang mengawal. Cie..cie...cie hehehehehe.....
Keringat mulai mengucur membasahi punggung gua dan menit kemudian sampailah ke sudut Ka'bah yang menjadi tujuan ribuan orang malam itu. "Berhasil...berhasil...berhasil..."
Akhirnya Dora berhasil, say hehehehehe begitu juga dengan teman-teman gua. Pokoknya misi mencium Hajar Aswad berhasil, tapi jangan senang dulu, yang susahnya tersebut juga keluar arena, ini saat yang mendebarkan. Dengan berteriak..."keluar..keluar..." orang-orang yang semula menekan rapat memberi celah sedikit. Dan Alhamdullilah keluar dengan selamat, rasanya lelah dan kucuran keringat seperti main voli 3 set. Sambil terduduk bahagia, letih, tertawa campur aduk dengan segelas air zam-zam ditangan. Pokoknya ngak tahu malam terasa gembira aja. Peristiwa mencium Hajar Aswad betul-betul amazing......Seperti Yang Diatas mengiringi langkah kami, kami terduduk letih plus bahagia tepat selurus arah Multazam di Ka'bah. Amazing again.....langsung deh sholat sunat. Misi berhasil. Makanya selesai itu apalagi......selfi dunk :) Alhamdullillah.....
'Cause when it's all for one it's one for all
Karena jika semua untuk satu dan satu untuk semua...........
Karena jika semua untuk satu dan satu untuk semua...........