Kesombongan bermula saat kita merasa pintar atau terlalu pintar, menyusup serupa teman ke kaum yang dari dulu emang dianggap/dicap umat paling bodoh olehnya. Karena dia sudah membaca beribu-ribu sejarah dan tahu si creator ini hanya seorang buta huruf tapi dia heran kenapa si buta huruf bisa membuat orang menjadi setia dengan "kebodohan" nya. Kesombongan merasa ras paling unggul, menyusup belajar ke para cerdik pandai kaum bodoh, mengisap sari-sari bunga....memperbandingkan.... Rasa bunga si bodoh, ngak ada wangi-wanginya, busuk aja. Sombong mendedah sari-sari bunga si bodoh menjadi lelucon, bahan kajian beribu-ribu kali, sholat gua yang tunggak-tunggik dipertanyakan, puasa gua sebagai penyiksaan, mencari saudara gua yang punya "cacat mental" untuk dipertontonkan. Tapi dia membungkus semua layak teman. Dia penuh perhatian dan kasih sayang ! :)) Dia cinta damai, saya terlena sejenak, jeng ! Dia lupa hanya mencoba mengisap sari-sari bunga si bodoh, padahal didalam akar si bunga itulah, obat penyakit hatimu !