Wednesday, October 19, 2016

Gua, I, Me and Myself

Rehat kejap...., dikit lagi selesai :)) Mendekati akhir tahun ini bawaan body rada malas, kurang fokus dan kurang piknik. Jadinya....gua suka browsing ke alam maya pada hehehehehee, liat fb, berita dan baca-baca blog atau sekedar liat youtube. Kalau ada yang menarik dan menurut bermanfaat bagi gua, terkadang suka gua share, biar nambah ilmu dan nambah kerjaan hahahahaha.....Gua tanpa sengaja membuka blog ini, niat gua sebenarnya pengen tahu kenapa terkesan tulisan-tulisan kemarin gua anti China.....mungkin kalee pengalaman di tempat kerja dulu, sebuah perusahaan sawit. Dan apesnya dalam 1 bulan sekali, gua dan teman-teman di bagian "accounting lokasi" kebagian membantu tugas kasir kebun untuk menghitung dan membungkusi gaji/upah buruh dari mulai jam 9 pagi ampe jam 5 subuh. Soale ada 8 afdeling, 1 afdeling bisa 6-10 mandor dan 1 mandor membawahi lebih dari 15 orang. Pekerja rodi, begitulah istilah gua dulu soale ngak dihitung lembur huhuhuhuhu, hanya dikasih makan, minum dan kue-kue. Namanya karyawan, pasti ngeluh apalagi gaji yang pas-pasan, dan gua merasa gaji gua dulu termiskin di dunia hahahahaha, ternyata setelah ketemu teman yang kerja di sebuah bank milik negara, ternyata gaji gua ama dia, hanya beda......hmmmm..hmmmm...hmmm gaji gua 116 juta rupiah per bulan dan doi gajinya 135 juta perbulan, cuma beda 19 juta. Kalau sekarang mungkin 2 M....ember hahahahaha. Anggap ajalah begitu, kalau orang cerita itu, diiyakan aja kenapa ??? Kan ngak merugikan negara, pasokan listrik juga ngak bergeser apalagi memperkeruh suasana hati insan dunia di Amerika sana hehehehehe. Teman itu begitu, diiyakan aja....walau kenyataannya kayak skala di peta 1 : 1.000. Antahlah.....Setelah itu gua sadar, kenapa bisa begitu, gaji gua dan doi hanya beti alias beda tipis. Ternyata UMR alias Upah Minimun Regional Pekanbaru dulu ya...segitu.. Namanya perusahaan, patokannya ya itu, paling dilebihkan dikit dari UMR. Apakah pemerintah daerah membuat kebijakan UMR/UMP lebih memperhatikan bos gua yang emang kaya daripada gua ??? Entahlah nantilah itu '"sarapan malam" tentang UMR/UMP.
Dan ditambah lagi, gua dulu pernah tergelincir baca mengenai......

-----------------------------------------------

Pao An Tui, Sisi Kelam Masyarakat Cina di Indonesia
Red: Muhammad Subarkah
Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/02/28/o36za3385-pao-an-tui-sisi-kelam-masyarakat-cina-di-indonesia

''Pao An Tui adalah sisi kelam masyarakat Cina di era awal kemerdekaan Indonesia..!’’ pernyataan ini ditegaskan mantan wartawan senior Republika yang kini tengah ‘melanglang dunia’. Teguh yang di dalam tubuhnya mengalir darah Betawi, Cina, dan Jawa menyatakan bahwa kini memang ada kesimpangsiuran mengenai sejarah pembentukan laskar bersenjata etnis Cina di masa perang kemerdekaan: Pao An Tui (PAT).
‘’Kalau mau mengangkat pahlawan dari etnis Cina ini, maka lebih baik yang dijadikan itu adalah  kelompok Kin An Tui, yakni sebuah kelompok sosial yang membantu masyarakat Tionghoa dan pribumi pada masa Jakarta diduduki Belanda di awal kemerdekaan itu juga,’’ katanya.
Teguh mengatakan ada milisi bersenjata, yakni Pao An Tui, yang bercitra buruk di mata rakyat Indonesia. Karena, milisi yang  dibentuk secara 'nasional' sekitar  pertengahan 1947 ini dulu dilatih dan dipersenjatai oleh tentara Belanda (KNIL). Tempat latihan militer mereka adalah di Cimahi, Jawa Barat. Fakta Pao An Tui tidak berpihak pada Republik Indonesia juga dibuktikan dengan adanya serangan Laskar Pau An Tui di Medan ke pihak TNI yang saat itu di komandoi oleh Jamin Ginting. Alasan penyerangan mereka adalah karena ingin membalas dendam kepada  terhadap 'laskar liar'. ’’Akibat penyerangan ini mereka pun balik dihabisi oleh pasukan TNI yang dipimpin Jamin Ginting itu,’’ katanya.
‘’Ingat Jendral jendral Spoor dulu saja tak mau merangkulnya. Bahkan, Syahrir pun yang sempat mau merangkul mereka, tiba-tiba membatalan keputusannya. Sikap Syahrir berubah setelah dicegah oleh Tokoh Partai Tionghoa Indonesia,’’ kata Teguh.
Menurut Teguh, bila kini ada pembelaan terhadap Pao An Tui dasarnya hanya mengacu pada sebuah memoar yang ditulis Oei Tjoe Tat. Dia mengatakan bahwa Pao Aun Tui tidak menghalangi kemerdekaan Indonesa.
‘'Memoar inilah yang banyak dikutip sejarawan Cina di Indonesia. Selain itu tak ada. Bahkan catatan sejarah lain menyatakan Pao An Tui pada perstiwa 10 November 1945 memihak pada tentara Belanda. Data ini diperkuat berbagai foto perang kemerdekaan yang ada di arsip Belanda, yakni dalam situs gahetna.nl. Di sana jelas sekali terlihat fakta bahwa Pao An Tui dilatih oleh KNIL (tentara Belanda),’’ tegasnya.
Menurut Teguh, jika pada akhirnya PAT menjadi pro-Republik, itu terjadi ketika Belanda mulai terdesak di level diplomatik. Konsul Cina di Jakarta menyuplai informasi yang menjadi dasar bagi PAT untuk mengambil kebijakan politik.
 

 -----------------------------------------------------------------

Makin sadis jadinya penilaian gua....dan dari masa lalu tersebut....gua berhadapan dengan masa kini, gua sekarang berada di masa kini. Kekinian eh :) Hanya gegara pengalaman gua itu padahal gua pernah kok di tolongin ama Koko China, waktu menyeberangkan sepeda motor gua yang terhadang banjir di depan SMP 18. Doi lihat gua yang hanya diam dan ragu-ragu memilih jalan kehidupan hahahahaha, langsung doi turun dari sepeda motornya dan membantu sepeda motor gua sampai ke tempat yang kering. Juga gua punya teman satu geng, dari kaum yang sama. Baik kok dianya, malah dulu ingat belajar komputer pake komputernya dan sama-sama kepo nonton "Bandung Lautan Asmara" yang jadi kasus besar zaman itu di rumah saudaranya. Ingat ya kami belajar kelompok waktu itu hehehehe....dan ketika gua buka blog ini....dan membaca....

--------------------------------------------------------------------------    

KAMI ORANG TIONGHOA INDONESIA 
Sumber :  http://tionghua-indonesia.blogspot.co.id/2011/02/kami-orang-tionghuoa-indonesia.html

Kami datang belakangan , awalnya kami datang dalam kemiskinan,
Anda sudah tiba sejak Generasi nenek moyang anda .
Kami duduk dibawah terik matahari menunggu dagangan kami,
disaat anda meminta bagian anda untuk uang "keamanan"

Kami mengayuh sepeda berjualan bakpao
disaat anda sedang menikmati makanan kesukaan anda.

Kami menghitung berapa kuat kami bisa menanggung beban dan berapa yg bisa kami tabung,
disaat anda menghitung apa yang bisa anda beli dengan uang anda.

Kami berusaha dan mencari apa yang bisa kami jadikan uang,
ketika anda sedang mencari barang apa yang bisa dibeli dengan uang anda.

Kami berhubungan dengan orang-orang yg berpengaruh agar kami bisa lancar mencari makan,
ketika anda sedang menikmati hidangan makan malam anda dimeja.

Kami berani menanggung resiko atas pinjaman2 dengan bunga tinggi,
disaat anda sedang merasa berpuas diri akan penghasilan rutin anda

Kami rela makan nasi sekali sehari demi masa depan,
disaat anda menuntut makan 3 kali sehari.

Kami mengirit dan rela menggunakan pakaian ala kadarnya,
disaat anda menggunakan pakaian mewah buatan Perancang & Butik terkenal


SETELAH BERPULUH TAHUN BERLALU ....
Kami menikmati apa yang telah kami perjuangkan,

disaat anda mengumpat dan berkata " sialan, lu nguasain negara gueee "
Kami menikmati liburan setiap tahun ke luar negeri bersama keluarga
Untuk melihat indahnya alam ciptaan Tuhan,

disaat anda ribut akan kenaikan harga sembako.
Kami bersyukur atas hasil kerja keras kami,

disaat anda sedang sibuk mengutuki negeri ini dan berdemo anarkis merusak negeri ini.
Kami berjalan menyisir pantai, melihat tenggelamnya matahari ,
ketika anda melihat matahari tenggelam dari jendela tempat kerja anda.

Kami melakukan pesta syukuran keluarga karena ada anggota keluarga kami yang pergi menuntut ilmu ke Luar Negeri,
ketika anda sedang pusing memikirkan bagaimana menyekolahkan anak anda.

Kami menikmati dan bercerita tentang bagaimana indahnya hidup ini,
ketika anda bercerita tentang susah dan pahitnya hidup ini.

Kami berpikir besok mau makan apa,
ketika anda berpikir apa besok bisa makan.

Saat kami menikmati puncak kesuksesan,
anda menyalahkan kami atas kemiskinan anda.

Saat kami masuk ke pintu ruang pabrik kami,
anda datang minta bagian atas apa yang telah kami perjuangkan

Kami tahu sebagian dari anda menganggap kami hanya pendatang,
tapi kami tahu bagaimana membuat hidup ini menjadi lebih berarti,

kami telah tunjukan bagaimana kami berjuang lebih keras dalam hidup ini.
Kami tahu sebagian dari anda menanggap kami ini hanya numpang,

tapi kami telah tunjukan bahwa kami bukan penumpang gelap yang tak membayar,
kami telah tunjukan bahwa kami adalah juga pejuang yang gigih,

bahkan banyak dari kami juga telah ikut berjuang bahu membahu dengan para pejuang lain.
Kami ini adalah turunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit, tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan darah maupun air mata.

Tapi anda mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,
Banyak dari anda yang mengiri akan kesuksesan kami.

Bukan kami menjauhkan diri dari komunitas anda,
tapi karena kami hanya menjaga agar anak-anak kami lebih terjaga tingkah lakunya.

Kami bukannya sombong dan kami sama sekali tidaklah membenci anda,
tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,

" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "
Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini
Kami ini ditakdirkan lahir di Negeri ini , mencari hidup dan ingin mati di negeri ini.

Tapi sebagian dari anda membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .
Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami

Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran,
kami ini tidak meminta dengan gratis, kami membayar apa yang harus kami bayar,

KAMI KETURUNAN TIONGHOA, KAMI BANGGA
Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,
Takut diserbu dan kembali disakiti, Kami dihantui mimpi buruk ,

nyawa bisa hilang dan rumah pun bisa jadi abu,
kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.
 

 --------------------------------------------------

Kenapa yang ini gua caplok untuk memperpanjang tulisan gua, ya ternyata....usaha yang gua lakukan hari ini dibanding mereka ibarat skala peta 1 : 1.000. Gua ibarat masih ditahap awal perjalanan mereka, dan gua kerja....ya seperti hari ini, rada ngak fokus, sibuk nulis blog hehehehehehe. Oke deh :))

Terkesan panjang kan cerita gua diatas, padahal intinya tadi gua mau cerita blog yang gua temukan ini aja hahahahaha  "Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah harapan, esok adalah tujuan."





 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕