Siapkan Pantun
Turis Lokal (TL) ke Tanjung Pinang naik pesawat, sudah nahan kebelet dari Jakarta. Sampai disana langsung buru-buru nyari toilet. Pas mau masuk, eh dihalangin oleh penjaganya dengan *berpantun.
* "Wet et et et ... tunggu, tunggu", kata penjaganya.
Celana bukan sembarang celana
Celana panjang baju berdasi
Tak peduli awak darimana
Masuk toilet harus permisi
Turis Lokal (TL) ke Tanjung Pinang naik pesawat, sudah nahan kebelet dari Jakarta. Sampai disana langsung buru-buru nyari toilet. Pas mau masuk, eh dihalangin oleh penjaganya dengan *berpantun.
* "Wet et et et ... tunggu, tunggu", kata penjaganya.
Celana bukan sembarang celana
Celana panjang baju berdasi
Tak peduli awak darimana
Masuk toilet harus permisi
Beuuuuh. Lalu TL membalas :
Emas perak adalah harta
Mohon dijaga sepenuh hati
Saya menahan berak dari Jakarta
Tolong lah pinjam toilet barang sekali.
Penjaganya bilang "Wah, awak ni laaah..."
Zaitun bukan sembarang zaitun
Zaitun bulat seperti semangka
Pandai kali awak berpantun
Bolehlah pakai toilet sesukanya.
TL bergegas menuju toilet. Baru beberapa langkah, dia balik lagi ke penjaganya.
Zaitun bukan sembarang zaitun
Pulau kembang jauh disana
Lama sekali awak ngajak berpantun
Saya sudah berak di celana.
Emas perak adalah harta
Mohon dijaga sepenuh hati
Saya menahan berak dari Jakarta
Tolong lah pinjam toilet barang sekali.
Penjaganya bilang "Wah, awak ni laaah..."
Zaitun bukan sembarang zaitun
Zaitun bulat seperti semangka
Pandai kali awak berpantun
Bolehlah pakai toilet sesukanya.
TL bergegas menuju toilet. Baru beberapa langkah, dia balik lagi ke penjaganya.
Zaitun bukan sembarang zaitun
Pulau kembang jauh disana
Lama sekali awak ngajak berpantun
Saya sudah berak di celana.