Kalau masuk ke facebook dan belum berniat pasang status, fb sudah nanyain "Sedang memikirkan apa ?" So, jadinya gua suka menulis segala tetek bengek yang gua anggap menjadi pikiran gua saat itu, seringnya gua suka memikirkan dunia gua aja berikut orang-orang dekat yang mememuhi isi pikiran gua tersebut. Dan apesnya kejadian yang kurang menggenakkan atau hal yang jelek-jelek yang suka gua umbar ampe ke urat-uratnya di FB dan lebih-lebih gua juga tulis agak detil di blog goblog gua tercinta ini hehehehehe. Itu sih jeleknya saia eh gua, urusan hal yang jelek-jelek dan banyaknya jelek orang, suka gua tulis. Beg my pardon. Trainer gua dulu bilang sihhh, cerita/berita buruk itu kalau disampaikan oleh satu orang aja, lima orang bakal menyampaikan ke yang lain tapi kalau cerita/berita baik, disampaikan oleh satu orang, paling hanya 2 orang yang mau menyampaikan ke yang lain. Bad news is good news, bukan ??? Bukan ya, hahahahaha... Tapi lantaran gua bahasnya hanya "dunia"nya gua dengan orang-orang terdekat, dan cenderung lebih banyak cerita jeleknya dan segala kata-kata setajam silet...jadinya gua dianggap tukang bully. "Sudahkah anda membully hari ini ???" Aish....gua langsung merasa jantung gua berhenti berdetak dan napas gua rasanya sesak, dengan segala kelebaian airmata gua "menangis semalam" dengerin Audy nyanyi....
Menangis semalam by Audy
......................................
.....................................
tahukah kamu semalam
tadi aku menangis mengingatmu
mengenangmu mungkin hatiku terluka dalam
......................................
......................................
Akhirnya gua sukses menangis seember semalam hahahahaha. Mau lo ??? hehehehehe. Ngak segitu amir gua...Gua kalau dianggap tukang bully oleh yang bukan tukang bully. Awalnya gua santai beibeh, "lantaklah, apo dio nak cakap ajelah, nak besunggut, sile je." Dan pada akhirnya gua berontak, ceileeeee cendol ! Gua berontak dan berotak, hehehehehe. "Kejap ye, gua tekak kepala hotak nkow tu."
Buah mengkudu, buah kedondongJangan begitu, dong !
Buah kedekak, sayur pakis
Engkau tekak, gua tangkis
Dengan segala kerendahan hati, juga bukan untuk mempanjang masalah yang selepe tersebut. "Luas kaji karena membaca. Kalau ada silap kata, silap laku...mohon maaf. Tapi sebaiknya sebelum mentalak huahahahahahaha...baiknya sesama "tokoh masyarakat" di FB hehehehe, daripada menangis semalam, baiknya membaca semalam. Bukan begitu yak ???
-----------------------------------------------------------------------------
FENOMENA
CYBERBULLYING PADA REMAJA
(Studi Analisis Media Sosial Facebook)
Rifauddin,
M. (2016). Fenomena cyberbullying pada remaja. Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan
Khizanah Al-Hikmah
Cyberbullying merupakan istilah yang ditambahkan ke dalam kamus OED (Oxford English Dictionary) pada tahun 2010. Istilah ini merujuk kepada penggunaan teknologi informasi untuk menggertak orang dengan mengirim atau posting teks yang bersifat mengintimidasi atau mengancam. OED menunjukkan penggunaan pertama dari istilah ini pertama kali di Canberra pada tahun 1998, tetapi istilah ini sudah ada sebelumnya di
Artikel New York Times 1995 di mana banyak sarjana dan penulis Besley seorang Kanada yang meluncurkan website cyberbullying tahun 2013 dengan istilah coining.
Artikel New York Times 1995 di mana banyak sarjana dan penulis Besley seorang Kanada yang meluncurkan website cyberbullying tahun 2013 dengan istilah coining.
Willard
dalam jurnal Dina Satalina menyebutkan macam-macam jenis cyberbullying sebagai
berikut:
- Flaming (terbakar), yaitu mengirimkan pesan teks yang isinya merupakan kata-kata yang penuh amarah dan frontal. Istilah “flame” ini pun merujuk pada kata-kata di pesan yang berapi-api.
- Harassment (gangguan), pesan-pesan yang berisi gangguan pada email, sms, maupun pesan teks dijejaring sosial dilakukan secara terus menerus.
- Cyberstalking, mengganggu dan mencemarkan nama baik seseorang secara intens sehingga membuat ketakutan besar pada orang tersebut.
- Denigration (pencemaran nama baik), yaitu proses mengumbar keburukan seseorang di internet dengan maksud merusak reputasi dan nama baik orang tersebut.
- Impersonation (peniruan), berpura-pura menjadi orang lain dan mengirimkan pesan-pesan atau status yang tidak baik.
- Outing & Trickery, yaitu outing menyebarkan rahasia orang lain, atau foto-foto pribadi orang lain, sedangkan trickery (tipu daya): membujuk seseorang dengan tipu daya agar mendapatkan rahasia atau foto pribadi orang tersebut.
- Exclusion (pengeluaran): yaitu secara sengaja dan kejam mengeluarkan seseorang dari grup online.
……………………………………..
PERILAKU
BULLYING SISWA DITINJAU DARI PERSEPSI
POLA ASUH OTORITER DAN KEMAMPUAN BEREMPATI
Sri
Suparwi
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga, INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan
Istilah
bullying atau victimization (Olweus, 2003) digunakan ketika
seseorang secara terang-terangan melakukan tindakan negatif
terhadap satu orang atau sekelompok orang secara berulangkali.
Tindakan negatif yang dimaksud yaitu ketika seseorang secara sengaja
menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan terhadap orang
lain, berupa tindakan fisik, kata-kata, atau cara lain misalnya raut
wajah atau gerakan tubuh, menyebarkan rumor, dan mengeluarkan secara sengaja dari kelompok.
..................…………………………..
PELATIHAN MENINGKATKAN EMPATI MELALUI
PSIKOEDUKASI KEPADA PELAKU BULLYING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI BULLYING DI SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA
Herly Novita Sari, Poeti Joefiani, Ahmad
Gimmy Prathama Siswadi
Magister
Psikologi Profesi Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Menurut Olweus (2007) pengertian bullying
ialah ketika seseorang melakukan tindakan yang bersifat menyakiti orang
lain dan dilakukan secara berulang. Terdapat tiga unsur mendasar perilaku bullying,
yaitu: (1) Bersifat menyerang (agresif) dan negatif; (2) Dilakukan secara
berulang kali; dan (3) Adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang
terlibat. Bullying memiliki dua sub-tipe bullying, yaitu perilaku
secara langsung (Direct bullying), misalnya penyerangan secara fisik dan
perilaku secara tidak langsung (Indirect bullying), misalnya pengucilan
secara sosial. Faktor-faktor terjadinya bullying terdiri dari: (a)
Faktor Individu, (b) Faktor Keluarga, (c) Media Massa, (d) Faktor Pengaruh Teman
Kelompok, (e) Faktor Sekolah.
..................................................................
CYBERBULLYING PADA MEDIA SOSIAL
(Studi Analisis
Isi tentang Cyberbullying pada Remaja di Facebook)
Muhammad Alam
Akbar
Prahastiwi
Utari
Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Menurut Kowalski dan Limber (2007), ada
tiga hal yang membedakan tradisional bullying dengan cyberbullying.
Pertama, tradisional bullying merupakan tindakan yang dilakukan secara
langsung bertatap muka (face-to-face), namun cyberbullying tidak.
Pelaku menggunakan internet dan teknologi sebagai media, sehingga pelaku tidak
harus bertemu muka dengan korbannya dan pelaku juga tidak dapat melihat reaksi
emosi korban. Kedua, dalam cyberbullying, pelaku tidak dapat menyerang
secara fisik, namun lebih kepada psikis sang korban. Terakhir, tidak seperti
tradisional bullying, cyberbullying dapat muncul kapan saja dan
secara cepat dapat menyebarkan berita buruk mengenai korbannya dengan bantuan
teknologi internet.
…………………………….
KONFORMITAS DAN BULLYING PADA SISWA
Levianti, Jurnal
Psikologi Vol 6 No 1, Juni 2008
Menurut Sullivan (2000) (dalam Trevi,
2010), Bullying terbagi menjadi 2 bentuk yakni perilaku Bullying secara
fisik dan non-fisik. Bully-ing secara fisik contohnya menggigit menarik
rambut, memukul,
menendang, mengunci, dan mengin-timidasi korban diruangan atau dengan
mengitari, memelintir, menonjok, mendorong, mencakar, me-ludahi, mengancam, dan
merusak kepemilikan korban (Ong, 2003; Sullivan, 2000 dalam Trevi, 2010). Bullying
secara fisik mudah dilihat, jika ber-lebihan akan membuat pelaku menjadi
pembunuh. Bullying non-fisik terbagi menjadi dua, yaitu Bully-ing verbal
dan nonverbal. Bullying verbal con-tohnya panggilan yang meledek,
pemalakan, peme-rasan, mengancam atau intimidasi, menghasut, ber-kata jorok
pada korban, berkata menekan, menye-barluaskan kejelekan korban. Kemudian Bullying
Non-verbal, terbagi lagi menjadi langsung dan tidak langsung. Bullying non-verbal
langsung, contohnya gerakan (tangan, kaki, atau anggota badan lain) kasar atau
mengancam, menatap, muka mengancam, menggeram, hentakan mengancam, atau
menakuti. Bullying non-verbal tidak langsung, contohnya manipulasi
pertememanan, mengasing-kan, tidak mengikutsertakan, mengirim pesan meng-hasut,
curang, sembunyi-sembunyi. (Sullivan, 2000 dalam Trevi, 2010). Secara
keseluruhan, bullying secara fisik maupun non fisik dapat membuat
individu tertekan.
Kemudian Riauskina, Djuwita, dan
Soesetio (2005, dalam Trevi, 2010) juga mengelompokkan perilaku Bullying ke
dalam 5 kategori, yakni (1). Kontak fisik langsung (memukul, mendorong,
menggigit, menjambak, menendang, mengunci sese-orang dalam ruangan, mencubit,
mencakar, juga ter-masuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang
lain), (2). Kontak verbal langsung (mengancam, mempermalukan, merendahkan,
mengganggu, memberi panggilan nama (name-call-ing), sarkasme,
merendahkan (put-downs), mencela/ mengejek, mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip), (3). Perilaku non-verbal langsung (melihat dengan sinis,
menjulurkan lidah, menampilkan eks-presi muka yang merendahkan, mengejek, atau
me-ngancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal). (4).
Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahaba-tan sehingga menjadi retak, sengaja me-ngucilkan atau mengabaikan,
mengirimkan surat kaleng), (5). Pelecehan seksual (kadang dikategorikan
perilaku agresi fisik atau verbal).
........................................................
HUBUNGAN
ANTARA KONSEP DIRI DENGAN BULLYING
ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id, 2016, ISSN 2477-2674,
Bentuk-bentuk Bullying
Menurut Bauman
(2008), tipe-tipe bullying adalah sebagai berikut :
- Overt bullying (Intimidasi terbuka), meliputi bullying secara fisik dan secara verbal, misalnya dengan mendorong hingga jatuh, memukul, mendorong dengan kasar, memberi julukan nama, mengancam dan mengejek dengan tujuan untuk menyakiti.
- Indirect bullying (Intimidasi tidak langsung) meliputi agresi relasional, dimana bahaya yang ditimbulkan oleh pelaku bullying dengan cara menghancurkan hubungan-hubungan yang dimiliki oleh korban, termasuk upaya pengucilan, menyebarkan gosip, dan meminta pujian atau suatu tindakan tertentu dari kompensasi persahabatan. Bullying dengan cara tidak langsung sering dianggap tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan bullying secara fisik, dimaknakan sebagai cara bergurau antar teman saja. Padahal relational bullying lebih kuat terkait dengan distress emosional daripada bullying secara fisik. Bullying secara fisik akan semakin berkurang ketika siswa menjadi lebih dewasa tetapi bullying yang sifatnya merusak hubungan akan terus terjadi hingga usia dewasa.
- Cyberbullying (Intimidasi melalui dunia maya), seiring dengan perkembangan dibidang teknologi, siswa memiliki media baru untuk melakukan bullying, yaitu melalui sms, telepon maupun internet. Cyberbullying melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, seperti e-mail, telepon seluler dan peger, sms, website pribadi yang menghancurkan reputasi seseorang, survei di website pribadi yang merusak reputasi orang lain, yang dimaksudkan adalah untuk mendukung perilaku menyerang seseorang atau sekelompok orang, yang ditujukan untuk menyakiti orang lain, secara berulang-ulang kali.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan bentuk-bentuk bullying terdiri dari tiga yaitu Overt
bullying (intimidasi secara terbuka), Indirect bullying (intimidasi
secara tidak langsung) dan Cyberbullying (intimidasi memanfaatkan
teknologi) yang sering digunakan pada umumnya oleh pelaku bullying tersebu
Aspek-aspek Bullying
Rigby (2002)
mengemukakan empat aspek bullying antara lain yaitu :
- Bentuk fisik yaitu menendang, memukul, dan menganiaya orang yang dirasa mudah dikalahkan dan lemah secara fisik.
- Bentuk verbal yaitu menghina, menggosip, dan memberi nama ejekan pada korbannya.
- Bentuk isyarat tubuh yaitu mengancam dengan gerakan dan gertakkan
- Bentuk berkelompok yaitu membentuk koalisi dan membujuk orang untuk mengucilkan seseorang.
Berdasarkan uraian pada teori yang telah
dipaparkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek-aspek bullying yaitu
terdiri atas bentuk fisik, bentuk verbal, indirect (secara tidak
langsung),bentuk isyarat tubuh dan bentuk berkelompok.
---------------------------------------------
PERTANYAANNYA :
Sudahkah anda membulu hari ini ???
Sudah !!! Maicih level 16