Cerpen malam ini mengisahkan tentang Bunga (22 tahun), sengaja namanya disamarkan, agar tidak nampak apakah seperti Bunga Seroja, Mawar, Lili atau Melati. Kami sengaja merahasiakan identitasnya agar dia bisa golput tahun depan hahahahahahaha. Kidding ! Jika ada kesamaan cerita, nama atau apalah itu, bukanlah disengaja, itu sudah lumrah hehehehe. Cerita ini dapat ditonton diacara investigasi di Tipi Wan atau Tipi Wati, jika wajah Bunga (22 tahun) terlihat dikaburkan atau retak-retak, itu tandanya tipi anda harus dilem biru alias dilempar ganti yang baru. Berikut ini penuturan Bunga (22 tahun) dengan Mbak Kokom Surokom di siarkan langsung dari Warung Harian, Bulanan dan Tahunan, gosip center yang tajam setajam silet...........
Hampir 5 tahun lebih, dia mengingatkan saat terakhir gua dan dia ketemu. Banyak perubahan dari waktu yang 5 tahun tersebut, ternyata. Kami bicara seada-adanya, gua mendengarkan cerita keluarganya, pekerjaannya dan sekejap kisah dulu. Juga dia sempat mempertanyakan status "Nyonya Meneer" gua, hanya Nyonya Meneer yang sanggup berdiri dari sejak tahun 1919 Hehehehehe. Cerita-cerita ringan mengalir..., nasi goreng dan teh es pesanan gua datang begitu juga pesanannya kopi es sama roti bakar. Sebenarnya terakhir jumpa tahun 2010 dulu, dia dalam kondisi sangat marah dan benci setengah mampus sama gua. Namanya pertemanan, terkadang terpaut dan ada kalanya terpisah karena masalah "gua suka seenaknya" kaleee. Soalnya sebelum gua ketemu teman lama ini, siang tadi gua sempat koment di status teman. Mulut gua juga sih kadang ngak berbandrol, tapi mau gimana lagi. Lagipula karena gua merasa dia teman dan ada keluarga dekatnya menjumpai gua, khusus untuk...., RHS lah itu. Gua sudah yakin dan percaya, untuk komentar gua yang satu itu akan membawa efek gua akan didelete dari pertemanan. Kiranya betul :) Baguslah.....gua mesti ngomong blak-blakan aja walaupun dimedsos dibaca semua orang, karena diomongin empat mata atau telpon-telpon, juga ngak mempan. Kenapa gua harus repot-repot ngurusin orang kan ??? Keluarga sedarah, bukan....cuma teman. Tapi gua ingat dia adalah orang yang menelpon gua saat dulu gua down tahun 2001. Malam itu dia cuma menelpon gua, hanya menanyakan kabar, apakah gua baik-baik saja, karena katanya dia mimpi gua lagi sedihhh gitu. Padahal saat itu gua betul-betul down, hampir semaput. Dan tarrrraaaa, ternyata disitulah gua merasa hidup lagi. Ceileeeee....sumpah, gua seperti diingatkan oleh-NYA melalui dia.
Dan kini...ketika dia sering merasa down, baca status-statusnya yang itu-itu aja, ngak bersemangat, menyalahkan semuanya serta merasa paling tersiksa se-Indonesia Raya, gua suka sok-sok menasehatinya, dan yakin pasti tahu ujung-ujungnya semua sia-sia. Tapi ternyata gua disupport orang dekatnya untuk membuat dia menyadari bahwa dia betul-betul orang beruntung. Dulu cita-citanya dapat kerja aja jadilah....doanya dikabulin dapat kerja, dulu dia ingin jadi PNS... tarraa, Yang Diatas mengabulkan..Ketika doi semak dan pengen pindah dari A ke B, tarrrraaaa....Tuhan pun mengabulkan. Dari semua permintaan yang dikabulkan itu, malah jadi salah orang semua, bukan salah dia. Hhhhhh...yasudahlah. Kalau hari ini gua langsung ngomong NGAK BERSYUKUR dan telah didelete dari pertemanan. Gua udah yakin pasti itu akan gua terima :))
"Ndeeeh darma, sok bana ko mah, bia ajolah. Urusin ajalah masalahmu....." Jeng kelin suka memperingatkan gua tentang kengototan gua pengen dia berubah. Sebenarnya kalau urusan Jeng Kelin...si A..., Si B atau Si C.....sebodo amat. Gua ngak ambil pusing hehehehehehe....malah gua mungkin ngak akan sempat ngurusin urusan gua, kalau tahun 2001 gua hanya tinggal nama.
.........
Hujan malam ini menyisakan cerita malam ini, dan cerpen inipun selesai gua ketik diantara keinginan untuk menyelesaikan pr gua malam ini. Demikian cerpen malam ini.... Met malam