Sunday, July 3, 2016

Mengajar itu Bukan Sekedar Stand Up Comedy

Mengajar itu Bukan Sekedar Stand Up Comedy


Baiklah anak-anak....perkenalkan nama saya Bu Darma..., di rumah saya dipanggil Darmayangtaktersentuh, teman-teman memanggil saya Darmagadisunyu-unyupelangibiru-birugalau-galauragu-ragu, bos saia memanggil Darmacewekjutekyangselalutersakitidisinirasanyasakitbanget dan teman segeng jalan kaki memanggil saya darmadiayangselaluminumkopicampurgulayangrasanyaenakkaleee....Okeeeehhh...saia terlahir didunia tanpa dosa dan oleh ortu saya langsung saya diberi nama, dikasih warga negara, dilekatkan agama dan dimasukkan SD. Pokoknya ortu saya berjasa dalam memberi identitas awal saya...Jika kamu ragu tentang agamamu padahal kita sama, kenapa ngak lari ke pantai dan pindah agama atau pindah sekolah...atau kenapa ngak kamu pecahkan saja gelasnya ...dan mengadu ke polisi dengan aduan tindak pidana pencubitan hehehehehe.
Mengajar itu bukan sekedar stand up comedy, berharap murid ger-ger an mulu.....kapan gelas kosong itu diisi, biar tahu menuntut ilmu itu wajib tapi ngak wajib pintar. So, kenapa ngak berhenti aja saat kelas III SD, saat sudah bisa baca bobo dan menulis "ini mama, ini papa, itu mamnya dia, itu papanya..." 
Gua dulu mengajar bahasa, khususnya bahasa Inggris....gua mengajar untuk pelajaran tersebut untuk siswa Kelas III ampe VI, jujur ayam....ngak semua murid kotak-kotak atau bulat semua....., dan ngak semua seencer air atau sepadat es...... 
Hal yang menyenangkan adalah jika mengajar murid-murid seencer air..., diterangin sekali atau dua kali, udah ngerti....jadi energi suara dan gerak tangan di papan tulis lumayan hemat serta muka tetap kencang dan perawatan salon kemarin ngak terganggu, muka awetttt muda hehehehe....
Tapi jika mengajar murid rada-rada sepadat es batu, butuh waktu ekstra mencairkan esnya...., itu kalau cairnya cepat dengan panas hanya 18 derajat celcius tapi kalau ampe berulang-ulang ampe suhu mirip cuaca sekarang 36-38 derajat celcius...gelap dunia hahahahahahaha.....Panas udara dan panas hati..."anak siapa sih ini, bego amat !" 
Ngaklah...gua mana sampai hati sampai mengatai hal tersebut langsung di depan murid-murid gua tapi dalam hati sih iyaaa....Kamu jangan kira mengajar 30-40 siswa itu pekerjaan gampang, itu tantangan. Apalagi mengajarkan Bahasa Inggris yang bukan bahasa Ibu...bayangin gua mengajarkan Bahasa Kalbu hehehehe. Just kidding :))
Harap disadari pemirsah....., murid selevel anak SD yang gua ajar, udah bisa tahu mana guru yang bisa diajak main-main alias ngak dipeduliin dan mana guru yang harus diperhatikan betul pelajarannnya...
Dan sebagai guru baru, gua diharapkan sebagai guru yang bisa diajak main-main, ribut mulu..dan rata-rata tukang ributnya itu-itu juga orangnya.....kalau yang lain, diperintah hanya...."harap tenang..., kerjakan tugasnya...", langsung patuh. Ajaran dari rumahnya alias didikan ortunya kaleee...atau ortunya udah browsing arti belajar dari kamus Bahasa Indonesia kaleee...

--------------------------------------------------------
ajar n petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut);berguru kepalang -- , bagai bunga kembang tak jadi, pb ilmu yang dituntut secara tidak sempurna, tidak akan berfaedah;
belajar /bel·a·jar /v 1 berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu: adik ~ membaca; 2 berlatih: ia sedang ~ mengetik; murid-murid itu sedang ~ karate; 3 berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman;~ jarak jauh Dik cara belajar-mengajar yang menggunakan media televisi, radio, kaset, modul, dan sebagainya, pengajar dan pelajar tidak bertatap muka langsung; ~ tuntas Dik pendidikan (pengajaran) yang dilakukan secara menyeluruh hingga siswa berhasil;

membelajarkan/mem·bel·a·jar·kan/ v menjadikan bahan atau kegiatan belajar;

pembelajar/pem·bel·a·jar/ n orang yang mempelajari;

pembelajaran/pem·bel·a·jar·an/ n proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar;

pemelajaran/pe·mel·a·jar·an/ n proses, cara, perbuatan mempelajari;

mengajar/meng·a·jar/ v memberi pelajaran: guru ~ murid matematika; 2 melatih: ia ~ berenang; Kakak ~ menari; 3 memarahi (memukuli, menghukum, dan sebagainya) supaya jera;

mengajari /meng·a·jari /v 1 mengajar kepada: guru ~ siswa berbaris; ayah ~ adik naik sepeda;

mengajarkan /meng·a·jar·kan /v memberikan pelajaran kepada: dia yang ~ Sejarah kepada kami;

terpelajar/ter·pel·a·jar/ v telah mendapat pelajaran (di sekolah): perbuatan demikian itu tidak pantas dilakukan oleh orang ~;

keterpelajaran/ke·ter·pel·a·jar·an/ n hal terpelajar;

ajaran/ajar·an/ n segala sesuatu yang diajarkan; nasihat; petuah; petunjuk: ia senantiasa memegang teguh ~ orang tuanya; paham: ~ terlarang;

pelajar/pel·a·jar/ n anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa;
--------------------------------------------


Belajar itu wajib tapi ngak wajib pintar amat, seperti arti kata....belajar /bel·a·jar /v 1 berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu..., jadi kalau menurut yey sholat dhuha ngak wajib diikuti, Bahasa Inggris juga kaleeee...soale sepanjang dari pasar di Pekanbaru ampe rumah gua, umumnya menggunakan Bahasa Indonesia semua... dan sia-sia juga kan Belajar Bahasa Inggris....tapi kalau niatnya "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu", lain cerita, lain makna dan pasti siswa gua semua dulu pada patuh semua hehehehehe....Dan juga kemarin liat status mantan pelajar yang sekarang jadi "Pahlawan dengan Jasa..." menyudutkan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" dengan membeberkan moral guru-guru dari guru cabul sampe guru killer..." Setahu gua kalau soal cabul mencabul, dari zaman batu, pemeran tukang cabul macam-macam..., selevel ahli agama aja bisa terpeleset. Dan untuk tindakan tersebut terlebih guru, hal tersebut bukanlah tindakan terpuji dan gua juga pasti mengecamnya. Kalau mau dilebar-lebarin, gua cuma bilang aja..."pastikan anak elu baik, ngak hiperatif...sana mari sana mari buat ribut, disuruh keluar kelas supaya bebas ribut diluar kelas, ngak mau...Maunya di dalam kelas, tapi ampunnnn gaya preman terminal udah pindah ke bangku belakang...Kalau ngak mau memperhatikan pelajaran tapi seencer air, no problemo.....tapi kalau sepadat es batu, kalau ngak bisa di bina..., dibinasakan..."Yak kamu yang ribut dibelakang, silahkan keluar kelas daripada menganggu temanmu yang lagi belajar...."

Mengajar itu tidak selucu Stand Up Comedy.....Hal yang lucunya.....kamu adalah awal pendidikan anakmu...terlahir didunia tanpa dosa dan diberi nama, dikasih warga negara, dilekatkan agama dan dberi pendidikan awal mengenal dunia serta dimasukkan sekolah.......
Gua yakin anakmu yang tidak tersentuh itu akan menjadi penari balet ternama, soalnya kalau masuk sekolah militer selevel Marinir....

 -------------------------------------------------------------------
 http://www.merdeka.com/peristiwa/kerasnya-pendidikan-marinir-tni-al-cuma-untuk-mental-baja.html

Sejak dulu Korps Marinir TNI Angkatan Laut selalu jadi andalan. Mereka berada di garis depan, merebut pantai yang dikuasai musuh. Menusuk dari laut sebagai ujung tombak operasi amfibi.

Marinir juga bisa bergerak dalam satuan kecil. Menyusup jauh ke garis belakang musuh untuk melakukan sabotase. Sersan Usman dan Kopral Harun sebagian di antaranya. Saat masih bernama Korps Komando Operasi mereka tergabung dalam operasi Dwikora. Menyusup ke Singapura dan meledakkan pusat bisnis MacDonalds.

Prajurit tangguh dibentuk lewat latihan keras. Marinir jelas bukan untuk mereka yang lemah dan bermental tempe.

Dalam website Marinir TNI AL dijelaskan bagaimana sulitnya bergabung dengan Korps Baret Ungu ini. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Seseorang yang berminat dan bercita-cita menjadi Marinir harus melewati beberapa tahap pendidikan dan seleksi yang ketat dan cukup berat.

"Bagi yang bermental baja dan menganggap Marinir sebagai pilihan kata hati maka mereka akan maju terus menghadapi semua tahap pendidikan. Namun bagi mereka yang tidak siap, Korps Marinir akan mengembalikan mereka kembali ke masyarakat."
---------------------------------------------------------------------

Oh..ya lupa, siswa-siswa sekolah yang gua ajar bukan dipersiapkan untuk ikut wajib militer hehehehe, soale masih tingkat dasar teramat dasar, SD eh....tapi kalau dari dasar, dikit-dikit ortunya yang merasa paling ter- ama anaknya....alias paling terlalu, yaaaa...buat sekolah aja ndiri dan gua pasti  dulu juga dengan sukarela menyerahkan tongkat estafet untuk mendidik anaknya ke ortunya....
Bagaimana jadinya tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, pasti bakalan ngak nyampe-nyampe...soale sibuk nuntut gurunya ke pengadilan eh....atau jangan-jangan salah kaprah menganggap anaknya seperti porselen China... Kalau begitu, kenapa ngak dimuseumkan aja anaknya di rumah, dipajang di bofet rumah.... Terakhir, guru itu ngak gila amat main cubit/pukul, kalau anakmu baik dan tidak semada murid gua dulu....

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕