Kebiasaan pernikahan di rayakan di hari Minggu, untuk mengikuti hari libur umumnya. Orang yang paling gua kagumi kalau pesta pernikahan adalah Mak Andam alias perias penganten. Beliau mempercantik dan membuat pengantin yang tadinya wew.... jadi WOW, tadinya WOW jadi WHOAAA dengan bintang-bintang diatas kepala, makin bercahaya atau yang biasa-biasa aja menjadi luarrrr biasa. Diam-diam gua suka melihat dandanan para Mak Andam yang bersahaja dengan dandan yang terkesan sederhana tapi istimewa, gimana gambarannya itu ya hehehehe....Kemarin baru gua dengar salah seorang Mak Andam yang gua kenal sejak kecil meninggal dunia. Tante, begitu gua memanggilnya, bukan kerabat dekat tapi pernah tetanggaan dulu. Orangnya cantik, kulit putih dan rada imut.....tapi namanya Mak Andam pernikahan tradisional, pastilah sedikit banyak bersentuhan dengan mistik-mistik gitu, dari pertanda rangkaian bunga di kepala pengantin wanita yang jatuh sampai pelaminan yang ngak ada angin tiba-tiba roboh...., si Tante pernah bercerita pengalamannya saat merias adik gua dulu tentang "gangguan" menjelang pernikahan. Dan seperti Mak
Andam lain yang pernah gua kenal juga, si Tante juga ngak akan ada saat pesta berlangsung, dia datang saat jam-jam ganti pakaian adat lain lagi dan selesai itu pergi bahkan ada Mak Andam kenalan teman gua yang ngak bakal mau berfoto sama pengantin yang diriasnya. Juga kalau ngak salah zaman gua kecil ada seorang Mbah, dekat rumah gua, yang udah lama meninggal dan rumahnya juga udah dijual ke orang lain. beliau berprofesi sebagai Mak Andam tapi khusus adat jawa tengah aja. Saat zaman SD, gua pernah beberapa kali di suruh mencari ubannya dan kalau ama gua sihhh si Mbah ngak cerewet. Dia duduk diatas kursi rotan dan gua berdiri dan duduk di sandaran kursi, beliau cerita ngalor ngidul sampai terkantuk-kantuk dan gua seenak perut memegangi kepala si Mbah terkadang kalau lagi bosan, gua suka mainin rambutnya yang lumayan panjang melebihi punggung dan setelah itu mencari uban kembali hehehehehe.....
Dan back to Mak Andam alias si Tante, kemarin baru gua tahu bahwa si Tante udah meninggal. Alfatiha....Mungkin kekaguman gua terhadap profesi Mak Andam, salah satunya dari hasil karya si Tante. Walau cerita-cerita mistik tentang kehidupan rumah tangganya, buat beberapa perempuan sewot malah melabraknya.
------------------------
TRADISI
PERNIKAHAN ADAT MELAYU KEPULAUAN RIAU
Sumber : http://arigentser29serasan.blogspot.co.id/2013/11/tradisi-pernikahan-adat-melayu.html
Berandam pada
hakikatnya adalah membersihkan lahiriah untuk menuju kebersihan batiniah.
Berandam dilakukan oleh tukang andam. Di Tanjungpinang tukang andam tidak hanya
dari kaum perempuan, namun ada juga tukang andam laki-laki. Orang-orang yang
menjadi tukang andam umumnya mempunyai kepandaian yang dipusakai secara turun
temurun, atau bisa juga dari menuntut
dengan tukang andam terdahulu.Ungkapan adat
dalam berandam :
Adat berandam
disebut orang
Membuang segala yang kotor
Membuang segala yang buruk
Membuang segala yang sial
Membuang segala pemali
Membuang segala pembenci
Agar seri naik ke muka
Agar tuah naik ke kepala
Agar cahaya melekat di dada.
Peralatan dan bahan-bahan yang
digunakan untuk berandam, serta perlambang yang terkandung di dalamnya :
1. tempat
duduk calon pengantin, pondasi kehidupan
2. kain
songket atau sejenisnya, menghimpun yang berserak dan menampung segala
permasalahan yang lalu, sekarang, dan masa depan.
3. kain
putih, ketulusan, kesucian, dan kebersihan hati.
4. lilin
berkaki, penerang hati
5. pisau
lipat, gunting, dan sikat, pembersih jasmani maupun rohani
6. benaang
tukal, mempererat silaturahmi
7. beras
kunyit, beretih padi dan beras basuh, tepuk tepung tawar, pemberkah hidup.
8. kelapa
yang dibuang kulit, kesuburan dan cita-cita
9. padi,
rezeki
10. talam
tembaga yang berkaki, keutuhan rumah tangga
11. seperangkat
alat belangi, penegap semangat hidup.
12. tepak
bara, rasa cinta sesama.
13. air
limau purut, pembuang kotoran hati
14. penepuk
tepung tawar, ucapan tahniah.
Pelaksanaan
berandam dimulai dengan mendudukkan calon pengantin pada alas tempat duduk yang
dibuat dari kain songket atau sejenisnya yang dilipat sebesar ukuran pengantin
bersila. Calon pengantin perempuan memakai kain sarung pelekat atau sejenisnya
serta tidak memakai baju (berkemban). Selanjutnya barulah tepak bara
dihidupkan, lilin dinyalakan dan semua peralatan berandam diletakkan di hadapan
calon pengantin yang akan diandam.
Untuk
langkah awalnya mak andam memulaikannya dengan menabur beras kunyit, di pakai kain putih, di tepuk tepung tawar
untuk 3 orang ( keluarga terdekat membaca doa selamat ). Leher dikalungkan
dengan benang tukal, yang dilanjutkan dengan mencukur rambut/bulu diatas kening
(dahi).kedua pelipis dan bulu roma , mulai dari wajah , tangan hingga kaki (
bulu di daerah sendi-sendi ) setelah itu keseluruhan badan yang di anggap perlu.
Kemudian dilanjutkan dengan memperelok
alis mata , kumis dan ada juga yang sampai mengasah atau membersihkan gigi
calon pengantin.
Apabila
telah selesai pelaksanaannya, kain pengalas tempat duduk, bulu dan roma yang
jatuh dikumpul dan dibungkus serta diserahkan kepada masing-masing pihak calon
pengantin. Setelah itu barulah calon pengantin didudukan di kursi dan mak andam
pun mulailah melakukan meremas rambut dengan air limau purut dan berlangi. Hal
ini berujuan agar kotoran di seluruh badan menjadi bersih dan badan berbau
harum. Setelah beberapa menit kemudian lalu dibilas dengan air bersih dan
diteruskan dengan mandi biasa. Setelah kegiatan itu calon pengantin dipakaikan
baju kurung lengkap seperti sebelum berandam.
Kebiasaan
yang tidak pernah dilupakan mak andam sewaktu akan mulai pencukuran/menggunting
rambut ialah membaca mantra/jampi-jampi. Setiap mak andam memunyai
mantra/jampinya masing-masing. Diantara jampi-jampi tersebut ada yang bunyinya
sebagai berikut :
Bismillahirahmanirrahim
Limau
manis limau setawa
Bedak
langir pembuang sial
Aku
mencukur kaki rambut si dare
Bertambah
cantek sri naek muke
Ku
semangat , ....
Cantik
mulai hendak dipakai
Cantik
molek dipandang mate
Berkat
aku yang memakaikan sri muke,
kasihlah
orang melihatnye
Berkat
doa laillahaillallah... “
Kalau
calon pengantin perempuan lagi berhalangan, rambut yang dicukur dikumpulkan
dulu, kemudian harus dimandikan bersama-sama di saat calon pengantin mandi
hadas besar.