Monday, February 8, 2016

Tak Selibur Dulu



http://www.intelijen.co.id/bisik-bisik-takut-intel-saat-bicara-jelek-soal-soeharto/

Dulu di zaman Orde Baru, membicarakan hal buruk soal Presiden Soeharto dan keluarganya selalu harus bisik-bisik. Jika ada yang bicara terlalu keras, biasanya ada yang menegur. Menyuruh agar bisik-bisik saja.
“Entahlah, kalau dulu itu katanya banyak intel. Takut bicara jelek soal Presiden. Kalau ada yang keras-keras biasanya dibilangin. Huuuss, jangan keras-keras nanti terdengar petugas. Biasanya orang tua yang mengingatkan. Kalau sekarang sepertinya bebas mau omong apa saja soal presiden,” kata Saiful (60), seorang pensiunan PNS.
Saiful menambahkan dulu tabu bicara jelek soal presiden. Walau kebenaran intel yang berkeliaran itu belum tentu benar.
“Yang hidup tahun 80an pasti merasakan juga. Bisik-bisik saja jika bicara buruk soal Pak Harto,” katanya.
Di era Presiden Soeharto, munculah Petisi 50. Mereka berisikan tokoh-tokoh yang merasa Soeharto terlalu otoriter. Anggota Petisi 50 di antaranya Jenderal Hoegeng, Letjen Ali Sadikin, Letjen Kemal Idris, Mohamad Natsir, Jenderal AH Nasution dan Burhanudin Harahap.
Soeharto selalu menganggap kritik terhadap dirinya sebagai serangan terhadap Pancasila. Tak setuju dengan Soeharto berarti anti-Pancasila. Inilah yang coba dikritisi oleh Petisi 50. Soeharto bukanlah manifesto Pancasila. Mengkritik Soeharto bukan berarti tak setuju asas tunggal Pancasila saat itu. Petisi 50 bersuara lantang melawan penguasa Orde Baru itu.
Soeharto mengambil langkah keras terhadap para tokoh Petisi 50. Usaha mereka dihambat, tak boleh bicara di media atau di tempat umum. Dicekal ke luar negeri. Jenderal Hoegeng sampai dilarang menghadiri HUT Bhayangkara. Langkah mereka benar-benar dimatikan.

----------------------------------------------------------

Emang lu bisa ngatain si plangak plengok, presiden kecebong, jokodok......pada masa "piye enak zaman ku tohhhh ????".......Lu hanya punya satu TV, tiap tanggal 8 Juni akan tayang acara sungkeman dan potong tumpeng  karena perayaan ultah beliau, gua rela nunggu acara temu wicara beliau dengan petani-petani dalam cara "Dari desa ke Desa" atau "Kelompencapir" demi nonton film barat yang udah ditunggu-tunggu sambil nahan ngantuk. :(
Dalam acara "Desa ke Desa" tersebut dengan senyumnya yang khas, ia bakal menjawab lugas pertanyaan para petani....."di desa kami saat ini Pak sedang bla..bla...bla...."
Dan The Smiling General akan menjawab dengan lugas, lancar dan tanpa hambatan...., tau deh pertanyaan dan jawaban udah diarahin sebelumnya, emang ada yang berani nanya macam-macam. 
"Perkenalkan nama saia bla bla bla.., saia petani dari desa bla-bla-bla...Pertanyaan saia untuk bapak Presiden, Apa betul gosipnya bahwa Bu Tien pernah nyuruh mobil tinja untuk nyemprot rumah artis Rahayu Effendi ?"
Baahhhhhhh......gua rela nunggu beberapa tahun lagilah, pokoknya ganti presidenlah...., baru gua berani bertanya model gituan....Hhhhhhhhhh, sama siapa ??? Sama beliau langsung ??? Lu jangan gitu dong, beliau gitu-gitu berjasa besar, mantan presiden dan gua.....gua...gua....nunggu beliau wafat, baru berani nanya kabar beritanya ke Mbah gooogle hehehehehe.....#sayatakutbeneran......
Beliau punya karisma yang kuat dan alumni menteri beliau pernah jadi orang nomor satu seperti......dan beberapa menterinya juga masih eksis ampe kini, ya...kalau ngak sebagai pengamat politik sepuh nan handal atau pimpinan partai. Bayangkan sekuat apa beliau, 32 tahun beliau jadi presiden baru orang berani mengobok-oboknya, kalau sekarang 1 atau 2 tahun aja....pengen dijatuhin. Betul sih kata elu, ntah gua yang democrazy entah elu yang democrazy....?? Kampanye udah, Pemilu udah, jelek-jelekin udah, ya menang udah, yang kalah tahu.....tapi pengen goyang dumang mulu....digoyang kiri...digoyang kanan. 
Ntar saat imlek baru tahu...., seluruh kota udah berwarna merah dengan lampion dan bukan punya sendiri. Itu tanah bukan dirampas lho, sukarela jual tanah ke mereka. Mereka.....ya beli dan bekerja keras lagi dan lagi. Dan ogah bahas pilpres atau pilkada lagi soalnya udah lewat dan mereka kerja lagi dan lagi, elu dan gua ???? masih bahas kodok, masih bahas macan, masih bahas kok putih seragam sekarang ??? (Takut kalee si Jeng jabatan lakinya yang Mahameru disamain ama seragam anak magang hahahahahaha). Lha putih hitam itu kalau ngak seragam anak magang..., paling seragam mahasiswa mau ujian heheheehehehe...."dont Judge the book by its cover." 
 Dasar presiden kecebong ! Acara dari Desa ke Desa adalah pencitraan, bla bla bla...............pake emotion ketok kepala.
Awas lho, dijemput malam heheheheehe ???? Kalau elu di zaman Piye kabare ??? enak toh zamanku.......
Cece dan Koko, Gong Xi Fa cai, uennnnaaaakkkk tenan, libure. Hehehehe.....Hanya dizaman beliau Siti Hoendari atau Ali Baba itu bernama Arab yang disukai di Indonesia tapi asli-seaslinya orang China. Hooaaaammmmm ngantuk cerita masa 32 tahun, bisa berhari-hari menceritakan masa kecilku :))))  


 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕