Sunday, February 14, 2016

Parhuta-huta

Melihat selintas drama-drama Turki yang ditayangkan di salah satu stasiun TV swasta, saia teringat sebuah cerita yang saia alami dengan orang Turki. Dulu saat dulu, saia selalu mengganggap orang yang modern itu adalah orang bule, tinggi, besar, berkulit butih. Pokoknya orang baratlah, kalau istilah saia dulu. Nah kebetulan saia berkesempatan menjalankan ibadah, otomatis segala jenis bangsa tuplek plek mengisi Masjidil Haram di Mekah ataupun Mesjid Nabawi di Madinah. Nah melihat orang Turki yang emang perawakan dan wajahnya mirip orang bule dan untuk lebih menandakan emang tuh bule berasal dari Turki, liat aja warna seragamnya yang berwarna abu-abu dengan lambang bendera turki di dada mereka. Bendera berwarna merah dan tanda bulan sabit dan bintang putih. Dan ada tulisan dibawah logo benderanya...Turkey. Bersyukurnya jadi orang Asia adalah saat masuk Lift...bisa muat banyak tapi kalau orang Turki...., 5 orang tuh aja masuk lift, liftnya udah memberikan tanda kelebihan beban.....
Saat naik tangga eskalator di Masjidil Haram, saia melihat 4 orang perempuan Turki kayaknya berniat menaiki tangga eskalator tapi salah satu dari mereka kayak takut banget..nget.....pasti kalimatnya sama dengan yang kuucapkan saat membawa salah satu famili yang dari kampung naik tangga eskalator di Suzuya dulu.
"Mari sini bou, biar dipegangkan...."
Bou itu adalah panggilan adik perempuan dari pihak Ayah. Tapi Bou-ku itu ngak mau naik, mukanya menegang, ketakutan dan ketika ditarik paksa lantas menjerit dan mengamuk hampir jatuh. Dan tragisnya bou-ku itu nangis sejadi-jadinya. Nangisnya sih ngak seberapa, maluuuuunya itu. Orang-orang pada liatin hehehehe. Akhirnya ngak jadi belanja dilantai atas berhubung Bou-ku itu nangis dan ketakutan naik tangga eskalator. 
Nah balik cerita ke 4 orang Turki yang berniat naik tangga eskalator itu, salah satunya ketakutaan mirip bou-ku dulu saat naik tangga eskalator tapi ngak nangis. Berhubung aku juga mau naik, keempat wanita Turki itu mempersilahkan saia dan ibu saia naik tangga eskalator dan mereka masih sibuk bicara sama temannya yang ketakutan, saia sih ngak ngerti bahasa Turki tapi kalau dilihat dari gerak mereka terhadap temannya yang ketakutan naik tangga eskalator itu seolah-olah bisa diterjemahkan begini...
"Ayoklah naik..ngak apa-apa do..., kita ke atas memang harus naik ini..." 
Temannya yang ketakutannya itu menjawab....."eeeeh ngak do...aku ngak mau...aku takut..."
"Tak apa-apa do, biar dipegangi..." kata salah satu teman mereka sambil mengambil tangan temannya yang ketakutan tersebut.
Si penakut itu melepaskan tangannya dari genggaman temannya..."Ngak do...aku ngak mau naik,. bodoh kau ma.,..aku takut....."
"Isssh anak setan ni ya....naik ajalah, ndak apa-apa naiknya...bodoh dang..." kata salah satu dari mereka yang terkesan kurang sabar dari tadi.
Akhirnya ketiga wanita tersebut menarik paksa si penakut itu dan berhasil naik tangga eskalator.......dan buuummmmm..., terdengar bunyi nangka atau cempedak masak jatuh. Atau seperti karung beras jatuh. Aku menoleh ke belakang. Keempat-empat wanita Turki itu jatuh berhimpitan di lantai soale si penakut menarik paksa tangannya untuk turun.....pastilah.....Seperti bou-ku dulu
Isssh ternyata ada juga bule parhuta-huta hian model bou-ku. Sejak itu aku baru tahu ternyata di Turki ada juga orang kampung hehehehehe. Sok merasa kota mah kau, darma !
  

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕