Sunday, November 22, 2015

Salam 68


Diberanda FB berita yang lagi hangat di Pekanbaru adalah kerusuhan.....





Seratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar buat rusuh di Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa dengan panitia Kongres HMI di Pekanbaru yang tak mengakomodasi mereka. Ratusan HMI asal Makassar ini, Sabtu (21/11/2015) malam ini pukul 19.00 WIB, memblokir jalan protokol Sudirman Pekanbaru.  Persisnya di depan Gedung Olahraga Gelanggang Remaja Riau. Akibat aksi demo mereka, ruas jalan Sudirman macet total. Dari arah Bandara SSK menuju kawasan pusat kota mereka blokir. Anehnya, sudah satu jam mereka memblokir jalan dan merusak fasilias publik, tak ada satupun aparat keamanan yang datang. Situasi di depan pelaksanaan kongres masih mencekam
 
Sumber : http://news.detik.com/berita/3077163/kecewa-dengan-panitia-kongres-hmi-makassar-buat-rusuh-di-pekanbaru 

Karena antena saia frekuensinya hanya mencapai seputaran Pekanbaru, kalau sudah model begini sampai saia baca di status seorang teman di FB yang menulis saat kerusuhan ada teriakan "tumpahan darah di Bumi Lancang Kuning."
Ngak mau menyamakan dengan peristiwa Paris kemarin yang saia baca di salah satu status pesohor dunia dengan tulisan "We Are All Immigrants‼ We all bleed the same color......We are all ONE Pray For Peace!"

Seolah-olah sudah memastikan tersangkanya orang luar alias imigran. Eh ternyata statusnya berlaku di Bumi Lancang Kuning ini, "imigran lokal" terang-terangan buat ulah pake bendera Mahasiswa...Islam. Apakah karena ada kata-kata "Lancang" makanya "imigran lokal" ini lancang kaleee di daerah orang. Atau orang luar yang memang buta di Pekanbaru ini, siapa saja penghuninya selain mahasiswa ??? Ibarat kata ni ya..."dimana bumi di pijak, di situ langit dijunjung" 
Jangan pulak, "dimana bumi lancang kuning itu dipijak-pijak." Woiiii....
Berhubung kerusuhan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh HMI untuk masyarakat Kota Pekanbaru (mirissss ama Islam yang dipake) maka saia mencoba menghubungkan titik-titik aja, ibarat kata hanya mengHIMPUN saja, let's see :

Berhubung kejadiannya di Pekanbaru dengan slogan Kotaku, Kotamu dan Kota Kita "Bertuah", mempunyai motto: Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman, dan Harmonis. Jadi "imigran lokal" ini seharusnya menjadikan sebagai kota-nya juga. Orang Pekanbaru sangat welcome sama para "imigran lokal", contohnya saia yang asli Sumut dan sempat ketar-ketir zaman mahasiswa dulu sekitar tahun 1998 an seiring reformasi, salah satu tokoh Riau, Tabrani Rab menyerukan "Riau Merdeka". Saia sampai dicandaian teman..."ndeh darma, pulang ke sumut lah atau terpaksa ngurus visa belajar la ya, kalau Riau Merdeka..."
Issh jangan sampailah, Riau khususnya Pekanbaru punya arti khusus, ndeh mak..."saia suka disini"
Balik cerita topik "dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) oleh HMI untuk masyarakat Kota Pekanbaru", saya membaca sejarahnya kebetulan zaman kuliah, saya ngak pernah ikutan organisasi sekelas HMI hehehehe :

Berdirinya suatu Organisasi pasti mempunyai latar belakang yang berbeda, tetapi justru dengan perbedaan itulah menempatkan organisasi itu  pada ciri khusus. Menurut Dr. Agussalim Sitompul, ada tiga faktor yang melatar belakangi berdirinya HMI yaitu:
1.                  Situasi Negara Republik Indonesia
2.                  Situasi Umat Islam Indonesia
      3.                  Situasi Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan       
 Himpunan Mahasiswa Islam didirikan pada tanggal 14 Rabbiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. Adapun yang mencetuskan berdirinya HMI adalah ayahanda Prof. Drs. H. Lafran Pane, ia bersaudara dengan Sanusi Pane dan Armyn Pane. Ketua Umum HMI seperti Lafran Pane (1947-1948),
Nurcolis Madjid (1969-1971), Akbar Tanjung (1974-1976), Anas Urbaningrum (1997-1999)
(Sumber :

Sengaja saia pilih beberapa nama saja, bukan bermaksud melupakan nama-nama besar Ketua Umum HMI lainnya tapi sebagai pengingat bahwa saia hanya mengambil sampel saja. Jadi HMI itu berdiri tanggal 5 Februari 1947 M atau kalau dianggap "orang" usianya sudah 68 Tahun.Saia tidak akan bicara mahasiswa yang berbuat rusuh karena saia hanya bercerita malam ini berdasarkan angka saja. HANYA ANGKA. Just Number untuk membahas HMI. Karena ibarat orang, usia 68 adalah usia yang sudah banyak makan asam garam, bukan banyak mengasami orang dengan kelakuan kerusuhannya di Pekanbaru. Lagipula kalau udah ompung-ompung kita cerita ringan-ringan saja seringan membilang angka 68 saja. Ok :)
Kenapa ada kerusuhan ??? ada ketidak mengertian atau misskomunikasi atau missunderstanding, whateverlah...karena kalau dibahasa Intel, 86 artinya "dimengerti atau dipahami"  tapi kalau 68 pasti lawannya kaleee hehehe..."TIDAK DIMENGERTI ATAU TIDAK DIPAHAMI" oleh siapa, dari siapa dan sedang di wilayah mana. "Bertuah" coy !
Lanjut, karena ini perhelatan Mahasiswa Islam, saia membuka Al-Quran surat 68 lah, Surah al-Qalam yang artinya Pena.
Surah ini tergolong surah Makkiyah, yang terdiri atas 52 ayat. Dinamakan Al Qalam’ yang berarti pena di ambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini dinamai pula dengan surat Nun (huruf nun) diambil dari perkataan ’’Nun’’ yang terdapat pada ayat 1 surat ini. 


Nun! Demi kalam dan apa yang mereka tulis (Al Qalam ayat 1)

Kongres HMI yang ke-29 ini dilaksanakan di Pekanbaru dan dari kemarin status diberanda FB pro dan kontra membandingkan anggarannya yang melebihi anggaran untuk asap kemarin. Sudah saia bilang saia tidak bercerita tentang anggaran 3 M, cukup 1 M aja untuk saia hehehehe. 'Mbeeeer hehehehe. Baiklah kita lanjut ke angka, 68 adalah Surat Al Qalam sementara 29 adalah ayat yang menyatakan :

68-29:  Mereka mengucapkan: "Subhana Rabbina (Maha Suci Tuhan kami)! Sesungguhnya kami adalah orang yang zalim.”  

I don't know lah siapa yang zalim, kayaknya saat asap cukup 1,4 M tapi HMI biarlah 3 M.Lagipula saia tidak bicara anggaran, karena bukan uang mamak saya juga. Kita bicara Surat Al Qalam Ayat 29 "Sesungguhnya kami adalah orang yang zalim."

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam yang akan digelar di Pekanbaru, Riau, pada pekan depan kini menuai protes karena memakai duit Rp 3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Riau. Alokasi dana fantastis dari bantuan sosial yang dikucurkan untuk Kongres HMI itu bahkan lebih besar dibanding anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2015 yang hanya Rp 1,4 miliar. (Sumber :http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/18/079719929/gila-dana-kongres-hmi-lebih-besar-daripada-dana-kebakaran-hutan)

Lantas secara garis besar dalam surat Al Qalam Ayat 18-33 (didalamnya mencakup ayat 29) dijelaskan utuh kenapa rusuh ??? Kita berpedoman pada Al Qur'an saja, karena kalau pendapat, semakin banyak mulut, semakin pening....Lagipula Himpunan Mahasiswa Islam, otomatis Al-Quran adalah pegangannya. Ya kan brader ???


"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka sebagaimana Kami menguji para pemilik kebun yang berikrar bahwa mereka pasti memanen di esok pagi, sementara mereka tidak memperhitungkan (Kuasa Allah), lalu (kebun) itu dirusak oleh malapetaka dari Tuhanmu sementara mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu lenyap dan tandus. lalu mereka bercakap-cakap di keesokan pagi: "Bergegaslah di pagi ini jika kalian hendak memanen". kemudian mereka berangkat sambil saling berbisik. "Hari ini jangan sampai ada orang miskin yang memasuki kebun kalian". dan bergegaslah mereka untuk menghalangi. Tatkala mereka melihat (kebun) itu, mereka berkata: "kita memang orang-orang sesat, sebaliknya, justru kita sendiri yang dihalangi". Berkatalah seorang yang bijak di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian, kiranya kalian menghargai (memuliakan Tuhan)" lalu mereka berseru: "Dimuliakanlah Tuhan kami, sungguh kami golongan yang zalim". lalu mereka saling menyalahkan. mereka berkata: "celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah golongan yang keterlaluan"  semoga Tuhan kita memberi ganti untuk kita dengan yang lebih baik daripada (kebun) itu; sesungguhnya kita berbalik mengandalkan Tuhan kita Seperti itulah siksa (azab) dan sesungguhnya siksa Akhirat lebih dahsyat jika mereka mengetahui (Ayat:18-33)."  

"celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah golongan yang keterlaluan"

Siapakah yang celaka ???? Budget Milyaran melebihi "nasib orang miskin" yang tertimpa asap kemarin,  jalanan diblokir, sudah berbuat kerusuhan, malam minggu pulak, dimana masyarakat Pekanbaru sangat welcome seperti slogan kotaku, kotamu dan kota kita maka begini kata Al-Qur'an dalam Surat Al-Qalam tentunya:
"Kami menguji para pemilik kebun yang berikrar bahwa mereka pasti memanen di esok pagi, sementara mereka tidak memperhitungkan (Kuasa Allah)"  ...

Dan teriaklah kencang si Biang Rusuh "sesungguhnya kita ini adalah golongan yang keterlaluan"

Maha Benar Allah dengan segala firman-NYA. Selamat Malam Minggu, "imigran lokal" :) Salam 68, Ngak Mengerti saianya.... 

NB :  sementara 68 adalah ‘banyak uang' dalam Feng Shui...Bukan begitu Koko hehehehe 
(http://www.vemale.com/woman-extra/67062-arti-angka-di-feng-shui-menurut-kepercayaan-cina-part-2.html)

Artinya 68, anggaran memang besar alias banyak uang tapi jangan lupa  "Kami menguji para pemilik kebun yang berikrar bahwa mereka pasti memanen di esok pagi, sementara mereka tidak memperhitungkan (Kuasa Allah)"

Pemilik Kebun, banyak uang tapi Allah Berkuasa 
 


 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕