Friday, November 20, 2015

Para Kunti

Sebaiknya kalau sudah jam 21.30 dan tidak janjian datang, sebaiknya bertamunya besok saja. Berhubung hujan dari sore tadi dan kalau sudah cuaca dari panas ke hujan, bodi badan saia ikut menyesuaikan juga, panas dingin alias mendemam dan dari jam 8 malam sudah tertidur nyenyak dengan suara anak murid adik saia yang lagi belajar. Berhubung memang demam dan ngantuk berat, suara bising mereka ngak kedengaran. Dan ketika lampu ruang depan sudah dimatikan, anak-anak murid adik saia sudah bubar belajar dan waktu sudah menunjukkan jam 21.30, tamunya datang. Kesal sih, ngak munafik ya. Tapi syukur juga soalnya menjelang kedatangan si tamu, saia mimpi serem kali, ada rampok. Sudah menjerit-jerit minta tolong tapi suara rasanya ngak ada yang dengerin dan mencoba menekan remote mobil supaya menarik perhatian tetangga sekeliling, tapi ngak bunyi-bunyi juga. Disela-sela jeritan minta tolong saia, terdengar suara mobil didepan berhenti dan terdengar suara si tamu. Akhirnya....terlepas juga dari mimpi serem dan disambut suasana kesal, soalnya ngantuk berat dan dia nanya kayaknya itu-itu juga dari kemarin. Padahal kan udah dijelasin :(  Mau tidur lagi, mata kayaknya ngantuk lagi tapi bodi udah panas dingin mendemam. Eh hujan turun lagi Yang, kata obbie mesakh hehehehe.... Disela-sela bunyi hujan malam ini dan mata saya lagi on, serta masih suasana Hari Jumat. Dulu-dulu saat TVRI hanya satu-satunya tontonan saat saya kecil, ada serial TVRI yang suka-suka ngeri menontonnya, serial tv dari negara barat sana judulnya..."Friday The 13th" . Karena dulu nontonnya rame-rame sama saudara lainnya, jadi berani dan  kalau ada adegan yang mencekam...siap-siap tangan menutup mata tapi masih ingin intip jalan ceritanya juga dari sela-sela jari. Ya maklumlah masa-masa bodoh dulu. Kalau sekarang ??? Misterinya didepan mata. Ngak percaya ??? Begini ceritanya....beberapa tahun yang lalu, ngak sampai lima tahunan kayaknya...suatu malam saya kedatangan tamu dan syukur dia bertamu masih di bawah jam 9 malam. Tamunya 2 orang perempuan muda dan saia sampai sekarang susah mengingat wajahnya, bukan nyeremin atau nyantikin tapi lupa begitu saja wajahnya. Disela-sela pembicaraan kami, tiba-tiba terdengar suara ketawa kunti, sebentar... Kebetulan diruang depan hanya ada saia dan 2 tamu tadi. Saia diam dan memikirkan suara itu mirip suara tawa kunti...seperti suara tawa kunti yang direkam dan dijadikan nada dering hp kayaknya, tapi kok dekat gitu sumber suaranya dan kalaupun hp siapa yan berbunyi, pasti diangkat juga atau hpnya bunyi terus dengan suara tawa kunti.
"Dengar ngak ??? itu suara hp atau...." saya langsung menyela pembicaraan. Salah satu dari tamu saia tersebut langsung mengangguk dan sialnya topik pembicaraan berubah dan dia dengan fasih cerita kalau daerah rumahnya, ada sebuah gedung yang "banyak penghuni" seperti itu. 
Diceritain begitu, merinding juga saia dan menatap kedua tamu tersebut, 'jangan-jangan......" dalam pikiran saia. Karena sampai tahu di ruangan mana para kunti itu tinggal dalam gedung yang diceritainnya. Dan saia malas antusias menanggapi ceritanya, soalnya sudah merinding duluan dan yakin suara ketawa kunti tersebut dekat kali di telinga saia. Hingga mereka pulang, saia masih mengamati wajah keduanya, saya perhatikan betul...apakah ada parit diatas bibir mereka atau napak ke lantai ngak mereka jalan. Sampai sekarang wajah keduanya saia lupa. "Jangan-jangan keduanya itu adalah si kunti...." Hiiiiiiiiii..........                
Dan tamu saia tadi juga ketawanya mirip kunti tapi ngeselin..."Hiiii kakak udah tidur ya, maaf ya kak."  
    

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕