Dari kemarin-kemarin saia "menantang" diri untuk melakukan hal yang saling bertolak belakang....karena basic saia accounting. Dan dulu juga bekerja seputar bagian accounting, keuangan atau kasir...Kalau tipe orang accounting yang saia kenal itu mungkin lebih kurang tipenya kayak saia, jaim, dinginnya ngalahin kulkas dua pintu, "lebih mementingkan bukti kwitansi", pendiam, mukanya datar dengan sedikit ekspresi, pokoknya dunia itu selebar kalkulator, terkadang bikin kesal karyawan yang mau ngajuin pinjaman. "mana buktinya ?" "kwitansinya kok gini"...."lho ini kurang lengkap...."
Baru tahu langsung dari "curhat" orang yang pernah berhadapan dengan orang accounting ditempat kerjanya dulu hehehehe. Saia sih cuma bisa mengetawakan diri, yaaa...accounting itu kan artinya......
Pengertian Akuntansi (Accounting) adalah sebagai
berikut :
Akuntansi dapat
diartikan sebagai suatu seni dalam mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan
serta menafsirkan transaksi-transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan.
Akuntansi dapat dikatakan memberikan suatu informasi yang berhubungan dengan
milik dan hak milik, dan untuk menunjukan bagaimana milik dan hak-haknya
dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. (Sumber : http://www.wibowopajak.com/2012/05/pengertian-akuntansi-accounting.html)
Dari arti namanya aja sudah menunjukkan suatu seni mulai dari mencatat bukti transaksi sampe menjadi laporan keuangan seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, laporan perubahan modal. Dan masing-masing laporan saling berkaitan. Karena kalau nyimpang aja, siap-siap diaudit dan orang accounting juga belajar ilmu auditing tersebut. Teringat kata dosen dulu, "orang accounting itu kaya-kaya, ngitung laporan keuangan em-em AN atau Trilyuan, tapi punya orang semua heheheeheheee..."
Dan jangan bawa "kalkulator cabe" kalau belajar accounting, bakal ngak muat untuk tampilan digit/angkanya. Teringat dulu diawal-awal kuliah, "kalkulator cabe" punya gua. Kalkulator cabe tahu ngak ??? Itu lho kalkulator kecil yang bisa muat angkanya hanya 8 atau 10 digit, kebayangkan ngitung laporan perusahaan ecek-ecek milik orang, yang digit angkanya bisa ampe trilyuan.
Dan harus punya nalar untuk menafsirkan suatu transaksi yang akan dibuat penjurnalannya. Jurnal itu adalah menafsirkan nama akun di posisi debet dan kredit. Contoh nih..."pada tanggal 5 Oktober 2015 dibeli sepeda motor second sebesar juta 6 juta."
Informasi transaksi harus jelas, dibeli secara apa ?? kredit apa tunai ???. Soale masing-masing berbeda dan bikin puzzzing. Diawal kuliah dulu saia adalah orang yang babak belur dalam belajar accounting/akuntansi. Soale sewaktu SMA dulu saia ngambil jurusan biologi. Untung ada beberapa teman yang jago akuntansi yang mau share ilmunya dan beberapa teman tersebut tamatan SMEA atau ngak ngambil jurusan IPS/Sosial.
Jadi kebayangkan sarapan pagi, makan siang ampe ngemil sorenya orang accounting saat kuliah dulu ?? Dari jadwal kuliah pagi, siang atau sore, tiada hari "tung-hitung...hitung...hitung"
Orang yang suka hitung-hitung ekspresi wajahnya sama aja dengan orang perhitungan kaleeee..."diam dan mencekam" heheheheehe...
Dari beberapa waktu lalu saia menantang diri didunia marketing dengan tampilan sebagai perencana keuangan. Sebenarnya ilmu accounting saia masih kepake dan sangat kepake tapi dipadu dengan ilmu marketing. Marketing itu sendiri adalah :
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial. (Sumber :http://forum.republika.co.id/forum/gaya-hidup/parenting/128549-pengertian-pemasaran-menurut-para-ahli-)
Saat kuliah ngambil jurusan akuntansi, saia juga belajar ilmu manajemen dan manajemen keuangan walaupun ngak sedetil pelajaran teman-teman yang khusus ngambil jurusan manajemen. Tampilan orang bagian marketing yang saia kenal ditempat kerja dulu adalah fleksibel, santai, ramah dan lebih banyak suara mereka memenuhi ruangan karena menghubungi para klien, dunia itu selebar samudera deh....dan salutnya daya juang mereka yang tinggi dalam meyakinkan klien untuk "beralih ke lain hati" heheheheee...Sehingga mantan bos saia di tempat kerja dulu, sebuah perusahaan alat berat di Jalan Arengka, Kepala Cabang alias Branch Managernya jebolan orang CSO (Customer Service Officer), ya kalau ditempat kerja itu bagian pemasaran itu dinamakan CSO. Sama aja kalau orang bilang pepaya untuk bahasa Indonesianya, kalau dikampung saia disebut "Botik"
Sebagai perencana keuangan, kayaknya saia hanya memposisikan diri sebagai teman sharing dan membuka wawasan aja. Karena kebutuhan orang masing-masing berbeda. Baik berbeda besar maupun jumlahnya.
"harta duniawi tidak dibawa mati", katanya. Yang dibawa hanya kain kafan yang tutorialnya jarang saia jumpai, kebanyakan tutorial untuk gaya hijabers atau tutorial make up, dll.
Kalau bicara kain kafan, mengingatkan saia terhadap Almh Ompung saia. Saat masih hidup dulu, ompung telah membuat perencanaan hal-hal berkaitan saat ompung.......
Ompung membeli kain kafannya dengan segala tetek bengeknya, kain penutup keranda, tikar anyaman. Dan saat ompung meninggal, Bapak saia hanya membeli tikar anyaman yang baru, soale tikar anyaman yang dibeli ompung dulu, sudah lapuk dimakan usia.
Dalam manajemen, perencanaan termasuk salah satu fungsi manajemen. Berikut ini kutipan pengertian perencanaan yang saia kutip dari http://catatankuliahs2ku.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-perencanaan-tujuan.html :
Perencanaan menurut Abe (2001) dalam Ovalhanif (2009) adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah-langkah mengenai langkah (tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi, faktor-faktor eksternal dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Berikut ini kutipan pengertian perencanaan yang saia kutip dari : s1pgsd.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-tujuan-dan-manfaat.html
Menurut Husaini Usman (2011 : 65), Perencanaan bertujuan untuk :
1. Standart Pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun kuantitasnya,
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu,
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan,
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemi, dan
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Husaini Usman dalam Bukunya yang berjudul “Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan” (2011 : 65) menuliskan bahwa manfaat perencanaan sebagai berikut:
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan,
6. Alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait, dan
7. Alat untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
Jeng Kelin ini sebanyak apapun pendapat saia, meteran yang dipakainya pasti langsung ditarik ke urusan agama. Bagus sih.....mengingatkan saia, ada kehidupan yang sebenarnya kekal nanti. Maaf saia mau baca dulu ya :
Mengatur Rencana Keuangan Sesuai Prinsip Islam (Sumber : http://www.republika.co.id/berita/konsultasi/motivasi-keuangan/14/04/28/n4q74c-mengatur-rencana-keuangan-sesuai-prinsip-islam)
Dua hal yang bisa menjadi acuan dalam menyusun rencana keuangan adalah
penghasilan dan pengeluaran. Penghasilan rutin bisa diperoleh dari gaji
yang didapat tiap bulan. Sedangkan penghasilan tambahan bisa didapatkan
dari bisnis, sewa properti, dividen saham, kupon obligasi atau bagi
hasil deposito.
Dari identifikasi penghasilan, selanjutnya baru
membuat rencana pengeluaran. Adapun untuk pengeluaran rutin bisa dibagi
dengan hitungan seperti berikut:
1. Cicilan hutang maksimal 30 persen dari gaji
2. Zakat Minimal 2,5 persen dari penghasilan kotor
3. Investasi Minimal 10 persen sampai 30 persen
4. Pengeluaran rutin antara 20 persen hingga 40 persen dari gaji
5. Gaya hidup atau pengeluaran pribadi maksimal 20 persen dari gaji
Kalau mau sharing lebih lanjut, hubungi saia ya...diinbox FB saia ngak pa-pa. Nama FB saia : Darma weiny.
Jadi saia bisa sharing ilmu accounting dan manajemen saia ke kamu, karena ilmu itu bermanfaat kalau ditransfer ke orang lain. Hehehe.....Kepedean ya saia ???? EGP-lah, "be positive" kata trainer saia karena sama seperti kebutuhan orang berbeda, tanggapan atas tulisan saia juga pasti berbeda.
S.E.L.A.M.A.T. M.A.L.A.M :)