Selamat Idul Adha :)
Alhamdullillah....ngak sia-sia hari ini :)) Selamat hari raya idul adha....semoga segala pengorbanan apapun memperoleh ganjaran-NYA. Teringat perjalanan dulu tahun 2004 ke tanah Suci bersama Ibu saia. Saia hanya menggantikan almarhum ayah saya, seharusnya beliau yang ke sana. Ayah saia meninggal tahun 2003 dan "tololnya" saia dulu, masih percaia bahwa saia bisa ketemu almarhum ayah saia di sana, ini akibat saia mendengar cerita "saudara" saia.
"Pokoknya kak, disana berdoa..., apa yang kita minta InsyaAllah terkabul. InsyaAllah kalau kakak berdoa minta ketemu sama Alharhum ayah kakak, dikabulkan."
Begitulah "ajaran sesat" ini saia turuti ketika di sana, dimana tempat saia berpijak, terselip doa untuk ketemu Ayah saia. Hasilnya.......
Menjelang subuh, ibu saia membangun saia untuk berangkat sholat subuh ke Masjidil Haram.Entah kenapa, saia ngantuk kaleeee dan rasanya badan juga ikut-ikutan malas untuk bangkit. Ibu-ibu teman sekamar saia juga bersiap-siap sholat ke mesjid, namun mata saia melirik salah satu Ibu, teman sekamar yang juga kayaknya lebih memilih tinggal di hotel. "Ibu juga ngak pergi ke mesjid, Darma. Ibu sholat di sini aja..." kata Ibu tersebut seolah-olah memberi isyarat pada Ibu saia untuk pergi ke mesjid dengan ibu-ibu yang lain dan saia seolah-olah dikasih kesempatan untuk menikmati rasa kantuk satu jam lagi, menjelang sholat subuh. Ibu saia pun meninggalkan saia dengan ibu tersebut, kalau ngak salah namanya Bu Endang. Diantara teman-teman sekamar, ibu tersebut memang usianya paling tua.
Mata saia kayaknya ngak mampu untuk terbuka lebih lama lagi dan saia pun tertidur. Dalam "mimpi" saia yang terasa nyata, saia merasa mendengar suara berisik seperti suara siaran radio yang ngak dapat sinyal, ya mirip itu. Szszsssshsshshsshs......dan didalam mimpi tersebut, saia merasa "sadar" sedang tidur, dari arah kepala saia, saia mendengar....saia mendengar.....saia mendengar SUARA AYAH SAIA..., asli suara beliau.....dan ini pesannya...."Darma, baik-baik ajalah ya, Nang. Jangan ingin ketemu Bapak lagi...."
Ayah saia kalau semasa hidupnya terkadang suka memanggil anak-anaknya dengan menyelipkan kata-tata Nang, dari kata Inang kalee.
Suara ayah saia itu terasa dekat dan sepertinya dari arah kepala saia yang sedang tidur. Saia langsung terbangun namun saia tidak melihat siapa-siapa. Saia hanya melihat Ibu Endang yang keluar dari kamar mandi, selesai mengambil wudhu...."Yuk, sholat darma ke depan..."
Saia pun mengambil wudhu dan bergegas menuju lorong hotel yang agak luas, tempat jemaah lainnya yang memilih sholat subuh di hotel. Dan sejak saat itu, doa untuk bisa ketemu ayah saia, tidak pernah saia selipkan lagi di dalam doa-doa saia. Kalau doa jodoh, sudah saia panjatkan. Sebenarnya sudah dikabulkan saat saia menjejakkan kaki ke tanah air, saya menerima smsnya namun saia menepis....alasannya "saia mati kerancakan heheheeheee..." Puas ???
Apapun itu...., apakah saia menyesalinya ??? Menyesal sih ada tapi syukur juga ada, karena ada doa saia yang dikabulkan....:)) S.E.L.A.M.A.T - I.D.U.L - A.D.H.A