Malam ini cemas kali dang, soale pas masukkan si putih, liat tetangga kayaknya ada yang baru pindahan. Kenapa saia was-was ??? karena si hitam, seperti biasa saia rentalkan, berhubung dari lebaran kemarin dirental, ngak ada masalah dan setelah itu pernah direntalkan juga untuk pemakaian harian, ya...dengan tetangga sebelah itu juga. Dan sejak pertengahan bulan kemarin, dirental kembali dengan paket bulanan. Yang bikin was-was adalah aktivitas kayak baru pindahan di sebelah...jangan-jangan ???? Apakah tetangga tersebut yang merental itu sudah pindah dan diganti orang baru ??? Untung ada anak tetangga belakang rumah yang memberi info kalau itu barang-barang itu kepunyaaan ??? Kepunyaan bapak yang merental mobil itu....Memang diawal rental dulu, saia pernah mengantarkan si hitam sampai di depan rumahnya, dan memang rumahnya tampak masih kosong karena baru pindah. Kalau mengingat kejadian merental mobil ini, banyak kejadian yang bikin saia terkadang hhhhhh, terlalu berani mengambil resiko. Mau tahu pengalaman yang dialami selama merentalkan si hitam adalah :
- Saya pernah merentalkan sama orang yang saia panggil dengan sebutan "tante" dan kebetulan saia kenal keponakannya yang memang orang lama di daerah saia. Kalau tante ini tinggal di daerah kubang dan buka usaha air galon disana. Sistem sewanya bulanan dan hanya untuk 1 bulan dengan minta pembayaran diakhir sewa. Saia biasanya membuat surat perjanjian....., setelah jatuh tempo satu bulan, si tante minta diperpanjang satu bulan lagi dan pembayarannya bulan yang sudah habis masa pakai minta didobelkan ke masa akhir sewa bulan kedua, saia oke-oke aja. Saat mau berakhir masa pemakaian bulan kedua, saia hubungi nomor hpnya ngak aktif lagi. Dan ketika didatangi tempat usaha galon airnya di daerah Kubang, ternyata udah ganti ama orang dan yang tinggal di tempat galon itu bilang, kalau tante itu "lari malam"..., ampun...terpaksa melacak tempat tinggalnya dari alamat alakadar yang diberikan orang, tinggal di perum blok...tanpa nomor. Alhamdullillah memang itu rumahnya tapi mau ngambil mobil itu terpaksa bawa teman "cepak" dan untungnya kenalan "cepak" ini ketemu saat dia beli farfum di depan rumah teman. Karena si cepak ini kelihatan juga "caliak-caliak rancak" dan dengan nekadnya, teman saia mendatanginya...dan akhirnya cabut ke tempat si "tante" dengan 2 orang teman "cepak" ini. Alhamdullillah, orang yang kami bawa kayaknya sangat paham berhadapan dengan orang seperti si "tante", malam itu si "tante" beralasan belum bisa bayar uang rental, tapi si "cepak" ngak mau saia pulang dengan tangan kosong, dia memaksa tante tersebut menjaminkan BPKB hondanya...tapi lagi-lagi si"tante" berkilah, kalau BPKBnya bla..bla..bla.. dan akhirnya si "cepak" menyuruh si "tante" membuat surat perjanjian diatas materai, dengan kesanggupan pembayaran dengan waktu dan besar pembayaran yang harus dipenuhi si "tante". Malam itu si Tante menulis surat perjanjian dan malam itu juga urusan saia ama teman "cepak" itu juga selesai serta ngak lupalah saia memberi uang rokok. Pokoknya hubungannya mutualisme, saling menguntungkan :) Masa bawa anak orang ngak diajak makan ?? Tapi berhubung urusan di rumah "tante" tersebut ampe jam 11 malam, ngak mungkinkan ngajak makan "si cepak" ??? Ya kasih uanglah sebagai balas jasanya :) Saat jatuh tempo pembayaran, si "tante" melunasinya :)
- Tahun 2012 dulu, saia ingat betul. Mantan teman SMP saya menelpon minta sewa mobil untuk dipakai 10 hari dan sistem pembayarannya diakhir masa pemakaiannya. Saia tetap menggunakan surat perjanjian. Saia ingat betul mobil saia pajaknya mati dan sudah saia katakan sama teman saia, tapi dia oke-oke aja, ngak peduli. Saia pun antusias membawa mobil untuk diservis terlebih dahulu dibengkel resminya. Kalau servis dibengkel resminya... ya memang rada mahal dikit, tapi demi kenyamanan si teman. Saia juga oke-oke aja merental mobil berhubung si teman mau ambil resiko membawa mobil dengan pajak mati lagipula saia sudah tahu teman ini serta saia tahu, abang kandung si teman juga anggota pramuka eiitssss, ngaklah ding..."anggota......" Resiko dijalan bukan urusan yang menyewa mobil kalau sudah seperti itu. Mobil tersebut dibawa suami teman saia ke daerah Jawa barat dan suami teman saia menelpon kalau pajak mobil mati dan dia sudah mengurus surat kehilangan di Polsek xxx dengan biayanya sebesar 300 ribu. Saia oke aja, biarlah dipotong dari uang sewa. Tapi saia bukan tipe oke-oke aja, percaya ngurus surat kehilangan sebesar itu. Ditemani teman yang selalu setia saat diajak "perang", saia ke polsek yang dibilang suaminya, dan betul seperti dugaan saia....surat kehilangan tersebut bukan sebesar itu, biaya yang dibilang suami teman itu 6x lipat dari harga sewajarnya. Ya sudahlah....satu saia dicurangi, yang kedua...satu hari disewa, suami teman saia menelpon katanya dia lagi di daerah Palembang, kena razia dan terpaksa ngasih uang ama xxx sebesar Rp. 500 ribu. Bayangkan, palembang kena razia..., katanya. Masih di sumatera dan mau pergi...., belum lagi nanti alasan di razia di pulau jawa sana, dan pulangnya juga di razia, saia membayangkan 4 aja propinsi yang dilaluinya, uang sewa saia sudah abis untuk membayar akal-akalan "kena razia ini". Saia spontan menyuruh mobil dibalikkan aja, ngak betul lagi urusan sewa menyewa mobil. Tapi anehnya, karena saia minta balikkan mobil, ngak ada lagi suami teman itu nelpon dan saia pikir dia balik ke Pekanbaru. Tapi ternyata 2 hari kemudian mobil saia baru pulang dan alasannya dia ngak jadi ke Jawa barat. Memanglah...padahal di dalam mobil saia tertinggal sobekan tiket masuk ke tol di daerah Jawa dan juga ada brosur hotel tipe melati di daerah Sukabumi. Sampai dimanalah uang segitu dicurangi. Dan inilah pengalaman saia yang paling apes dalam menyewa mobil, biaya sewa saia dihitung harian, jadi dia cuma makai mobil 3 hari. Jadi dia hanya menyewa untuk 3 hari dan tetap dipotong uang ngurus surat kehilangan yang 300 ribu, Biarlah....kalaupun jujur dan tidak dicurangi, biaya rental 10 hari itu tidak membuat saia jadi jutawan dalam sehari sehingga saia bisa mendadak membeli mobil satu lagi heheheehe...Jadi perjanjian 10 hari......???? Pintar-pintar dia ajalah. Pokoknya suami teman ini tipe "penggulung" dari tampangnya saja sudah nampak. Tapi sampai hari ini saia tetap ingat dan berdoa semoga Allah membalas. Saia yakin Allah Maha Tahu dan saia tahu balasannya melebihi apa yang saia minta. Sudah pernah kok kejadiannya, walaupun balasannya 10 tahun saia menunggu, bukan saia yang membukanya, saia apalah...sarok-sarok kuacinya. Tapi Allah memberikan balasan, orang tahu siapa "saudara yang masih famili" dengan permainan kedok travel umrohnya. Ngak perlu saia dengar bisik-bisik tetangga, cukup beli koran waktu itu, berita heboh penipuan yang dialamatkan ke dia tertulis bahkan .....malas cerita panjang. Allah sudah membalasnya. Anehnya sudah berbuat curang begitu, si teman pun seolah-olah ingin membuat cerita buruk tentang saia dan beritanya nyampe ke beberapa teman SMP dulu. Ajibkan...demi membersihkan kotoran dan dianggap tidak berdosa, membalikkan fakta. Bahkan racunnya sudah menjalar tapi saia ngak perlu seperti dia ke sana-kemari bercerita, bergosip ria. Dan bagi yang sudah kena racunnya saia cuma bilang "saia mempercayakan mobil yang harganya lebih dari harga sewa lalu saia dicurangi. Seolah-olah lebih mahal harga sewa mobil 10 hari dari mobil. Pleaseee..." Membenarkan boleh saja tapi lebih bagus mengetahui cerita dari dua belah pihak. Cukup 2 tahun lebih saia hanya melurus-luruskan omongan dari dua orang yang sempat diracuninya. Hari ini saia juga ingin semua tahu, kalau dibilang buka aib...up to you, terserahlah......Kenapa saia bilang ini pengalaman paling apes diawal cerita ???? KARENA DIA TEMAN SAIA :)) + DICURANGI + MERACUNI lengkaplah saia berteman dengan ULAR :)
- Sudah dulu ya...ngantuk :)