Sunday, August 16, 2015

Pekanbaru.........

Teringat kata pepatah..., "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung"...., selanjutnya "dimana bumi dipijak, disitu tanah dikapling...." 
Kalau saia cerita seolah-olah saia lebih suka  atau sering membanggakan tanah asal ortu, padahal saia lahir dan besar di bumi Melayu tepatnya di Pekanbaru....tapi saia memang ngak memakai marga dan diakte juga ngak dicantumin, lantaran cerita Ibu saia...., Bapak saia merantau ke Pekanbaru dan mempunyai Bapak angkat orang asli Melayu dan seingat saia waktu kecil rumah mereka di dekat Jembatan Leighton dan atas saran beliau (bapak angkat bapak saia, inisial M heheheh...kayak berita kasus apa gitu hehehe...), saya dan adik-adik saia ngak dipakein marga dan akte kelahiran saia pertama yang ada bahasa Belandanya (Acte van Bekendheid van Geboorte) keluaran daerah Rumbai.

Saia sebenarnya bangga lahir dan besar di Pekanbaru, karena logat orang Pekanbaru memang Indonesia Raya kali. Saia aja yang suka membahasakan diri pake bahasa digoda-gado asyik.....hehehehe....dan kalau saia pulang kampung, terasa kali mana yang sering makan pucuk ubi tumpuk dan pakkat ama ikan patin hehehe....saudara maupun sepupu saia di kampung lebih suka berbicara pakai bahasa Indonesia Raya, malah ada saudara yang bilang saia ngak cocok atau logatnya kurang bagus kalau ngomong bahasa tapanuli selatan, cocoknya hanya bahasa Indonesia.....entahlah....
Walaupun cuaca Pekanbaru cenderung panas tapi orang-orang ngak gampang panas, pokoknya terasa adem apalagi kalau saia dengar orang melayu asli ngomong, kayaknya Upin-Ipin itu masih satu daerah...betul betul betul hehehe...Pakaian adat Melayu Teluk Belanga dengan warna pink sekalipun, tampak gagah dipakai. Seperti pakaian bangsawan dari mana gitu. Waktu SMA, saia pernah ikut jadi pagar ayu di Gedung Daerah waktu itu Bapak Soeripto (mantan Gubri) diberi gelar....saia lupa, karena udah lama. Saia memakai baju adat kuansing dan ternyata tiap wilayah kabupaten memiliki ciri khas pakaian adatnya. 
Entah ini pendapat saia, tinggal di Pekanbaru menjadikan mungkin sebagian warga cukup mengerti dengan Bahasa Minang....karena kalau di pasar tradisional, uda dan uni paling banyak dan bersaing ketat ama namboru hehehehe....
Soal makanan, saia suka bolu kembojo yang rasa asli, rasa pandan..., sebenarnya kalau bolu kembojo rasa coklat, sepertinya kurang cocok di lidah saia yang juga suka coklat. Daripada merubah citarasa aslinya, bagus penyajian atau cetakannya aja yang dibanyakin. Ada sih saia tahu boli kembojo mini yang dijual di Jalan Ahmad Yani. Saia pernah dikasih teman kue khas melayu yakni Kue Pelito Daun, sumpah rasanya enaaaaaaak kaleeeee, tapi kalau saia mau, kayaknya harus pesan dan kayaknya saia belum jumpa dijual dimana. Kalau kamu tahu, kasih tahu saia ya....
Jalan-jalan ke Kota Pekanbaru yang wajib di kunjungi adalah Pasar Bawah, terkadang kalau lewat dikios toko-toko dalam pasar ini saia paling takut lewat kios dagang keramik, takut ke senggol. Pasar bawah ini terletak di depan Mesjid Raya, mesjid tertua dan makamnya para pendiri Kota Pekanbaru...., cuma halamannya lebih mentereng Mesjid lain yang dibangun belakangan. Di mesjin inilah saia pernah disamperin nenek-nenek, kayaknya dia baru abis sholat dan keluar mesjid tapi ngak tahu juga....saia atut ceritainnya...soalnya tiba-tiba dia menghampiri saia yang lagi menunggu adik saia, dan nenek tersebut mendekati mobil saia. Asli kaget, lantas dia menasehati saia agar hati-hati dan untuk mengunci rumah karena katanya dia baru kerampokan. Dan anehnya ketika saia dan adik hendak pergi, dan kami menawarkan jasa untuk mengantarkannya pulang, wajahnya langsung seolah memandang saia lekat-lekat sambil berkata..."jangan sesekali menumpangkan orang yang tidak dikenal..."
Asli atut kali malam itu...mana sunyi lagi malam itu. Dan anehnya besok ada tamu yang tidak dikenal mampir ke rumah saia, dan gelagatnya aneh. Ketika saia keluar dan tanya, dia mencari seseorang, padahal dirumah saia itu ngak ada namanya itu. Laki-laki itu mengendarai sepeda motor yang saia ingat langsung nomor platnya......Jangan-jangan betul kata nenek tadi malam yang saia temui......ngak tahu deh...
Btw busway....di Pekanbaru sekarang sudah ada fly over, gedung Pustaka Wilayahnya yang megah dan Mesjid Agung Annur yang tiap sore selalu rame, pokoknya asyik buat JJS alias jogging-jogging sore hehehe...
Pekanbaru itu bagusnya dilihat langsung. Datang, rasakan dan dinikmati. Karena kalau diceritain kesannya biasa aja padahal kalau kamu udah pernah ke sini, pasti betah. Apalagi yang punya keahlian dalam hal meramu makanan dan minuman, dengan motto "enak dan murah...", dijamin bakal sukses meraup rupiah di Pekanbaru. Asal tekun dan ulet ! Soale pesaing akan bermunculan hehehehe....orang Pekanbaru yang saia kenal suka icip-icip makanan dan minuman baru. Kalau di Bandung ada kebun strawberry yang bisa dipetik sendiri dan menjadi tempat yang asyik di kunjungi, ya...di Pekanbaru adalah minimal objek wisata Kebun Jagung, dimana jagungnya bisa dipetik sendiri dan dimasak langsung dijadikan jagung bakar, jagung rebus atau juice jagung, pergedel jagung, bolu jagung, manisan jagung, lepat jagung dan juga tersedia pizza jagung, roti jagung, kerupuk jagung, tepung jagung, popcorn, kipas kulit jagung, bunga kulit jagung (hayalan saia aja hehehehe)....Sewaktu saia ke kebun strawberry dulu di....., bukan hanya kebun strawberry aja yang ada tapi juga ada tempat makan. Strawberry kan lebih gimana daripada jagung ???? Yaelah jeng....di sepanjang MTQ Jalan Sudirman atau dipinggir Sungai Siak dekat Jembatan Leighton Satu, emang jual strawberry bakar ???
Besok disambung yaaaaaaa, ngantukkkkkkkkkk........

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕