Dengan mendekap koran-korannya, seorang gadis mungil menahan kantuk...terduduk dipinggir jalan disebuah simpang lampu merah...terkadang hidup....entahlah :(
----------
indonews.com
- Kasus perbudakan tidak hanya terjadi di Tangerang, Banten. Tetapi
juga di Pekanbaru, Riau, Sumatera. Seorang anak di bawah umur Arnelia
(14) di Pekanbaru, Riau, tidak hanya dijadikan budak oleh penyalur
tenaga kerja. Tetapi juga dianiaya.
Pengakuan paman korban Nasoalia (26), penganiyaan terjadi di rumah
tempat penyaluran bernama Era Mitra Bersama yang berlokasi di RT2/RW12,
Kelurahan Tengkerang Tengah, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
"Pengakuan dari ponakan saya, dia dianiaya dengan cara dibanting.
Dia berhasil menyelamatkan diri," katanya, kepada wartawan, di
Pekanbaru, Riau, Jumat (11/9/2013).
Dia menuturkan, penganiyaan itu dilakukan karena ponakannya tidak
bisa kerja lagi setelah mengalami sakit. Saat itu, dia baru dua minggu
bekerja sebagai buruh di pabrik roti, di kawasan Pekanbaru.
"Dia dipaksa bekerja. Namun akhirnya dia dipulangkan ke tempat
penyalurannya. Di sana, pemilik yayasan penyalur Ibu Era memarahinya.
Kemudian ponakan saya dipaksa bekerja di rumah makan. Tapi karena
fisiknya tidak kuat, dia dikembalikan pemilik rumah makan. Ponakan saya
minta pulang, nah di sanalah Ibu Era membantingnya," ungkapnya.
Anelia sendiri bisa melarikan diri setelah diselamatkan warga
sekitar. Ketika ditanya mengapa dia sampai dipekerjakan di sana?
Nasoalia mengaku bahwa keponakannya dijemput seseorang yang mengaku
teman ayah korban untuk suatu urusan.
Namun keterangan itu dibantah ayah korban Artinusulu. Dia
menyatakan, tidak ada yang menyuruh untuk menjemput anaknya dan tidak
pernah ada yang mengizinkan anaknya untuk bekerja di pabrik. Sebab, dia
masih di bawah umur.
"Arnelia dibawa dari rumahnya di Marpoyan oleh salah satu anggota
penyalur. Dia pamit pada ibunya. Tapi entah kenapa, ibu korban bisa
terpegaruh oleh pelaku," tandasnya.
Terkait kasus penganiayaan tersebut, pihak keluarga mengaku sudah
melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. "Namun sejauh laporan kami di
Polsek Bukit Raya itu belum ada tindak lanjutnya. Padahal, sejumlah alat
bukti termasuk hasil visum sudah kita serahkan," terangnya.
Sementara menurut keterangan warga, bahwa tidak hanya Arnelia saja
yang merupakan pekerjakan di bawah umur, banyak pekerja lainnya di bawah
umur dan bernasib hampir sama Arnelia.
"Kadang ada laki sering membawa anak-anak pakai mobil dan semua
masih anak di bawah umur masuk ke yayasan itu. Kita sering
mempertanyakan, tapi mereka cuek. Kita sering melihat anak-anak itu
minta tolong, dan beberapa kali kita selamatkan," ungkap Nila yang juga
istri RW 12 yang rumahnya, persis di depan yayasan tersebut.
source: http://daerah.sindonews.com/read/793540/24/anak-anak-di-pekanbaru-dipaksa-kerja-disiksa-di-pabrik-1381489640
Anak-anak di Pekanbaru dipaksa kerja & disiksa di pabrik
Banda Haruddin Tanjung
source: http://daerah.sindonews.com/read/793540/24/anak-anak-di-pekanbaru-dipaksa-kerja-disiksa-di-pabrik-1381489640 Anak-anak di Pekanbaru dipaksa kerja & disiksa di pabrik
Banda Haruddin Tanjung
source: http://daerah.sindonews.com/read/793540/24/anak-anak-di-pekanbaru-dipaksa-kerja-disiksa-di-pabrik-1381489640
Anak-anak di Pekanbaru dipaksa kerja & disiksa di pabrik
Banda Haruddin Tanjung
Sabtu, 12 Oktober 2013 − 01:18 WIB
source: http://daerah.sindonews.com/read/793540/24/anak-anak-di-pekanbaru-dipaksa-kerja-disiksa-di-pabrik-1381489640
Anak-anak di Pekanbaru dipaksa kerja & disiksa di pabrik
Banda Haruddin Tanjung
Sabtu, 12 Oktober 2013 − 01:18 WIB
source: http://daerah.sindonews.com/read/793540/24/anak-anak-di-pekanbaru-dipaksa-kerja-disiksa-di-pabrik-1381489640