Tuesday, June 9, 2015

It is a pen :)



Apakah bahasa Inggris berguna ??? Kalau pertanyaan itu ditanya saat aku masih SMP, Bahasa Inggris sangat berguna meredam amukan Bapakku....hehehehe...., apakah bapakku bisa bahasa Inggris ???..,  tentu saja tidak...tetapi apakah amukan Bapakku dapat kuredam dengan Bahasa Inggris ???, tentu saja iya hehehee..... Ceritanya bermula dari wali kelasku saat SMP dulu......yang melakukan razia novel dan sebangsanya dulu.....Jadi kalau kedapatan membawa buku selain buku sekolah, resikonya harus membuat surat perjanjian yang ditanda tangani oleh orangtua....Dan sialnya ditasku ditemukan novel, tapi bukan buku karangan enny arrow hehehehe....
Jadi kalau guru sekarang disibukkan dengan razia hape, obat-obatan, atribut sekolah, rambut.....maka dizamanku ada razia unik ini...mungkin kaleee...dengan membawa novel atau bacaan selain buku-buku sekolah, semua pada ngak fokus belajarnya, mungkin sibuk membaca novel ketimbang mendengarkan guru menerangkan...Padahal zamanku dulu, si Pak Guru terkenal dengan metode ngajar CBSA. Bukan "Cara Belajar Siswa Aktif", yang menjadi metode belajar dulu tapi "Catat Buku Sampai Abis" alias suruh meringkas bab per bab. Memang kalau diterapkan sesekali dan diselingi dengan metode lain, no problemo. Tapi ini....ada dan tidak ada buku cetak, harus mencatat hari ini bab sekian, pertemuan besok catat lagi bab sekian, pertemuan besok bab sekian....lama-lama membosankan juga....
Tapi namanya pelajar dan tugasnya belajar....jadi harus patuh termasuk mematuhi aturan sekolah baik yang tertulis dan tidak tertulis...salah satunya aturan yang tidak tertulis itu adalah membawa novel. Busyet !
Akhirnya dihadapan Pak Guru, aku dan teman-teman yang juga kena razia disuruh membuat surat perjanjian di selembar kertas dan harus ditanda tangani orang tua. Waduh !!! Untuk urusan melanggar disiplin saat sekolah dan musti berurusan ama orangtua, Bapakku bukan orang yang gampang menolerir tindakan indisplin itu, bisa-bisa....hhhhhhhhh...., aku udah bisa membayangkan amukan Bapakku.   
    
Dan sialnya surat perjanjian itu harus diserahkan besok. Tidak ada perpanjangan waktu, tidak ada toleransi antar umat beragama hehehehe.....oke...oke...baiklah...otakku dari pulang sekolah mulai bekerja...tapi bayangan wajah bapakku lebih dominan, jadinya lebih banyak gelisahnya apalagi ditambah bayangan wajah guruku dengan kata-kata "kalau tidak ada surat perjanjiannya besok, orangtua kamu terpaksa dipanggil ke sekolah"....Gelisah dulu itu.....saat wajah bapakku silih berganti dengan wajah guru itu menari-nari dibenakku..."nang nginang nginang nginung...." wajah guruku seolah-olah meledek sedangkan wajah bapakku seolah-olah MELEDAK...dhuaaaaarrrrr !!!! hehehehe.... 

Oke...oke...baiklah...Bapak guru yang terhormat....SAYA TIDAK AKAN MENYERAH !!!
Ahaaa....sebuah bola lampu berpijar dikepalaku, pertanda ada ide cemerlang yang akan menghentikan tawa meledek guruku itu.

Kuambil pensil dan secarik kertas...dan mulai menulis...

It is a pen
It is not a pen
Is it a pen ? No, it is not

It is a book
It is not a book
Is it a book ? Yes, it is

It is a ruler
It is not a ruler
Is it a ruler ? No. It is not..
...........
...........
..........
Dan hampir setengah halaman aku menulis kalimat tersebut dan dibawahnya aku menulis "diketahui oleh orang tua...." sambil kutulis juga nama Bapakku....dan segera menepatkan waktu 5 menit sebelum jam 9 malam teng. 
Karena kalau tepat jam 9 malam teng, salah satu hobi Bapakku yang tidak boleh diganggu gugat dan tidak boleh ada yang berisik adalah mendengar Siaran Berita TVRI jam 21.00 WIB. Jangan coba-coba, "senggol bacok" hehehee..... terdengar nada intro Siaran Dunia berita dan aku segera bergegas menemui bapakku sambil membawa pe er bahasa Inggris Palsu itu dan pena. Mata bapakku hanya melirik sekilas kertas dan hanya berujar sedikit "apa ini..."
Dengan perasaan yang dibuat sesantai mungkin, aku menjawab "pe er bahasa Inggris, pa dan harus ditanda tangani orangtua..."
Sret sret..tidak sampai lima detik, bapakku menggores tanda tangan di pe er bahasa Inggrisku dan matanya langsung tertuju ke arah tipi. Tidak ada kata-kata..."hati-hati di jalan ya..." atau "rajin-rajin belajar ya..."
My 'pa :)) 
Di dalam kamar yang terasa sejuk dan nyaman karena terbawa perasaan hati kaleee....aku menghapus pe er palsu bahasa Inggris itu dan menulis mantap dengan pena sebuah untaian kalimat perjanjian kepada guruku untuk tidak akan mengulangi perbuatanku membawa novel. hehehehe.....
Oke pak Guru....., ada lagi yang perlu ditanda tangani ???? hehehehe......
   
It is a mistake
It is not amistake
Is it a mistake ?????...

Yes, IT WAS :)  


   

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕