Friday, October 22, 2021


Sipirok is Owesome
Ini sudah perjalanan kedua ke Sipirok dan mengelilingi bukit menuju arah pusat kota Sipirok, pemandangan kiri kanan terlihat hamparan sawah menghijau dan hampir menguning. Semuanya seperti lukisan alam dan tidak pernah sekalipun mengedit hasil foto-foto pemandangan alam di Sipirok dan hasilnya selalu mengagumkan. Sipirok is always owesome 💖💖💖💖 Sipirok yang sejuk.....18 s/d 20 Oktober 2021, Sipirok menjadi penyejuk dan penyempurna rasa saat pulang kampung. Rasa lelah selama perjalanan dan tingkah polah famili dengan segala cingkuneknya, akan terbayar melihat pemandangan alam pedesaan di Sipirok. Apalagi di Sipirok kini sudah berdiri megah diatas perbukitan sebuah mesjid yang sangat menawan, bergaya Turki dengan tanaman beraneka ragam yang dipadu dan membentuk taman yang sangat cantik, padahal bunga atau tanaman yang dipilih bukanlah tanaman yang luar biasa atau mahal, tapi tanaman yang ada di halaman rumah dulu, dan sekali lagi Sipirok is owesome. Mengingat Sipirok berada di atas bukit yang sejuk, seperti cerita ortu kebanyakan masyarakat Sipirok merantau, sehingga lebih sering melihat laki-laki atau perempuan yang sudah sepuh mendiami rumah-rumah yang dilewati sepanjang menuju Sipirok dan kendaraan ugal-ugal belum dijumpai selama menuju Sipirok, kalau di Padang Lawas Utara jangan ditanya, supir Medan semua. Seincipun di jalan pengen ngegas, potong jalan. Apalagi melewati pasar Paluta yang jalannya tidak begitu lebar, semua mobil termasuk mobil/truk gandeng 1000 masuk 😃, macet panjang pun sudah biasa. Kendaraan parkir seperti mobil apalagi sepeda motor di depan toko-toko mirip rujak campur bubur kampiun dan sate. Walaupun di jalan di Pasar Paluta ada pegawai Dishub tapi mukanya kalah sangar sama pemilik toko dengan tukang parkir cuma mikir asal dapat tempat, dan asal bayar 😂 Dari dulu Pasar Paluta selalu "meriah" hehehehe. 
Dengan berbekal Bahasa Indonesia versi Pekanbaru selalu digunakan selama di kampung dan sekitarnya dalam berkomunikasi dengan masyarakat setempat, mengingat hanya tahu arti kalau orang ngomong Bahasa Tapanuli Selatan dan gagap kalau ngomong, sering dikira orang dari Minang. Padahal logat orang Minang bahasa Indonesia itu, pengucapan huruf "e" selalu "e" keras dan kalau ngomong kata-kata suka dempet-dempet, dan aku bisa meniru logat orang Minang bahasa Indonesia hahahaha. Kalau ciri khas orang Pekanbaru, ada penambahan kata "DO" diujung percakapan. Contoh : tak segitu do atau kau tak bisa do ?? Tapi jangan salah, ngak semua kalimat cocok di dodo, ya ngak re mi fa si la ????? 😃 Kalau semua diujung kalimat dibubuhi "do", ntar dikatakan belle atau bongak atau bengak, yang artinya bodoh. 
to cerita Sipirok is owesome, berhubung rencananya mau makan siang menjelang sore di Padangsidempuan, di sebuah rumah makan yang menyajikan sup yang dirasa enak dulu, perjalanan ke Sipirok ngak sampai ke pusat kota dan balik ke daerah Parsabolas, persimpangan ke Sipirok dan Padangsidempuan. Sebenarnya jalan menuju Padangsidempuan yang membuat bulu roma serrrrrr adalah di daerah hutan bernama Nabundong, karena selalu diingatkan selalu hati-hati melewati hutan Nabundong, malah dulu ada peringatan dengan gambar dan tulisan "Danger". Lagipula di tempat itulah Nenek perempuan dari pihak Ibu meninggal karena kecelakaan dan dipusaranya kemarin saat ziarah terbaca dinisannya nama ompung perempuan tersebut, hari meninggal Jumat pada tahun 1977 dan dinisannya disebut Op. darma 😢😢 Meninggal di usia 37 tahun. Sehingga kalau melewati Hutan Nabundong selalu merinding apalagi kemarin dari Padang sidempuan sudah sore dan harus kembali ke Paluta, akika gantian menjadi supir. Karena dari Paluta menuju Padangsidempuan, adikku yang jadi supir. 
Lewat magrib menyusuri jalan pulang dan malam-malam melewati Hutan Nabundong huhuhuhu....... tangan sudah dingin tapi harus lincah mainkan lampu jauh dan sein kanan. Kecepatan ngak liat lagi karena perasaan ngeri melewati Hutan Nabundong yang terkenal karena peristiwa longsor dan kecelakaan, terlebih tempat ompung dulu meninggal. Terlebih selama perjalanan teringat alm. Bapak huuhuhuhuhu. Makin serrrlah...tapi Alhamdullillah berkat-Nya, perjalanan sampai dengan selamat ke hotel, tempat menginap selama pulang ke kampung kemarin.
But anyway....perjalanan kembali ke kampung meninggalkan cerita tersendiri dan seperti doa kemarin, semua yang buruk tertinggal disana dan kembali ke Pekanbaru dengan menemukan hal-hal baik 😍💗💖
                 
    

 Alhamdullilah akhirnya bisa diakses juga....💘💗💖💕